Bab 1

243 17 0
                                    

BAB 1

Cincin Bermata Teratai

Di atas mercusuar terlihat seorang lelaki tampan dengan menggunakan jubbah hitam kebanggaannya, tengah memandang kearah laut dengan tatapan dingin yang penuh makna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di atas mercusuar terlihat seorang lelaki tampan dengan menggunakan jubbah hitam kebanggaannya, tengah memandang kearah laut dengan tatapan dingin yang penuh makna ....

Flashback

Menelisik kebelakang beberapa abad yang lalu, saat dia masih menjadi seorang cendikiawan, ia tengah menunggangi sebuah kuda di sebuah jalan setapak bersama dengan rombongan lainnya

Secara bersamaan di sebuah istana beberapa abdi tengah memasak beberapa makanan untuk dihidangkan dalam sebuah jamuan pada acara penting yang akan segera dimulai, sementara itu seorang wanita cantik, kini tengah bersiap untuk menerima nasib yang dipaksakan oleh keluarganya.

"Hari dimana seluruh keluarga dan masyarakat tenggelam dalam kegembiraan, tapi bagiku...ini adalah hari dimana aku akan dimakamkan." Monolognya dengan memandang kearah sebuah cermin dengan pandangan sendu.

"Kekasihku, yang perlahan-lahan mendekat dari kejauhan, demi untuk membunuhku." Lanjutnya

Setelah riasannya selesai wanita cantik itupun kini tengah bertemu dengan lelaki yang ia anggap sebagai kekasih hatinya yang datang untuk membunuhnya.

"Jika anda sudah siap, mari kita berangkat..."

"Bagaimana penampilanku sekarang?, bukankah cantik?" ungkapnya tiba-tiba, sehingga lelaki yang berniat membalikkan tubunya itu mengurungkan niatnya dan kembali menatap sang kekasih.

"Hanya menunggu untuk memakai baju yang cantik ini, lalu kita melewati jalan yang cantik pula , dan hari-hari yang akan ku jalani denganmu kekasihku, pada saat tidurpun aku tidak pernah memimpikan bahwa hari yang ku harapkan itu menjadi hari dimana aku dijual ke seseorang, dengan menggenggam tangan kekasihku sendiri."

"Yang Mulia, anda ini akan pergi ke acara penting, kenapa anda bilang jika anda akan dijual?"

"Kalau begitu, apakah kamu ingin aku mengatakan bahwa tempat yang akan ku datangi itu adalah tempat kuburanku?, lagipula, tempat dimana seharusnya hatiku ini beradapun kini tidak berdaya, jadi apa salahnya, jika aku mengatakan bahwa ini adalah hari dimana aku akan dikuburkan."

Setelah mengatakan hal ambigu kepada sang kekasih, tuan putripun berdiri dengan melepas cincin miliknya, dan kembali berbicara

"Kau bilang, Teratai mekar dibawah sinar matahari, dan dilumpurpun dia tetap terlihat indah kan, meskipun aku ingin hidup ataupun mati bersama dengamu, tapi kenyataanya, kita tidak bisa tetap bersama dalam hidup ini, jadi aku kembalikan cincin ini kepadamu." Ungkapnya dengan menyerahkan sebuah cincin dihadapan kekasihnya.

Kemudian dengan tangan gemetar sang kekasihpun mengambil cincin tersebut dari tangan sang putri.

Saat akan keluar dari kamar cendekiawan itupun kembali berbalik arah menghadap sang putri dan memegang pundak sang putri dengan erat.

DEMON KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang