−Luka−

27 13 0
                                    

⚠️𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆! 𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍! ⚠️
𝐓𝐀𝐍𝐃𝐀𝐈 𝐁𝐀𝐆𝐈𝐀𝐍 TYPO🔎


****

Di sisi lain, Vera sedang rebahan di tempat tidurnya sambil merenungi kata kata yang dia lontarkan kepada abangnya tadi, ia mengaku sedikit keterlaluan berbicara seperti itu.

"Ah udahlah nanti aja gue minta maaf nya, gue mau siap siap dulu keburu tuh para cecunguk jemput." ucap Vera mulai bangkit.

Beberapa menit kemudian, ia sudah siap dengan outfit nya, lalu ia memoles wajahnya dengan bedak dan liptint tipis tipis yang terlihat natural.

"Anjay bener bener produk berkualitas ini mah, tapi kok bisa bisanya gak ada yang suka sama gue." heran Vera di depan cermin.

Setelah merasa semuanya siap, Vera pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah, namun saat ia membuka pintu, ia melihat sesosok pemuda yang sudah sering ia lihat sampai muaq.

"Bang?" panggil Vera heran.

"Dek, maafin abang ya? harusnya tadi abang gak marah marah gajelas kek gitu sampe ninggalin lo disekolahan, sorry banget ya Dek, lo minta apa aja deh ke gue biar lo bisa maafin gue." ucap Varza penuh penyesalan dengan memeluk Vera erat.

"Udah bang gapapa, gue juga minta maaf, gue gak maksud ngomong kek gitu tadi, gue nyesel, maafin gue ya bangg.. " ucap Vera lirih dengan air mata yang mengalir.

"Hey, adek abang jangan nangis, udah gapapa abang maafin kok, udah ya? jangan nangis lagi" ucap Varza menenangkan. Vera hanya mengangguk pelan lalu mereka melangkah ke lantai bawah.

"Wishh udah damai nih keknya." ucap Kael menyambut kedatangan Vera dan Varza.

"Apasi lo, so asik deh." ucap Vera sini.

"Gitu amat lo Ver, kit ati abang dekk.. " ucap Kael berpura-pura sedih yang membuat semua orang disana hanya memutar bola matanya malas.

"Mau kemana?" tanya Garel kepada Vera yang terlihat rapi.

"Main keluar." jawab Vera.

"Sama siapa? kemana? pulang jam berapa?" tanya Varza menyelidik.

"Astaga bang, udah kek wawancara aja lo, gue mau main sama Syara, Karlyn, oh Jee juga, ke kemana-mana hatiku senang, pulang agak maleman keknya." jawab Vera santai.

"Yang bener dek, mau kemana?" ucap Varza datar.

"Ke mall bangg, aelah. " ucap Vera.

"Gak boleh pulang malem, jam 4 harus udah pulang." tegas Varza.

"Bang, ayolah jam 8 deh yaa???" tawar Vera.

"Jam 4 atau gak jadi pergi." Varza berucap datar.

"Iya deh iyaa.. jam 4." ucap Vera pasrah dengan sifat abangnya yang selalu overprotective kepadanya.

Setulus Cinta [ Navera ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang