Bab 7

121 8 0
                                    

Bab 7

Hari H Pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari H Pernikahan

Kini didepan sebuah cermin, seorang yeoja tengah melihat dirinya yang kini telah memakai sebuah dress putih, dress yang tidak pernah ia impikan akan ia pakai secepat ini, dimana, ketika ia masih memikirkan mimpi dan juga karirnya, namun kini dia harus rela berbagi dengan orang lain.

Ckhlek...

"Dohee ah, apakah Eomma boleh masuk?"

"Tentu saja Eomma, lagipula kenapa Eomma masih bertanya, aku ini putri Eomma."

"Kau tau nak, hari ini adalah hari paling sedih dan bahagia secara bersamaan bagi seorang Eomma, kepada anak perempuannya."

"Wae?" tanya Dohee kepada sang Eomma dengan membalikkan badanya dari menghadap Cermin kini menghadap yeoja setengah paru baya yang telah melahirkan dirinya ke dunia.

"Sebentar lagi kau akan menjadi istri dari seseorang, semua mertabat keluarga ada dibenak mu DoHee, kau harus bisa menjadi teladan untuk anak-anakmu nanti." Ungkap sang Eomma dengan membenarkan dandanan sang putri,

"Eomma...."

"Eomma tau, mungkin Eomma selama ini tidak pernah memanjakan dirimu seperti Eomma orang lain, namun, kau tentu tau kan apa maksud Eomma melakukan semua ini?"

"Bolehkah aku memelukmu?"

"Hei...., untuk apa hmm..., mempelai wanita tidak boleh menangis, terlalu berlebihan sebelum acara dimulai, itu akan merusak suasana sakralnya hmm."

"Kata siapa aku tidak boleh menangis?"

"Kataku barusan, sudahlah, didepan sana ada seseorang pemuda tampan yang sudah menunggumu, jangan buat dia lama berdiam diri sendiri, kau tidak mau kan calon pasanganmu di lirik oleh orang-orang."

"Eomma...."

"Aku bercanda...., lagipula siapa coba yang mau merebut pasangan dari anak seorang ketua Do..."

"Eomma...."

"Kajja, kita keluar kau harus berada disana sebelum pembawa acara memanggilmu hmm..." ungkap sang Eomma kepada Dohee

"Nde, Eomma."

Sementara itu di depan pintu masuk ruang acara, Guwon tengah berdiri dengan sesekali menyambut para tamu undangan yang baru saja datang bersama calon ayah mertuanya.

Kemudian, tiba-tiba saja ada seorang namja yang baru saja tiba dan kini tengah berjalan kearah Guwon dan Ketua Do.

"Maaf, Ketua Do, tapi ini sudah waktunya saya harus kedalam ruang acara, karena sebentar lagi acara akan segera dimulai." Ungkap Guwon kepada calon mertuanya itu sebelum Namja itu menghadap mereka.

"Ah, kau benar ini sudah hampir waktunya, ya sudah kau ke dalam saja lebih dulu."

"Nde, kalau begitu saya permisi."

DEMON KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang