Hayy guysss I'm back
Jangan lupa vote dan komen
Terimakasih🙏Happy reading🌻
.
.
.Aku bersama mereka
Tapi mereka tidak bersama ku
~shania~* * *
Shania sudah berada di kelas bersama sahabatnya.
Sambil menunggu jam masuk
Seluruh siswa-siswi kelas 12 harap berkumpul di lapangan sekarang
Terimakasih atas perhatian nya.Terdengar suara pengumuman dari pengeras suara.
Seluruh siswa-siswi kelas 12 menuju lapangan termasuk shania dan teman-temannya
Semua siswa sudah baris dan kepala sekolah berdiri di podium untuk memberi pengumuman
Dua minggu lagi kalian akan mengadakan ujian tray out lalu setelah itu bakal ujian kelulusan.
Dan kalian akan mengadakan prom night khusus kelas 12 dan kelas 10 dan 11 di libur kan sekian dari saya.
Semua kembali ke kelas.Semua siswa bubar kembali ke kelas nya.
Shania langsung duduk dan mulai belajar serius agar mendapatkan nilai yang bagus dan tidak mengecewakan orang tuanya.
Tringg... Tringgg..
Suara bell istirahat telah berbunyi lauren dan claudya sudah ke kantin duluan karena tadi Shania masih tidur
Shania bangun dan melihat kedua sahabatnya tidak ada.
Shania pikir ke kantin jadi Shania berjalan menuju ke kantin
Saat Shania berjalan tiba-tiba ada yang merangkul Shania.
"Hay sayang" Sapa sang pacar
Shania berusaha melepaskan kan tangan Sang empu dari pundak Shania
"Kenapa sayang? kamu gak suka" Tanya raga
"Bukan gak suka tapi ini masih di sekolah raga" Jawab Shania selembut mungkin.
raga merangkul Shania tak luput dari
Pandangan para siswa siswi yang ada di Koridor.Raga dan Shania pun jalan berdua datang ke kantin dan duduk di tempat
Sahabat nya"Vin pesan kan makanan kita" Ucap raga
Arvin yang lagi enak enak makan bakso mendengarkan itu langsung kaget
"Njirr kok gue pula... Punya kaki kan" Sewot arvin
"Gue bayarin nih bakso lo itu"
"Benar nih di bayarin... Mumpung belum di bayar yah kan" Sahut arvin
Raga menganggukkan Kepala nya
Setelah itu arvin memesan kan makanan raga dan Shania.Arvin kembali dengan membawa makanan nyam
"Yehh...giliran di bilang mau di bayarin gercep amat" Cibir claudya
"Shutt... Lo gak di ajak"
Claudya langsung memutar bola
matanya malas
.
.
.
.Di parkiran sekolah raga dkk menunggu ciwi-ciwi yang belum keluar.
Padahal jam pulang sekolah sudah 10 menit yang lalu.
"Eh kalian kok belum pulang?" Tanya lauren
"Nungguin kalian" Jawab aiden
"Pulang bareng lah... Kalian lama banget sih raga sampai lumutan tuh nunggu nya"
"Yaudah yuk pulang" Ajak shania
Mereka pun ke parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing
Raga menurunkan Shania di halte atas permintaan sang kekasih.
Padahal raga ingin mengantarkan Shania sampai rumah.
Shania tidak ingin menceritakan yang terjadi jika pulang bareng raga
"Yaudah aku pulang dulu yah.. Kamu hati hati di jalan" Ucap Shania
"Iya sayang aku pulang dulu yah"
Raga melajukan motornya dan meninggal kan Shania.
Setelah kepergian raga baru lah Shania jalan ke arah rumah nya
"Aku pulang"
"Sama siapa kamu pulang?" Tanya rina
"Aku naik bus"
Rina langsung pergi ketika mendengarkan jawaban Shania
Shania menghela nafas nya berat
Sungguh sangat berat bagi nya pacaran tanpa tau orang tuaShania masuk kamar dan mengganti pakaian nya
Walaupun pacaran diam diam di belakang orang tuanya setidaknya Shania dapat merasakan bahagia .
Tapi ntah bertahan sampai mana...
Ia berharap raga dapat membuat hidup nya berwarna yang dulu hanya hitam putih.
Malam hari semua keluarga makan malam bersama
Hari ini heru pulang cepat dan dapat makan bersama keluarga nya
Situasi ini membuat Shania senang sekaligus sedih..
Setelah makan mereka kumpul di ruang keluarga untuk mengobrol santai
Tapi ayah dan ibu nya hanya bercanda dengan adik nya si erlangga
Shania hanya menatap diam
Sakit...Seakan-akan Shania tidak ada di antara mereka.
Muak dengan keadaan ini dia pamit
"Aku masuk ke kamar dulu""Iya tidur lah dan jangan begadang" Ucap heru
Shania mengangguk dan berjalan ke kamar dengan lunglai dan pergi tidur
🌻🌻🌻
𝘚𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢𝘩𝘩𝘩...
𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘷𝘰𝘵𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘮𝘦𝘯𝘯
TerimakasihSee you next part guys..
Matahari senja🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
SHANIA [ARABELLE]
Teen Fiction[SEBELUM BACA FOLLOW DULU] * * * Shania senjani putri gadis berusia 17 tahun, hidup dengan penuh masalah. Awal dari masalah ketika ayah dan ibunya berpisah. Pada usia 9 tahun ayahnya menikah lagi Karena ingin mempunyai sosok pendamping dan bisa menj...