BAB 1 SEE YOU GUYS!!

43 11 44
                                    

Buat kalian teman seperjuanganku, jangan lupain ya perjuangan kita waktu pertama kali masuk sekolah dimana saling canggung untuk bertanya,menyapa, dan lama kelamaan akan terbiasa dengan sikapnya. Dan sudah mulai terbiasa dimana sisi malu sudah tiada lagi, dan dimana sisi persaudaran menjadi muncul. Dan semua akan berakhir dengan kata perpisahan.

_Laila Fiona Syafazea_

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد
وعلاء علي سيدنا محم

"Yeayyy... Akhirnya, setelah 3 tahun kita lulus juga" ungkap Fiza,

"Setelah sekian lama kita akhirnya terbebas juga dari tekanan masa-masa Mts, ye kan guys? " sambung Habibah,

"bener banget tuh" sahut mereka serempak. Rahma yang melihat ke-lima temannya hanya terkekeh karena tingkah mereka dan kemudian beralih melihat Fiona yang sedari tadi melamun entah memikirkan apa, diapun mencoba untuk menyadarkan temannya itu.

"Na.. Fiona.. LAILA FIONA SYAFAZEA!!! "

"Ehh.. Iya, siapa??"

"Ngelamun lagi lo?? Hobi banget sih ngelamun" tanya Rahma

"Tau tuh ngelamunin apa sih, awas loh kesambet ntar" ucap Ana.

"Tau nih Fiona, kalo ada masalah tuh cerita" ungkap Putri

"Bener tuh, kita kan temenan udah lama." ujar Juli

"G-gpp kok cuma lagi mikirin sesuatu aja",
"udah gak usah di pikirin lagi gimana kalo kita kesana aja yuk, kita kan belum foto disana" ajak Fiona kepada teman-temannya

"Ya udah yok lah gas keun" mereka pun pergi untuk berfoto dengan teman-teman dan guru mereka.

Kini semua rangkaian acara telah selesai dan mereka telah kembali pulang kerumah masing-masing karena acara telah selesai.

◦•●◉✿ keesokan harinya ✿◉●•◦

Minggu 8:30 PM

Kriiiing... Kriingg...
Suara telepon berbunyi dan segera di angkat oleh seorang wanita yang berumur sekitar 37 tahun siapa lagi kalau bukan Maryam, yaitu ibu dari Fiona.

"Assalamu'alaikum Bu de, apa kabar?"tanya seseorang dari seberang sana.

"Wa'alaikumsalam, alhamdulillah baik, kamu gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah baik juga, oh iya buk de aku sama Syifa ke rumah Bu de ya? "

"Boleh kok, kapan kamu kesini?"

"Ini udah di pelabuhan, mungkin nanti siang udah nyampe rumah buk de"

"Loh udah di pelabuhan toh, kok kamu baru ngabarin sih"

"Heheh, baru sempat ngabarin soalnya, kalo gitu Fanky tutup ya teleponnya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh".

Gus FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang