jangan kau meragukan kekuasaan Allah, yakinlah Allah akan membantu mu disetiap kesulitan yang engkau rasakan karena dia lah yang memberi mu sebuah masalah agar kamu tau bahwa tidak ada sandaran terbaik selain Allah, bersabarlah dan terus tetap bersabar
-Muhammad Varendra Ja'far-
HAPPY READING¡!
•┈••⊰˚✰📜﷽📜✰˚⊱••┈•****
Di pagi hari yang cerah, lukisan dilangit itu begitu menawan. Burung-burung bercengkrama. Hangatnya sinar matahari pagi ini memeluk setiap bagian tubuhku dan menjadi teman dalam setiap perjalananku inginku terasing dengan alam bebas terasing dalam sebuah lamunanku.
Langit biru yang sesekali berhiaskan awan putih, menghadirkan keindahan yang tak habis diperbincangkan. Lihatlah pagi yang cerah, bersama mentari ia menghadirkan semangat bagi insan untuk berkarya.
Selubung kain hitam menutup wajah manisnya, dia adalah Virzana Al Humeyra. Gadis cantik yang berbalut khimar cream dan cadar hitam, dilengkapi dengan gamis hitam yang senada dengan khimar dan cadar yang ia kenakan.
Virzana terdiam sejenak, mengamati dirinya di depan cermin kamar nya.
"Maa syaa Allah cantik juga calon istri nya mas lauhul Mahfudz" Ucap nya sambil cengengesan memuji dirinya sendiri.
Virzana bergegas menuju ruang makan, disana ternyata ada santriwati yang lagi ada jadwal piket di ndalem. Setelah ia tiba di ruang makan, semua mata tertuju kepada Virzana.
"Abah, Umma itu Virza kah?" Tanya Varzani.
"Kenapa kalian natap Virza kayak gitu?emang ga pantes ya Virza pakai cadar?" Tanya nya dengan cemberut.
"Kamu cantik ko dek, cuma kita pangling aja liatnya" Jawab kakak nya.
"Ning cantik banget, tadi tak kirain orang lain ternyata Ning Virza" Kata Asya, santriwati yang sedang piket di ndalem.
"Hehe bisa saja kamu sya" Jawab Virzana.
"Ada apa toh nduk?ko tumben kamu pakai cadar?perasaan dulu Abah nyuruh kamu pakai cadar, tapi kamu nya ndak mau" Ujar Abah.
"Hehe, alasan Virza sekarang pakai cadar karena Virza ga mau wajah Virza dilihat sama yang bukan mahram. Abah tau?Virza pingin bangett untuk menutup aurat dengan sempurna, Virza pingin meneladani sifat-sifat putri Rasulullah yaitu sayyidah Fatimah Az-zahra, jadi Virza mau minta izin sama Abah dan Umma. Izinkan Virza pakai cadar ya?" Ucap nya.
"Maa syaa Allah nduk, Umma sama Abah pasti izinin kamu pakai cadar, selagi itu baik untuk diri kamu. Umma bakalan mendukung. Tapi ingat ya nduk, tetap utamakan rasa malu. Sebagai seorang wanita harus mempunyai sifat rasa malu, jangan bertabaruj dengan cadar mu. Tetaplah menjadi wanita yang sederhana" Nasehat Umma Kesya.
"Siapp Umma, Syukron katsiron untuk nasehatnya Umma" Ucap nya dan langsung memeluk Umma nya.
"Kakak ga diajak pelukan nih?" Kata Varzani.
"Hehe, sini-sini" ajak nya
"Maa syaa Allah, pelukan nya dilanjut nanti dulu. Ga enak diliat Asya tuh" Ujar Abah.
"Hehe mboten nopo² kok bah" Jawab Asya
"Monggo Abah yai, ummi, Ning. Makanan nya udah siap" lanjut nya lagi.
Asya yang mau meninggalkan ruang makan, akan tetapi tangan nya dipegang oleh Virzana.
"Kamu mau kemana sya?makan dulu sama kami" Kata Virzana.
"Iya nduk, kamu ikut makan dulu sama kami. Pasti kamu belum sarapan kan?" Tanya Umma.
"Sampun kok ummi, Asya sungkan ummi kalau harus makan bareng sama keluarga ndalem" jawab nya.
"Ndak usah sungkan toh nduk, anggap kita keluarga mu juga" Kata Abah yang diberi anggukan oleh Umma.
Mau tidak mau, Asya pun harus menuruti perintah Abah yai dan ummi.
****
Di hari libur sekolah, Virzana selalu mengelilingi pesantren. Ia juga tipikal orang yang tidak suka berdiam diri dirumah, selalu saja ingin ada kegiatan.
Ia berjalan menyusuri pesantren dan memantau santriwati yang sedang bekerja bakti membersihkan halaman asrama.
Namun, mata Virzana tertuju kepada sesosok laki-laki berjubah putih, laki-laki itu berjalan menghampiri nya dengan seorang ibu².
"Maaf, kamu Virza kan?ini ada ibu-ibu yang ingin bertemu Abah yai Ning" Ucap nya kepada wanita bercadar yang kini ada didepan nya.
Virzana pun terheran kenapa dia bisa tau padahal dirinya pakai cadar. Abah, Umma dan kakak nya saja tidak mengenalinya.
"Iya saya Virza pak. Tapi tunggu, kenapa pak Varen bisa tau kalau saya Virza?" Tanya nya kepada laki-laki itu, yang ternyata ia adalah ustadz Varen.
"Saya juga tidak tau, hanya nebak saja. Minta tolong kamu antar ibunya ke ndalem, saya ada banyak kerjaan jadi tidak bisa mengantarkan ke ndalem, assalamualaikum" Ucap nya dan langsung meninggalkan Virzana.
"Wa'alaikumussalam, dih ngeselin kali pak ustadz satu ini. Main pergi aja lagi" Gumam nya.
Virzana langsung mengajak ibunya pergi menuju ke kantor pesantren, karena memang Abah nya sedang berada di kantor pesantren untuk mendata santri-santri baru yang ingin mondok di Hidayatul Ihsan.
Seusai mengantarkan ibu-ibu, ia langsung melanjutkan tugas nya untuk memantau santriwati yang sedang kerja bakti di halaman asrama putri. Tak lupa ia juga ikut membersihkan halaman bersama santriwati.
*POV USTADZ VAREN*
Di sisi lain ada ustadz Varen yang sedang memperhatikan seorang gadis, yang tak lain gadis itu ternyata Virzana.
Namun beberapa menit kemudian, mata nya kembali menunduk."Ya Rabb mungkinkah dia yang engkau takdirkan untuk ku?kenapa setiap dekat dengan nya hati terasa gugup" Ucap nya.
"Ya Rabb, maafkan saya yang telah lancang memandang dia"
"In syaa Allah saya akan melamar mu, setelah engkau lulus sekolah. Maaf kalau selama kita bertemu saya selalu menghindar karena memang kita bukan mahram" gumam nya.
Memilih untuk diam, memperhatikan dari jauh atau mendoakan diam-diam. Setiap orang punya caranya sendiri untuk jatuh cinta tanpa membaginya dengan orang yang dia cinta. Setiap hati selalu mempunyai sebuah nama.
Setelah bermain dengan indahnya senja, diam-diam aku berdialog dengan Allah meski itu hanya satu tujuan. Yaitu mendoakanmu, berharap Allah selalu melindungimu.
Tuhan, bila ternyata diam-diam hati kami saling mendoakan. Jangan kau wujudkan usaha kami tuk saling melupakan dan meninggalkan. Kecuali kalau kami memang bukan jodoh
Karena mendoakan adalah cara mencintai yang paling rahasia.
****
Tandai dikomen bila ada salah dalam pengetikan
Jangan lupa untuk komen+vote🙏Terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Doa
Fiksi RemajaUntukmu yang tertulis dilauhul mahfudz ku Entah itu kamu yang datang duluan ataupun maut.. Semua tentangmu, akan ku tulis di kisah cerita pertama ku -mzaasls-