Ujian laki-laki adalah menahan pandangan, ujian perempuan adalah menahan untuk tidak dipandang, karena laki-laki ingin sekali untuk memandang dan perempuan ingin sekali dipandang.
- Habib Umar bin Hafidz -
HAPPY READING¡!
•┈••⊰˚✰📜﷽📜✰˚⊱••┈•***
"Nduk, sini duduk disebelah Umma" Pinta Umma Kesya kepada putri bungsu nya.
Virzana pun langsung menghampiri Umma nya dan ia langsung duduk disebelah Umma nya.
"Laki-laki itu siapa Umma?" Tanya nya
"Dia anak kedua nya ustadz Andi dan ummi Khasna, nama nya ustadz Varen dan itu Vahira kakak nya Ustadz Varen dan yang terakhir Vazza adik nya ustadz Varen" Jawab Umma Kesya
"Ustadz Varen juga seorang dosen dan guru agama, beliau juga ternyata ngajar disekolah kamu". Lanjutnya lagi
Virzana yang mendengar itupun langsung membelalakkan matanya, bagaimana bisa ustadz ngeselin itu ternyata gurunya?
"Tapi kok Virza ga pernah liat ustadz Varen disekolah ya Umma?" Tanya Virzana
Bukan Umma Kesya yang menjawab melainkan Ustadz Varen
"Karena memang saya sibuk kuliah jadinya jarang kelihatan disekolah""Nduk, tujuan mereka kesini untuk menitipkan ustadz Varen buat ngajar disini, kamu kan masih sekolah dan mana mungkin Abah nyuruh kamu buat ngajar" Ujar Abah Ilham
"Virza bisa ko ngajar santri-santri disini. Jadi ga perlu cari guru lagi, lagipula disini udah ada banyak guru bah" Jawab nya
"Kamu masih harus fokus sekolah, Abah belum izinin kamu buat ngajar. Guru disini memang banyak tapi disini kekurangan guru yang bisa ngajar kitab safinatun najah, mangkanya Abah nyuruh ustadz Varen buat ngajar disini" Jelas nya kepada putri nya
Virzana hanya menghela nafas kasar, "yasudah bah, Virza izin ke kamar dulu" Izin nya dan mendapat anggukan dari Abah nya.
****
Disisi lain, Virzana langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Hari-hari yang sangat melelahkan dan penuh dengan plot twist.
Adzan dhuhur sudah berkumandang, tetapi Virzana masih nyenyak dalam tidur nya, hingga waktu menandakan pukul 12.30 dan ia terbangun dari tidurnya.
Virzana langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk berwudhu dan langsung menunaikan ibadah shalat dhuhur. Selesai shalat tak lupa ia sempatkan untuk berdoa hingga ia terlelap dalam tidur nya di atas sajadah.
Hingga waktu menunjukkan pukul 16.30, akan tetapi gadis itu belum juga bangun dari tidurnya.
Umma Kesya terheran, kenapa putri bungsu nya jam segini belum muncul. Biasanya ia selalu turun untuk makan, tetapi sudah mau jam 17.00 ia belum juga turun.
"Nduk, coba kamu cek ke kamar adik mu. Suruh dia untuk turun". Pinta Umma Kesya ke Varzani.
Varzani pun langsung bergegas menuju kamar adik nya dan saat sampai dikamar nya, ternyata adik nya itu masih tertidur pulas diatas sajadah dengan mukenah yang ia masih kenakan.
"Astaghfirullah Virza, jam segini masih tidur" gumam nya.
Varzani yang berusaha untuk membangun adik nya, akan tetapi adik nya masih belum terbangun dari tidur nya. Tidak ada cara lain, selain membangunkan dengan ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Doa
Teen FictionUntukmu yang tertulis dilauhul mahfudz ku Entah itu kamu yang datang duluan ataupun maut.. Semua tentangmu, akan ku tulis di kisah cerita pertama ku -mzaasls-