bab 24

70 2 0
                                    

Acha mengendarai mobil nya sangat kencang.

Bruk.

Acha :"ini akhir hayat kah? "

Mobil acha bertabrakan dengan mobil tronton.

Perlahan lahan mata acha terlelap. Kemudian ia mendengar suara kericuhan, ia dengarkan sampai membuat ia tidak dengar suara orang orang itu.

Vella :"hiks hiks acha bangun, maafin Vella, acha bangun hiks hiks hiks, itu semua pira yang lakuin duluan tapi ga Vella tanggapin, acha "

Acha :"aku lagi ga mau liat muka kamu, bangun pergi dari sini, jangan dateng ke sini sampe aku nyuruh kamu dateng sendiri kesini"

Vella :"tapi cha? "

Acha :"pergi"

Vella :"oke fine"

Berbulan bulan kemudian, tapi acha tak kunjung menelpon Vella untuk datang ke sana, Vella sangat khwatir.

Ting.

Notif dari no acha.

Datang ke sini aku mau ngomong sama kamu, berdua aja

Vella langsung tersenyum, ia segera berangkat.

Vella mamsuki ruangan. Ia kaget, ugd?.

Vella :"acha di ugd? Kok bisa? "
Vella :"acha kamu di-"

Vella shock saat melihat kepala acha yang di perban, ia ingat saat itu memang masih di perban tapi seminggu kemudian sudah di lepas, dan keadaan nya belum pulih.

Acha :"kenapa? Sini masuk aku kangen ama kaka, aku bosen liat ruangan putih ini, aku mau makan seblak, kaka bisa beliin? "

Vella :"bentar cha, ia apa pira? "

Acha :"nama nya ga asing. Ka gedein suara nya biar aku bisa denger"

Vella :"iya cha. "

Pira :"aduh kaka sayang, ngapain sih pake jenguk si acha? Padahal kan acha juga bisa kali jaga diri nya, kaka juga akhir akhir ini sering ga masuk kantor, aku kangen ka"

Acha :"jaga bicara mu pira, mau kah kamu? Aku buat seperti waktu itu lagi? Mentang mentang sekarang aku yang sakit, seeenaknya saja kamu, saya sembuh awas kamu, akan saya buat lumpuh"

Pira :"loh kaka lagi ama acha? "

Acha :"block nomor Vella sekarang, atau aku akan menjenguk mu di kuburan? "

CINTA? (GL) onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang