06. ֮ϐׁꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅׅ꯱ɑׁׅꩇׁׅ֪݊ ɑׁׅ

8 5 0
                                    

   Setelah beberapa hari, Anastasya sudah tidak lagi mengunjungi mansion, Jerry dan Jonathan.

"Jonathan, menurutmu kenapa Anastasya sudah tidak lagi kemari?" Tanya Jerry sambil terbang rendah kesana kemari. Jonathan hanya diam dan masih fokus membaca buku.

"Jonathan" pekik Jerry
"Jonathan" suaranya sedikit di perbesar untuk memanggil Jonathan

Jerry yang merasa pertanyaanya tidak direspon oleh Jonathan pun berbelik ke arah Jonathan."Jonathan" Panggil jerry

"Hmm tak tau." Jonathan menjawab sambil fokus membaca sebuah buku.

Burung hantu itu terbang kearah Jonathan, dan duduk dipangkuan Jonathan, untuk bisa melihat buku apa yang dibaca Jonathan. Hingga ia sangat fokus sampai berkali kali tak menjawab panggilan Jerry.

Jeri berjinjit dan tetap saja masih tidak bisa melihat tulisan buku itu. Jerry sangat kesal dan penasaran akan isi buku itu.

Jonathan yang menyadarinya juga masih fokus membaca, menurunkan bukunya. Jerry pun hanya melihat sesaat lalu langsung terbang meninggalkan Jonathan. Jonathan hanya melihat sekilas kearah Jerry lalu melanjutkan bacaanya.

"Burung hantu kerjaannya selalu emosi. Apa dia tidak bosan seperti itu setiap hari? aku yang melihatnya saja sudah bosan." Buku mantra yang melihat Jerry tadi mengoceh. Tapi siapapun orang juga pasti akan bosan dengan mood Jerry yang cepat berubah ubah.

Setelah beberapa menit mengelilingi bagian dalam mansion, Jerry kembali keruang baca. Dan terbang kearah buku mantra ramalan.

"Aku mencarimu keseluruh ruangan. Ternyata kau disini."

"Sudah kuduga kau pasti akan mencariku keseluruh ruang. Kau cerdas Jerry tapi kau tidak teliti. Aku disini sedari tadi." jawab buku mantra pasrah

Jerry kelihatan bingung dan membuat gerakan tubuh seakan memikirkan sesuatu dan mempunyai pertanyaan didalam kepalanya.

"Ini Jerry, apa kau memikirkan buku yang dibaca Jonathan?" Buku mantra memberi gambaran buku menggunakan sihirnya kepada Burung hantu itu, dan membuka halaman yang di bacanya.

Jerry membacanya, dan ternyata Jonathan membaca tentang bagaimana cara agar mereka bisa pergi mendekati rumah gadis itu. Rumah gadis itu susah sekali untuk didekati oleh mahluk seperti Jonathan, dan bukan hanya rumah itu, melainkan seluruh rumah didesa itu.

"Oke. sudah." Jonathan berdiri dan menutup bukunya. Jonathan melihatnya kebingungan, dan buku mantra sibuk membaca ramalan dan mengasa kemampuan ramalanya agar lebih tajam dan tepat.

Jerry mencoba cuek dan mencari kesibukanya sendiri. Tiba-tiba Jonathan memanggilnya, "Jerry, apa kau tidak mau ikut dengan ku?." Jerry menoleh dan menjawabnya, "Sepertinya tidak untuk kali ini Jonathan. Aku sibuk, pergilah-" pembicaraanya dipotong, dan Jonathan menariknya menggunakan kekuatan.

"Dan kalau ada masalah hubungi aku." lanjutnya dengan wajah pasrah. "Buku mantra apa kau tidak ingin ikut?" tanya Jonathan.

"Ingin, tapi aku tak bisa keluar dari mansion ini." jawab buku mantra.

"Bagaimana tidak? aku sudah membuatkan sesuatu untukmu. kau bisa pergi kesana?." Ucap Jonathan meyakinkan buku mantra.

Mereka pun berjalan menuju pintu mansion dan Jonathan membuka pintu mansion. Jonathan dengan kekuatanya membawa buku mantra keluar mansion, tapi tetap tidak bisa. Berkali kali ia mencobanya, hingga mereka terjatuh.

"Apa kau yakin caramu benar Jonathan?" tanya Jerry. Jonathan yang mendengarnya, mencoba mengingat ulang pada cara yang ada di halaman satu buku yang pernah ia baca.

𝑴𝒂𝒏𝒔𝒊𝒐𝒏 𝐓𝐮𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang