08. *SIAPA*

226 22 3
                                    

Vote and komennya jangan lupa.

Karena Ren butuh untuk menyemangati buat nyelesaiin cerita.

Butuh motivasi juga buat alur ceritanya, ada yang mau ngasih ide? Silahkan.

Mat baca.

****

Manik merahnya berair begitu saja, perasaan rindu menggelayuti hatinya. Langkah kakinya berjalan dengan langkah yang cepat, menghampiri sang pujaan hati yang tengah menatap hangat dengan senyuman manisnya.

Tanjiro berlari menghampiri (Name) dan langsung memeluk erat gadis kesayangannya. Pekikan pelan mulai terdengar beserta ungkapan syukur Tanjiro.

"Syukurlah! Syukurlah kau sudah bangun..." ucapnya dengan nada yang bergetar.

(Name) tersenyum lembut dan mengelus pelan punggung Tanjiro, tangan kirinya membelai lembut kepala Tanjiro hingga ke jenjang lehernya. Membalas pelukan itu dengan hangat dan erat pula, sama seperti yang dilakukan sang pria.

Tanjiro terisak didalam pelukan hangat (Name), biarkan saja kedua penempa pedang dan Inosuke menatap jijik kearahnya. Perasaan senang dan sedih melebihi rasa malu Tanjiro.

"Aku sudah bangun sejak tadi. Tapi aku tidak menemukanmu. Kau dimana?"

Tanjiro seketika menghentikan tangisan bawangnya. Manik merahnya menatap (Name) dengan sendu, dengan otaknya yang memutar bak kaset.

"Dari tadi?" beo Tanjiro.

(Name) mengangguk dan tersenyum. "ya, aku sudah bangun sejak tadi,"

Tanjiro menunduk, matanya lalu beralih menatap Inosuke yang sudah selesai dengan urusannya memodifikasi kedua katana barunya. Dengan Kanamori yang terlihat ingin menerkam kepala babi Inosuke.

Inosuke terlihat diam ditempat sembari memperhatikan katana nya yang terlihat 'wow' dimatanya.

"Malah uwu uwuan," cibir Haganezuka pelan.

Itulah, ngejomblo terus. Padahal ganteng, coba topengnya dilepas bentar aja. Pasti banyak yang mau nebeng dengan nya.

"Zenitsu... Dimana?"

(Name) memiringkan kepalanya, bertanya mengapa Tanjiro mencari Zenitsu. Bukannya Zenitsu baru saja keluar dari sini. (Name) melihat sendiri tadi ketika hampir sampai.

"Jangan beri tahu Tanjiro aku mau kemana, ya (Name)-chan~"

"Memangnya Nii-chan mau kemana? Tanjiro ada didalam ya?"

Zenitsu mengangguk. "Ada didalam. Aku mau pergi ada urusan penting. Jaa nee (Name)-chan!" setelah mengatakan itu, Zenitsu berlari menjauhi dirinya.

"Nii-chan katanya tadi mau pergi karena ada urusan penting."  jelas (Name).

Tanjiro tersenyum. "Terimakasih sudah memberi tahuku, aku pergi dulu."

Tanjiro melangkah dengan wajahnya yang mengelap. Laki-laki berambut senada dengan rambut ini sedikit berpikir. Bagaimana bisa dia tidak bisa mencium bau kebohongan dari Zenitsu.

Padahal jelas-jelas laki-laki berambut kuning, semua serba kuning itu telah berbohong padanya.

"Zenitsu kau sangat menyebalkan, mempermainkan perasaan ku. Awas saja kalau ketemu!"

(Name) hanya duduk di sana sembari memandangi punggung Tanjiro hingga menghilang dibalik pintu.

"Kenapa dia?" tanya Haganezuka.

【AN】❀𝙆𝘼𝙉𝘼𝙊 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍'𝙎❀  (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang