BAB 5. DRAMA

13 0 0
                                    

"Nikmati hidupmu tanpa takut dengan penilaian orang lain. Karena yang menganggapmu buruk, belum tentu dia lebih baik."

_tulisan seseorang_

.
.
.
.
.
Happy reading📖
*****

"Huaaa..... Bosen banget euy" keluh Nafisa.

Sedangkan keempat sahabatnya hanya memutar bola mata malas karena sudah kesekian kalinya Nafisa mengatakan hal itu.

"Iya Sa, kita tau kok kamu bosen" ucap Fiona.

"Tau nih, ga usah cari masalah apa, ini masih pagi loh" sambung Miya.

"Masih pagi dari Hongkong? Ini udah jam 11 siang Miya" balas Nafisa agak geram.

"Eh iya ya, udah jam 11 aja nih heheh" ucap Miya sambil cengengesan.

"Kalian ini ribut Mulu dah dari tadi, tolong ya hargai saya yang ingin tidur ini" Niyya menengahi keduanya.

"Eh btw Ning Lea kok belum kesini ya?" Ucap Fiona.

"Lah iya ya, tum--" belum sempat Zayda menyelesaikan perkataannya seseorang masuk ke asrama mereka.

"ASSALAMU'ALAIKUM YA AHLI SURGA" teriak Lea yang membuat semua orang kaget.

"Astaghfirullahal'azim"
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" jawab kelimanya.

"LEA... Kebiasaan banget sih dateng- dateng teriak" omel Zayda.

"Panjang umur baru dibicarakan udah dateng." Cibir Nafisa.

"Heheh afwan, eh btw kalian ga bosen apa disini mulu?" Tanya Lea.

"Bosen sih, apalagi dengerin Nafisa ngomong dari tadi" jawab Miya sambil melihat kearah Nafisa dan dibalas bombastick oleh sang empu.

Lea menutup pintu asrama dan mengeluarkan sebuah benda pipih yang ada di dalam saku gamisnya.

"Guys liat deh ini." Ucapnya sambil memperlihatkan benda tersebut kepada kelima sahabatnya.

"HAA.. LEA KAMU NG--" teriak Nafisa yang terpotong karena Miya langsung membungkam mulutnya.

"Sstt.. jangan teriak Fisa, nanti ketahuan." Ujar Lea.
"Aku bosen di kamar jadi kesini aja bawa hp, biar kita bisa nonton sama-sama." Sambungnya.

"Ehehehe.. Afwan, ana keceplosan." Ucap Nafisa sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ya udah, kuy lah kita nonton."

Saat sedang mencari video yang akan mereka tonton, mereka menemukan Vidio yang menurut mereka menarik.

"Weh gimana kalo ini aja, "suara hati istri." Saran Zayda dan di setujui oleh kelimanya.

Saat sedang menonton tiba-tiba Fiona mendapatkan sebuah ide.

"Guys gimana kalo gini ....."
"Gimana? Setuju ga?" Tanyanya.

"Setuju" ucap kelimanya.

// Beberapa saat kemudian \\

"MAS... AKU MOHON JANGAN TINGGALIN AKU MAS" ucap Fiona sambil memegang kaki Zayda.

"LEPASIN!!! MULAI HARI INI, AKU TALAK KAMU." ucap Zayda sambil menirukan suara laki-laki.

"Aku ga mau pisah sama kamu mas!"

"Lepasin aku, kamu itu ga lebih cantik dari dia" ucap Zayda sambil menunjuk Miya sebagai selingkuhan.

"Dasar kamu pelakor!!" Ucap Fiona sembari berdiri.

BRUK
Zayda mendorong pelan tubuh Fiona sedangkan Fiona menjatuhkan dirinya seperti orang paling tersakiti.

Fiona bangkit dan mengambil air yang sudah disediakan kemudian menitikkan ke matanya sehingga seperti air mata. Lalu ia duduk kembali ke tempatnya jatuh tadi.

"MAS!! Jangan pergi!!!" Teriak Fiona

"Ku menangis..... Membayangkan, betapa kejamnya dirimu melepas diriku, kau dua kan cintai.... Kau pergi bersamanya..."

"Ooohh... Ku menangis..... Melepaskan kepergian dirimu dari sisi hidupku... Harus slalu kau tau.. akulah hati yang telah, kau.. sa.. ki.. ti" Lea dan Niyya bernyanyi.

Mereka pun tertawa lepas karena tak kuasa menahannya lagi.

Miya menarik tangan Fiona dari belakang, Fiona pun membalikkan badannya menghadap Miya. Fiona menatap bingung kearah Miya.

"APAKAH KAU INGIN MENGHABISKAN MALAM PERTAMA MU DENGAN VANS LALU SETELAH ITU DENGAN VIR?"

Fiona yang tadinya bingung kini faham drama apa yang diaktingkan Miya.

"TAPASYAA..."

"Tapasya tapasya" Zayda dan Nafisa menggemakan nama Tapasya.

"Dum tananananana dum tananananana dum" Lea dan Niyya sebagai musiknya.

Mereka tertawa lagi, hingga kedatangan seseorang menghentikan tawa mereka.

PROK, PROK, PROK
(Anggap suara tepuk tangan ygy)

"Ma syaa Allah, kalian hebat juga ya berakting mirip kayak film aslinya" puji ustadzah Rika.

"Eh. Syukron ustadzah" ucap keenamnya.

"Ustadzah sejak kapan disana?" Tanya Niyya.

"Sejak kalian baru mulai main dramanya" jawab ustadzah Rika.

Mereka terkejut, masalahnya bukan hanya ustadzah Rika saja yang melihat kebagongan mereka. Tapi teman-teman di samping asrama serta pengurus pondok yang lainnya juga.

"Kalau begitu bagaimana kalau kalian berenam menampilkan drama untuk penutupan MOS atau MPLS besok lusa" sambung ustadzah Rika sambil tersenyum.

"APAA.....!!!!! TIDAAK!!!!!" Teriak keenamnya.

*****

Bersambung....

Assalamu'alaikum bantu ramein yaa🙃😊😊
See you di part selanjutnya.

Gus FatihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang