Bagian Ketiga : Refresh

318 29 2
                                    

The Divorce Paper
Bagian Ketiga : Refresh

The Divorce PaperBagian Ketiga : Refresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“I miss you.” Naysilla mengucapkan itu sembari terisak di dalam pelukan Raka.

Bukannya menenangkan Naysilla, Raka justru terbahak dan berkata, “Apaan sih Nay, baru hilang dua hari aja udah bilang kangen. Iya, sih gue emang ngagenin.” Mata pria itu menyipit kala tersenyum. “Tara titip salam, belum bisa ke sini. Gue dateng ke sini sama abang lo, dia lagi di bagian administrasi bayar biaya rumah sakit, kita pulang ke Jakarta ya, abang lo bilang mau mindahin lo ke rumah sakit di Jakarta kalau kondisi lo belum membaik."

Naysilla melepas pelukannya, ia memandang wajah Raka dengan dahi berkerut. “Abang aku?” tanyanya yang dijawab Raka dengan anggukan kepala.

Kini Naysilla ingat, hubungan dia dan kakak laki-laki satu-satunya bernama Trian itu sebenarnya kurang baik pada versi kehidupan dewasa dirinya— kehidupan yang ia ingat sebelum kecelakaan mobil.

“Abang aku ke sini?”

Raka mengangguk. "Kenapa sih, kok kayak yang nggak percaya gitu abang lo dateng?"

Naysilla menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa, aku kira dia selalu sibuk, waktu kita married aja dia nggak dateng," ungkap Naysilla dengan lirih.

Raka yang mendengarkan gumaman pelan Naysilla mengerutkan keningnya lalu bertanya, "Siapa yang married?"

"Sepupu!" jawab Naysilla cepat. "Waktu itu sepupu aku married, dia nggak dateng alesannya sibuk." Naysilla tersenyum kaku setelah menutup ucapannya.

"Oh..."

“Aku boleh tanya sesuatu?” tanya Naysilla kemudian.

"Boleh."

“Kamu sekarang umur berapa?” tanya Naysilla hati-hati, karena ia tahu pertanyaannya ini terdengar aneh, jika mereka adalah sahabat baik, seharusnya pertanyaan itu tak perlu keluar dari bibirnya.

“Lo apaan sih? Kepala lo kepentok batu apa gimana sampai nggak inget umur gue?” Tak melihat ada tawa canda pada wajah temannya, Raka menjawab serius, “gue bulan depan mau ultah kedua puluh satu. Dua hari yang lalu saat lo dikabarin hilang, gue kira gue bakal kehilangan lo selamanya, Nay.”

Naysilla menutup bibirnya dengan kedua telapak tangan, dahinya berkerut, tapi wajahnya memamerkan raut cemas secara bersamaan menyadari jika dia benar-benar tak lagi berada di tahun 2023 tahun di mana dirinya belum mengalami kecelakaan itu.

“Nay lo bikin gue takut deh,” kata Raka.

Naysilla menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, menghela napas begitu dalam lalu mengembuskannya pelan secara berulang-ulang.

The Divorce PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang