bab 16

79 3 0
                                    

Aku tersungkur ke pelukan ka Vella yang menarik pinggang ramping ku, di tambah wajah kami yang sangat dekat mungkin sejengkal saja sudah bisa muah muah, apaan sihhh otak luu acha.

Terus tiba-tiba ka Vella ngomong gini.

Vella :"balikan ama gw, dan surat cerai itu ga ada. "

Acha :"apaan sih, pokoknya aku mau cerai lagian kan kata kaka juga gila cewe sama cewe nikah apa lagi sampe gitu gituan. "

Acha :"di tambah kan aku cuma nge lunasin utang ade-...... "

Ka Vella tiba-tiba melumat bibir ku dengan kasar.

Acha :"ka mhpplnnnmmhhh, kak vel mhppppmmmmhhhh"

Acha terus memukuli pundak Vella, tangan Vella semakin nakalllll, tangan Vella menulusuri bagian bagian tubuh acha. Tangan kiri ka Vella memegang tangan acha agar tidak ada perlawanan antar mereka. Sampai sampai kulit bibir acha terlepas, dan ber darah.

Vella menyadari, air liur nya perlahan lahan rasa besi.

Vella :"ga ada perceraian antara kita."

Acha :"sakit.. "

Vella mengusap bibir acha pelan, agar darah nya tidak mengalir lagi.

Acha :"apa apaan sih, kaka gila yah?. "

Vella :"gw gila karna lu ca"

Acha :"stress, lepasin pelukan nya, aku sesek ka. "

Vella ga ngelepasin pelukan nya sama sekali, apa lagi ngelonggariin pelukan nya.

Tiba tiba anjirrr, pintu nya kebuka dan ternyata itu mamah dan ayah nya Vella bersama keluarga acha,

CINTA? (GL) onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang