Hari Pertama Bertemu

9 0 0
                                    

Waktu itu di Tahun 2020 aku melihat seorang pria dia tampak baik, sopan, waktu itu dia sedang bermain bola dengan teman-temannya dan kebetulan aku sedang main dirumah pamanku yang jaraknya tidak begitu jauh dengan tempat dia bermain.

Tanpa aku duga ternyata dia melihatku juga. Dengan mata yang indah , senyum yang begitu hangat. Dia melihatku sambil tersipu malu , awalnya aku tidak merespon atau berfikir lebih tapi semakin aku perhatiin ko dia terus liatin aku bahkan teman-temannya pun sampe ada yang ngeliat dia lagi ngeliatin aku.

Aku berbicara dengan diri sendiri

"siapa si bocil itu ko aku baru liat dia ada dikampungku , apa mungkin dia asli orang sini ? apa dia lagi liburan aja karna lagi pandemi.?" -kataku dalam hati.

Dengan rasa penasaranku aku coba untuk biasa saja dan tidak mau bertanya apapun itu karna aku fikir hanya pertemuan biasa.

***

Sudah pukul 05.00 sore aku beranjak dari tempat dudukku untuk berpamitan pulang dan aku mulai menyalakan mesin motorku tidak lupa untuk berpamitan ke paman dan bibiku untuk pulang ke rumah , btw jarak dari rumah paman ke rumahku tidak begitu jauh.

Aku menyalakan mesin motorku sambil bercanda dengan sodaraku kami tertawa lepas waktu itu sampai aku coba untuk liat apakah dia masih merhatiin aku apa tidak dan yaaa.. dia masih curi-curi pandang meski dengan laga malu-malunya dia dan senyuman hangatnya itu.

Tanpa berfikir panjang aku langsung berpamitan dan langsung bergegas pergi dari rumah pamanku, sampai aku melewati tempat itu aku coba untuk tidak melihatnya karna takut dia ke-ge'eran.
 
Sesudah sampai dirumah aku langsung siap-siap untuk mandi, setelah selesai mandi aku buka ponselku ternyata ada panggilan masuk dari bibiku ( btw bibi dan pamanku ada 2 ).

"hallo.."

"iya hallo, ada apa.?" -kataku.

"kamu lagi dimana? sini kerumah bibi nanti kita makan-makan" -kata bibi.

Tanpa berfikir panjang aku langsung mengiyakan ajakan itu , acaranya sesudah magrib jadi aku nunggu adzan magrib dulu sampai selesai , lalu aku melaksanakan sholat magrib terlebih dahulu sebelum kerumah bibi.

Ternyata Aku Belum Seikhlas ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang