Terlihat sebuah pertarungan dasyat sedang terjadi di arena latihan tapops. Siapa lagi kalau bukan kakak beradik itu... Mereka tidak sendiri ada Laksamana tarung dan kokoci yang sedang melihat pertempuran sengit itu.
"Hmm aku sedikit khawatir... "
"Kenapa Laksamana?? "
"Mungkin kita harus membuat sebuah obat sementara untuk kaizo, obat yang sekiranya bisa untuk menahan kambuhnya penyakit kaizo, aku khawatir akan terjadi sesuatu padanya mengetahui kondisinya yang lemah. Terlebih lagi ia harus menjalankan misi. Aku takut terjadi sesuatu dengannya. "
Jelas tarung panjang lebar (p×l×t)"Ya, kau benar aku juga takut, kaizo adalah kapten tapops yang terbaik sejauh ini... Dia sudah banyak berkorban. Tapi aku juga kasihan dengan Fang ia sudah tidak memiliki orang tua, cepat atau lambat ia juga akan kehilangan abangnya... Kau benar Laksamana kita harus mencari obat sementara untuk kaizo aku harap itu bisa sedikit memperpanjang hidupnya. "
"Fang, kau anak yang malang... " Gumam Laksamana dengan mata yang tak berpaling dari pertempuran sengit itu.
" Kaizo merencanakan bahwa ia akan memberi tahu kan tentang semua ini... Ia akan menunggu waktu yang tepat. "
.
.
.
.
Seperti biasa pertempuran kali ini dimenangkan oleh kaizo lagi dan lagi, Fang sudah frustasi seolah-olah Dewi keberuntungan tidak berpihak padanya." Hah kau kalah Fang... Aku menang lagi"
Bangga kaizo pada dirinya sendiri."Saya sudah menduga dari awal, anda selalu menang dan saya selalu kalah. Perbedaan kekuatan kita sangat jauh kapten! " Kesal Fang pada sang kapten.
"Hmm kau benar... Tapi dilihat dari banyaknya kita latihan tempur kau seharusnya juga sudah terbiasa dengan serangan ku, dan juga seharusnya bisa menebak serangan ku Fang... Itu berarti kau yang lemah. " Jelas kaizo pada Fang yang kesal
Fang mengeratkan rahang nya, ia sudah muak terus menerus dihina lemah oleh sang abang. Tidak kah abangnya mengerti bagaimana perbedaan kekuatan mereka?! Ia sudah muak dengan semua ini.
"Ergh anda selalu saja menghina saya lemah kapten! Tidakkah anda paham bagaimana besarnya kekuatan anda!? Terbiasa bagaimana!!! Anda seorang kapten! Dan saya hanya seorang lans kopral!! Pangkat kita sangat jauh! Jadi berhenti menghina saya lemah! Aku akan buktikan bahwa aku tidak lemah! Aku akan menjamin bahwa anda akan menyesal! " Fang nekat mengeluarkan isi hatinya didepan sang abang dan pergi begitu saja... Tentu itu membuat kaizo sakit hati.
"Maaf Fang... Aku tidak bermaksud" Gumam kaizo pada dirinya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.Landak ungu itu sedang berkumpul makan siang dengan teman-temannya. Mereka bicara banyak hal tertawa seperti tidak memiliki masalah hidup.
Tanpa sadar kaizo melihat sang adik tertawa tanpa beban, melihat betapa manisnya ia tertawa lebar. Kaizo ingin melihat adiknya selalu tertawa seperti ini, tanpa tertekan dengan apapun termasuk dirinya. Apakah dia terlalu keras dengan adiknya?
.
.
.
.
.
.
Fang berjalan di lorong-lorong tapops berjalan hendak menuju kamarnya. Sesampainya di kamar ia manuju meja belajarnya, terlihat meja itu berantakan lalu sang surai ungu membersihkan meja itu saat ia mengambil salah satu buku yang ada dimeja, sebuah kertas jatuh saat dilihatnya ia menangis sejadi jadinya... Kenapa? Itu adalah foto keluarga saat ia masih kecil sekitar 3 tahun. Abangnya memberikan foto itu saat ia berusia 12 tahun dan kini ia sudah berusia 16 sudah 4 tahun Fang mengira foto itu hilang dan ternyata masih ada..."Hiks hiks andai kalian masih ada pasti aku tak seperti sekarang... Aku merindukan mu... Hiks abang kaizo sudah tidak sayang lagi padaku ya? Hiks dia terus menghina ku lemah... Hiks hiks" Tangis Fang yang mencurahkan isi hatinya foto itu basah...
Tanpa ia sadari ia belum menutup pintu kamarnya dan kaizo mendengar semua itu saat tidak sengaja ia kebetulan akan lewat didepan kamar sang adik, namun ia heran kenapa pintunya tidak ditutup? Dan kenapa adiknya menangis?!
*pintu nya Fang pakai sensor angap aja itu sensor nya rusak belum diperbaiki, jadi suka tiba-tiba ga ketutup dan Fang nya ga sadar.
Setelah mendengar itu kaizo pergi dari sana menuju kamarnya.
"Aku terlalu keras padanya... " Gumam kaizo saat pergi dari lorong tersebut meninggal adiknya yang sedang terisak.
Hari hari berlalu setiap Fang selesai latian tempur ia langsung pergi dari tempat itu meninggalkan abangnya seorang diri tanpa mengatakan sepatah katapun. Tentu itu membuat kaizo merasa sakit hati.
Sepertinya Fang sangat terluka dengan sifatnya selama ini...
Hari ini keduanya bertarung lagi.
"Selesai kau kalah. "Lagi dan lagi!!
Seperti biasa Fang langsung bangun dan pergi." Fang " Fang terhenti ketika panggilan itu berbunyi dari mulut sang kapten. Tanpa menoleh kearahnya.
"Ada apa kapten?""Kenapa kau selalu menghindari ku? apa aku terlalu keras padamu? "
" Kenapa kau masih tertanya, jika sudah tau!! Aku pergi" Sebelum Fang pergi ada lagi yang membuat nya kesal. Kaizo mengengam tangan sang adik.
" Tunggu jangan pergi dulu aku minta maaf " Dengan cepat Fang menepis tangan sang abang.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi kapten kaizo! Kau membuat ku terluka! Aku tidak menerima permintaan maafmu. Rasa sakit dibalas maaf itu tidak adil! " Tepisan dan perkataan Fang membuat kaizo mendapatkan luka yang sangat dalam... Ia tidak percaya Fang menepis tangannya? Hatinya merasa sakit... Kaizo tau itu salahnya... Tapi ia tidak menyangka adiknya seperti ini.
Kaizo menatap kepergian sang adik dengan raut kecewa...
"Maaf Fang aku salah... " Menatap kepergian sang adik dengan raut wajah kecewa.
.
.
.
.
.
.
TBCDah mentok ide saya😞🤏
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry brother... [Fangkai]
Fiksi RemajaSebuah penyesalan besar yang dialami Fang terhadap keluarga satu satunya itu. Kaizo hanya ingin Fang menjadi kuat untuk menjaga dirinya sendiri serta melindungi power spera dan orang lain di galaxy ini. Dikala suatu hari Kaizo telah tiada karna pen...