08. ꩇׁׅ֪݊ ɑׁׅƙׁׅɑׁׅ݊ꪀ ꩇׁׅ֪݊ ɑׁׅᥣׁׅ֪ɑׁׅꩇׁׅ֪݊

4 1 0
                                    


𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀....

Sore hari di mansion, Ketiganya berada di ruang baca. Jerry terbang mengelilingi Jonathan sambil bergumam:"Menurutmu, mengapa gadis itu tidak lagi kemari?"

Jonathan mengkerutkan alisnya,"Siapa maksudmu Anastasya?"

"Jerry, kau selalu mengulangi pertanyaanmu sedari tadi. Baiklah, kemari dan ikuti aku." Sambar buku mantra yang sepertinya sedari tadi mendengar perseteruan Jerry tentang Anastasya.

Jerry terbang mengikuti arah buku mantra pergi. Sekarang mereka sampai pada sebuah ruangan yang banyak buku buku mantra kuno dan berbagai perlengkapan sihir milik buku mantra.

Jerry melihat sekeliling. "Jerry kemarilah." Panggil buku mantra, yang membuat Jerry segera terbang mendekat kearahnya.

Buku mantra segera mengeluarkan kata kata mantra ajaibnya, dan mulai menelisik. Tiba-tiba, buku mantra terjatuh dan membuka sebuah lembar. Jerry membaca lembarnya, yang bertuliskan : Anastasya Issabel dalam kondisi sakit.

Sesaat membaca itu, Jerry pun keluar ruangan dengan legah setelah mengetahui keadaan Anastasya.

Jonathan terlihat sedang membuat suatu ramuan ajaib. Jerry sedang membersihkan mansion bersama buku mantra. Semua kembali pada kesibukan masing masing.

"Jerry berhenti disana!" Pintah buku mantra yg sedang menggerakan sapu menggunakan kekuatanya. Jerry yang tak mendengarkanya pun melanjutkan terbang keara buku mantra. Tiba-tiba sebuah cangkir terjatuh karna kepakan sayap Jerry.

"Huh, sudah ku katakan berhenti. Sekarang duduklah, aku akan membersihkanya" ucap buku mantra dewasa, sambil menggerakan sapu untuk membersihkanya.

"Maafkan aku" kata Jerry dengan rasa bersalah. "Sudahlah itu hal yang biasa, kau selalu ceroboh. Sekarang, bawakan aku sebuah tempat, aku akan membuatkan makan malam."

"Baiklah" Jerry terbang mengambil sebuah tempat, dan membawakanya pada buku mantra, yang sekarang berada di dapur. "Aku akan membantumu membuat makan malam." Pekik Jerry penuh semangat.

"Tidak Jerry, kau tidak perlu membantuku. Semua akan hancur." Sesaat buku mantra mengucapkan itu, terdengar suara nyaring sebuah aluminium jatuh. "Sudah kuduga"

"Jerry, kau tidak seharusnya ceroboh. Lihatlah, buku mantra aku akan memotong apel hitam." Jonathan melemparkan apel keatas lalu menangkapnya. Ia kemudian memotong apelnya, dengan bentuk yang bisa dibilang tidak rapi dan banyak menjatuhkan potongan apel.

"Selagi kalian mau membantu saja sudah membuatku senang. Selebihnya, biar aku yang kerjakan." Ucap buku mantra seakan tertekan. Bayangkan saja hampir setiap hari, ia di kelilingi oleh dua mahluk ini.

"Tidak!" Ucap Jonathan dan Jerry bersamaan. "Kita akan membantumu."

"Baiklah, tapi ikuti arahanku dan jangan membuat kekacauan"

Jerry dan Jonathan pun tersenyum. Ketiganya kini memasak bersama.
"Jerry ambilkan pisau." Pintah buku mantra. Jerry terbang dan mengambilkan pisau. "Jonathan, potong Apel nya berbentuk dadu"

Jonathan segera memotong apel dengan bentuk dadu, dan beberapa ia buat membentuk segitiga, bulatan, dan berbagai bentuk, dan tentu saja. Banyak potongan apel yang jatuh berserakan. "Bagus Jonathan, walaupun sedikit dari potongan apel itu yg masih selamat, tapi kau sudah berusaha. Sekarang Jerry, patok biji jagung dan letakan pada tempat yang berada di atas meja." pintah buku mantra

Jerry segera mematok biji jagung dan menaruhnya pada tempat yang sudah disediakan. Saat semuanya sudah selesai dilakukan Jerry, ia tak sengaja dengan kepakan sayapnya hampir menjatuh kan tempat yang berisikan jagung tadi. Reflek, Jonathan menangkapnya.

𝑴𝒂𝒏𝒔𝒊𝒐𝒏 𝐓𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang