Hi guys, sorry ya ini chapternya akan lebih pendek, karena author lagi gaenak badan(lagi), soalnya tadi sore kena hujan gitu hehe....
________________________Lisa's POV
Setelah party tadi, aku memilih untuk lanjut pergi kekantor, iya, kantor, walau sudah jam 8 malam, aku teringat akan pekerjaanku yang sempat aku tinggalkan saat akan kembali ke rumah tadi...
Pertama-tama, aku akan mengantar istriku kembali pulang, karena, tak mungkin ia ikut ke kantorku bukan?
Aku dapat menatap wajah merenggutnya dari sampingku, aku seperti biasanya menyetir mobil. Aku mengulurkan tangan kiriku dan menggenggam lengannya, sedangkan tangan kananku ku gunakan untuk fokus memutar stir mobil.
Aku dapat merasakan pergerakannya melepaskan genggamanku dari lengannya, apakah aku ada salah dengannya? Hah... aku tak tau.
Aku menghentikan mobil di pinggir jalan, untung disini sepi, eits jangan mikir aneh-aneh ya!
Aku melepas seatbeltku, dan duduk menghadap kepada istriku ini. Hah... aku tak ingin kami bertengkar, jadi, aku ingin memperlurus segalanya dengan cara berbicara secara langsung.
"Hon" panggilku, ia menatapku. Hah... matanya, mata kucing yang selalu menarik perhatianku... ok Lisa! Ingat! Jangan mikir yang lain dulu sebelum masalah ini kelar, tunggu... ini masalah? aku saja tidak tau apa masalahnya, intinya istriku ini ngambek.
"Hon... kenapa hm?" Tanya ku kepadanya sambil menggenggam kedua tangannya. Lembut.
"Tidak ada" jawabnya menoleh kearah lain, oke aku tau ada sesuatu dipikirannya. Jujur saja, aku tak memiliki kekuatan untuk membaca pikiran manusia, jika aku punya, aku akan menggunakannya detik ini juga kalian tau itu. Sikap cuek seperti ini terlalu menyiksaku.
"Nini... kalau aku ada salah, katakan padaku" bujukku lagi, istriku ini masih tak mau menjawab, hah... ini aku yang terlalu bodoh atau dianya saja yang baperan?
"Jennie, tolong jangan ngambek gini... aku ada salah apa sayang?" Tanyaku lagi. Dan apa? Dia malah melepas genggaman tanganku tadi. Beri aku kesabaran setebal buku catatan Namjoon.
"Kim Jennie, ke-"
"Karena kamu selalu saja kerja, disaat kita baru saja memiliki waktu bersama di pesta kehamilanku, sekarang kamu ingin pergi kekantor lagi, aku hanya ingin mendapatkan waktu berdua denganmu" balas Jennie memotong kalimatku, aku dapat merasakan nafasnya sudah mulai memburu.
Aku menatap matanya lekat, benar juga.
"Oke... hon... aku benar-benar minta maaf karena kebanyakan bekerja, oke, aku tidak akan pergi kekantor malam ini, kita akan bersama, gimana?" Ucapku mengelus pipinya.
"Ya.." jawabnya, dan kemudian ia tersenyum... sangat manis....
.
.
.
.
Oke, jujur saja, aku bisa diabetes melihat senyumannya. Aku juga bales tersenyum. Aku kembali mengelus kepalanya dan kemudian kembali keposisi duduk ku. Aku menyalakan mobil dan mulai melajukan mobil.
Jennie memutar lagu dari bluetooth yang nyambung ke ponselnya. Lagu That's what i like karya Bruno Mars, lagu yang sering kami dengarkan dari awal hubungan kami hingga saat ini.
.
.
.
.
Kami sampai di mansion, aku memarkirkan mobil di basement, lalu turun duluan. Aku membukakan pintu penumpang depan, dan Jennie turun dari mobil. Kami berjalan beriringan menuju kamar kami.
"Aku mandi duluan ya" ucap nya, yang ku angguki. Aku melepas coatku. Aku beranjak turun menuju dapur, mengambil beberapa cemilan, dan menyeduh dua cangkir teh.
Aku berencana mengajaknya nonton bareng malam ini. Aku kembali ke kamar kami, meletakkan semuanya di meja kecil kamar kami, dan mulai menata kamar ini agar menjadi tempat kami bersantai. Aku mengambil wine dan dua gelas, sebuah iPad, dan bathrobe milikku. Aku mengambil skincare milik Jennie dan beberapa mainan bebek, haha...
Aku membuka kamar mandi dan melihatnya sedang berendam. Aku memasang bathrobeku, dan meletakkan meja kecil di bathup kami. Jennie hanya tersenyum menatapku. Aku meletakkan iPad itu di case yang sudah ku tempelkan di dinding. Aku meletakkan skincarenya di meja kecil itu, dan beberapa mainan bebek yang ku siapkan. Aku memasuki bathup dan berendam dibelakangnya. Aku menuangkan wine di 1 gelas dan memberikannya kepada istriku ini. Aku menuangkan lagi 1 gelasnya lagi untukku. Kami meminum wine sambil menonton film di iPad itu. Aku membantunya memakai skincare nya.
Setelah berendam bareng, kami duduk di sofa yang sudah ku tata. Kami menonton film lainnya bersama, sambil meminum teh yang kubuat dan memakan snack yang kuambil.
Malam indah, mungkin...
TBC
Seperti di awal guys, author udah bilang chapter kali ini lebih pendek dari biasanya karena author lagi ga enak badan....
Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa makasih🫵❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Family
Fiksi PenggemarBagaimana jika, wanita yang cantik sekaligus tampan dan penyabar menikah dengan seorang wanita yang lebih tua darinya, sexy, serta imut, ditambah, cerewet? mungkin itu akan menarik Dialah Lalisa Pranpiya Manoban, wanita Futaria, CEO LLOUD, dan adala...