17

15.9K 572 9
                                    

Happy reading

*

*

*

*

*

Pagi telah tiba matahari pun sudah menampakan sinar nya, seorang remaja yang masih tertidur sambil memeluk guling tak kunjung bangun. Dia adalah dion

Kring kring

Suara alarm berbunyi, dion yang mendengar alarm nya berbunyi pun langsung mematikannya dan melihat kearah jam yang sudah menunjukan pukul 06.38 padahal ia semalam sudah mengatur nya menjadi jam 05.00 tapi kenapa sekarang menjadi 06.38?

Dion segera bergegas menuju ke kamar mandi, tak butuh waktu lama dion pun telah selesai dengan acara mandinya dia pergi ke walk in closet untuk mengambil baju seragamnya dan juga memakainya

Setelah selesai memakai baju seragam dion mengambil dasi dan juga topi lalu memasukannya kedalam tas, dion ambil tasnya lalu menggendongnya dipunggung dan ia langsung turun kebawah

Sesampainya dibawah dion bisa melihat lina yang tengah membersihkan meja makan, dion menghampiri lina membuat lina yang tadinya sibuk membersihkan meja kini mulai melirik kearah anaknya

"Ibu kenapa gak bangunin aku?" Tanya dion

"Ibu udah bangunin kamu, tapi kamu nya aja yang gak bangun bangun." Ujar lina memang benar lina sudah membangunkan dion tapi anak itu tak kunjung bangun juga

"Ishh dion jadi telat kan."

"Ya itu salah mu sendiri, alarm bunyi bukannya bangun ini malah lanjut tidur" ucap lina sedangkan dion hanya cengengesan

"Sekarang kamu mau sekolah?" Tanya lina dan diangguki oleh dion

"Yaudah nih makan, ibu mau cuci piring dulu" kata lina sebelum ia pergi ke dapur untuk mencuci piring

Dion mengambil piring serta lauk untuk ia makan, dion makan dengan tenang. Beberapa menit kemudian dion sudah selesai sarapan lalu berpamitan kepada ibu nya

"Bu dion pamit"

"Iya, kamu hati hati ya dijalan."

"Ini uang buat jajan" ucap lina sambil memberikan uang 100rb kepada dion

"Okey"

Sesampainya disekolah dion melihat gerbang yang sudah ditutup, dan kini seluruh siswa dan siswi tengah mengikuti upacara bendera. Dion berinisiatif akan masuk lewat belakang sekolah walaupun agak susah karena harus manjat tembok tapi menurut dion itu tak masalah dari pada ia harus dihukum

Dion mengambil tangga yang memang kebetulan ada disana, dion tidak tahu itu tangga siapa yang pasti ia akan meminjam nya untuk menaiki tembok ini

Setelah berhasil naik dion melihat kebawah rada ngeri kalau misalnya dion turun dari tembok yang lumayan tinggi tapi mau gimana lagi? Dion harus turun sekarang juga

Dion membaca doa supaya dia tidak kenapa napa setelah yakin ia loncat dari tembok tersebut dan...

Bruk

Dion terjatuh, dia meringis kesakitan akibat sikunya terluka, dia mencoba untuk bangun tapi sebelum berjalan entah kenapa kepalanya mendadak menjadi pusing apa mungkin karena ia jatuh dari tembok terus kepala nya kebentur?

"Kepala aku pusing" gumam dion sambil memegang kepalanya, ia kini tak menghiraukan siku nya yang terluka melainkan ia tengah menahan rasa pusing dikepalanya

Stefano yang kebetulan lewat belakang sekolah melihat kearah dion dengan bingung, langsung saja dia berlari menghampiri dion sebelum anak itu pingsan dipelukan nya

"Dion, dion kamu kenapa?"

Stefano panik dengan segera ia menggendong dion ala bridal style lalu membawa nya menuju ruang UKS untuk diperiksa

"Bagaimana?" Tanya stefano kepada PMR yang bertugas di UKS

"Dion sepertinya mengalami benturan dikepala nya, dan juga siku yang terluka tapi bapa tenang saja dion tidak apa apa" jelas anak PMR

"Hm baiklah"

PMR tersebut berpamitan kepada stefano lalu setelah nya pergi, sedangkan stefano menatap kearah dion dengan datar lalu duduk dikursi samping brankar dion

Dion mulai membuka matanya dan yang ia lihat adalah stefano yang sedang menatap nya dengan tajam

"Fano" lirih dion

"Saya bukan fano, saya exel. Sudah puas bikin saya khawatir hm?" Tanya exel dengan dingin

"Kenapa bisa sampai seperti ini? Apa yang sudah kamu lakukan?" Tanya exel bertubi tubi

"Sebenarnya aku datang telat, karena aku gamau dihukum jadinya aku lewat belakang sekolah dan manjat lewat tembok."

"Lalu?"

"Lalu aku manjat lewat tembok menggunakan tangga, dan setelah berhasil naik aku loncat dan berakhir seperti ini" ucap dion

"Kamu membuat saya khawatir dion, lain kali jangan melakukan hal seperti itu lagi mengerti? Saya tidak mau kamu kenapa napa. Dan bagaimana kamu bisa telat?"

"Aku bangun kesiangan."

"Kenapa tidak menyetel alarm?"

"Sudah, tapi aku nya yang gak bangun bangun." Ucap dion dan diangguki exel

"Baiklah, kamu ikut saya keruangan saya. Saya akan kasih kamu hukuman." Ucap exel membuat dion bergedik ngeri

"Mau ngapain?"

"Tentu saja menghukum mu yang sudah nakal." Ujar exel lalu menggendong dion ala koala

Dion tentu saja tak tinggal diam ia memberontak, dia tidak mau dihukum oleh exel

"Diam. Atau saya perkosa kamu disini." Acaman itu sukses membuat dion menjadi diam

Sesampainya diruangan exel membawa dion untuk duduk disofa sedangkan exel pergi ke kamar pribadi nya yang memang sudah disiapkan khusus oleh nya

Dion menatap exel memasuki kamar sedikit agak lega namun tak jadi setelah melihat exel berjalan kearah nya dengan membawa belati kecil

Exel melihat wajah dion yang ketakutan hanya bisa terkekeh pelan lalu berjalan mendekati dion yang tengah ketakutan

"Kamu mau ngapain?" Tanya dion was was

"Tenang sayang, aku akan sedikit memberi mu hukuman."

"Gak! Gamau!"

"Mau tidak mau kamu akan tetap saya hukum."

"Biar kamu jera dan tidak melakukan hal seperti tadi lagi."

Exel mulai membuka baju seragam dion dengan kasar lalu membuang nya kesembarang arah. Exel semakin dibuat takjub dengan bada dion yang sangat sempurna

"Kumohon jangan apa apakan aku" ujar dion memohon, demi apapun ia benar benar takut

"Tenanglah ini hanya sedikit perih." Ucap exel membuat dion menggeleng keras

"Baiklah kita akan mulai dari perut."



























Tbc

Double up nih

Typo harap maklumi
Jangan lupa vote and komen
Selamat membaca

My Teacher ( BL )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang