12. *DUA HATI YANG TERLUKA*

227 22 4
                                        

Minna-san

Gimna kabar kalian, Ren up ni😘

Jangan lupa vote komen, follow juga ya, sekian terimakasih.

Happy Reading.

_____

"K-kau?!"

Tubuh gadis itu menegang, perasaan marah langsung menyelimuti tubuh kecilnya. Perasaan marah kembali diingat ketika mengingat disaat dirinya menyaksikan bagaimana kematian kedua orang tua nya. Meski mereka tidak menganggap nya sebagai anak.

Kematian orang yang sudah menyelamatkannya. (Name) tidak bisa menahan dirinya. Tubuhnya seketika bergerak dengan cepat. Kedua tangannya sudah siap menarik katana milik peninggalan sang kakek.

"Kita baru saja bertemu, kau mau langsung menyerang ku?" ucapnya menyeringai.

"Aku tahu tubuhmu sedang tidak baik-baik saja, bagaimana racunnya apa kau menyukainya?" tanya nya tersenyum dan mengulurkan tangan.

Tangan nya perlahan hampir menyentuh kepala (Name). Namun dengan cepat gadis itu menarik katana miliknya dan berhasil menggores kecil lengan Muzan.

Dengan kekuatan yang pas-pasan (Name) menjauh dan memasang kuda-kuda nya, meski dengan kedua kaki yang bergetar.

Muzan tertawa kencang. Luka gores di lengan nya sembuh dengan cepat. Kekuatan Muzan sudah meningkat, akan susah bagi (Name) mengalahkan nya. Meski (Name) sudah mendapatkan jawaban bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan Muzan sekarang, apalagi dengan keadaan nya yang masih dalam masa pemulihan.

"J-jangan menghalangi ku! A-aku tidak mau berurusan dengan mu!" ucap (Name) terbata-bata, nafas nya terasa berat.

Muzan terkekeh. "Kau ingin kemana? Kita baru saja bertemu, aku ingin melihat sejauh mana racun itu menyebar ditubuh harum mu." ucap Muzan merentangkan kedua tangan, seakan-akan dia ingin menelan tubuh (Name).

(Name) menggerakkan giginya penuh amarah.

"Ugh!"

(Name) terjatuh, dadanya terasa sesak. Hanya menarik nafas saja (Name) sudah merasakan sakit yang luar biasa. Dadanya terasa seperti ditusuk tusuk oleh duri-duri kecil nan tajam.

Tanpa ia sadari, dibalik topi khas seorang Muzan, laki-laki itu tersenyum atau lebih benar nya menyeringai.

"Bagus, teruslah melawan mereka (Name), lawan sel-sel ku."

Muzan tertawa menyaksikan (Name) yang kesakitan karena perbuatannya. Gadis itu meremat kuat baju di bagian dadanya. (Name) meneteskan air mata, menahan rasa sakit itu.

Entah kenapa luka yang diterima di misi awal yang hanya sebuah tusukan di perut berakibat fatal seperti ini. Luka tusukan yang dirasakan (Name) di perutnya, namun semakin lama waktu berlalu sakit itu berpindah ke dada nya.

Jantung (Name) berdetak dengan kencang. Didalam tubuhnya sendiri, (Name) merasakan ada yang aneh. Namun dirinya tidak mengetahui hal aneh tersebut.

"T-tanjiro..." gumam (Name) menangis.

Bayangan hitam yang menyelimuti nya tadi membuat (Name) tak bisa berpikir jernih. Akhir-akhir ini ia terus memimpikan pemuda beranting hanafuda itu. Pikirannya selalu terarah pada nya. (Name) terlalu mencintai Tanjiro, dan begitu pun sebaliknya.

(Name) rasanya ingin menghilang saja, bayangan dimana Tanjiro penuh darah dengan luka dimana-mana setelah kembali dari misi membuat nya ingin segera menghampiri pemuda kesayangannya itu.

【AN】❀𝙆𝘼𝙉𝘼𝙊 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍'𝙎❀  (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang