05. ɑׁׅ݊ꪀɑׁׅׅ꯱tׁׅɑׁׅׅ꯱ᨮׁׅ֮ɑׁׅ

10 4 0
                                    

𝑨𝒏𝒂𝒔𝒕𝒂𝒔𝒚𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒘𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒊𝒕𝒖. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒍𝒊𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒖𝒉𝒂𝒏. 𝑴𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕𝒑𝒖𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒊𝒏𝒚𝒂. 𝑺𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑, 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒎𝒃𝒖𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒂𝒊𝒓, 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒎𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒌𝒂𝒊𝒏𝒚𝒂.

𝑱𝑶𝑵𝑨𝑻𝑯𝑨𝑵

𝑺𝑬𝑳𝑨𝑴𝑨𝑻 𝑴𝑬𝑴𝑩𝑨𝑪𝑨

Siang itu, seperti pada biasanya, keadaan mansion sepi. Kehadiran Anastasya sedikit mengurangi kesepian di mansion itu.
"Dimana Jerry?" Tanya Anastasya
"Jerry sedang sakit. Bagaimana jika kita berjalan jalan keluar saja? Sembari mencari suasana baru." Tawar Jonathan.

Anastasya tersenyum, sebagai jawaban iya. Keduanya pun berjalan keluar dari area mansion.

Anastasya berlari di kebun bunga. Di sana terdapat banyak bunga liar tumbuh bertebaran menutupi keseluruhan tanah. Begitu indah.
Sayangnya, keindahan bunganya hanya dapat dilihat dari kejauhan oleh Jonathan.

"Jonathan kemarilah" teriak Anastasya menggema keseluruh ruang ruang telinga Jonathan.

Pada saat Jonathan akan mendekati bunganya, bunga itu berubah menjadi layu dan berwarna hitam.

Ia menghentikan langkahnya. Anastasya berlari kearahnya.
"Ayo Jonathan, disana terdapat banyak bunga yang lebih indah. Atau kau tidak menyukai bunga?" Ajak Anastasya

"Pergilah Anastasya. Aku akan menunggumu disini. Aku lebih suka disini." Ucap Jonathan meyakinkan Anastasya.

"Apa kau yakin Jonathan?" Tanya Anastasya

"Jangan bilang kau ingin membuatku marah lagi hm?" Tanya jonathan dan menggelitiki Anastasya. Anastasya tertawa lepas."hahaha cukup Jonathan, ini sangat geli, baiklah aku tak akan mengulangi pertanyaanku." Ucap Anastasya disela gelitikan Jonathan. Jonathan tersenyum.

Anastasya kemudian berlari pada rumpunan bunga indah dan memetiknya. Sedangkan Jonathan, ia hanya memperhatikan Anastasya dari kejauhan sambil tersenyum.

Setelah puas menikmati keindahan bunga, Anastasya kembali menghampiri Jonathan. Di sekitar Jonathan banyak bunga yang layu dan sebagian berwarna hitam. Awalnya Anastasya keheranan tetapi ia mencoba berfikir positif thinking.

"Apa kau sudah selesai menikmati bunganya?" Tanya Jonathan.
"Sudah."
Keduanya berjalan menuju danau dan melewati padang rumput.
Di perjalanan, keduanya mengobrol dan selalu topik dimulai oleh Anastasya

"Jonathan, aku sama bunganya bagusan mana?" Tanya Anastasya sambil tertawa
"Bunga." Jawab Jonathan.
Anastasya tersenyum.
"Kenapa kau tersenyum Anastasya?"
Tanya Jonathan

"Tidak, hanya saja aku menemukan jawaban yang berbeda dari satu pertanyaan yang sering ku berikan pada ayah."

"Anastasya, kamu adalah bunganya" Ucap Jonathan.

"Dan sekarang aku menemukan alasan dari jawabanmu." Anastasya tersenyum indah dan berjalan mendahului Jonathan, perlahan ia berlari dan berhenti ditengah padang rumput. Anastasta menutup matanya dan tersenyum. Merasakan setiap hembusan Angin yang berbisik pada ketenangan alam yang indah.

𝑴𝒂𝒏𝒔𝒊𝒐𝒏 𝐓𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang