Bagian Kesebelas : Wartawan Gosip dan Tuntutan Mertua

197 26 8
                                    

The Divorce Paper
Bagian Kesebelas : Wartawan Gosip dan Tuntutan Mertua

The Divorce PaperBagian Kesebelas : Wartawan Gosip dan Tuntutan Mertua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Life Before Accident -4

"Ditemui di Terminal Tiga Kedatangan International Bandara Soekarno Hatta, penyanyi sekaligus public figure Naysilla Agatha dikabarkan baru pulang dari bulan madunya di Eropa bersama suaminya, Raka Jayandaru. Kira-kira apa tanggapan Naysilla soal memiliki momongan ya? Kita simak berita selanjutnya hanya di SISIP!"

Tayangan televisi yang semula menampilkan wajah presenter acara gosip beralih ke sepasang pengantin baru yang baru saja keluar dari bandara menuju area parkir penjemputan. Banyak wartawan mengerumuni mereka dengan lampu blits menyala-menyala. Pasangan itu berjalan dengan susah payah karena wartawan menghalangi.

"Maaf ya Mas, permisi kami mau lewat."

Itu suara Raka yang meminta agar wartawan-wartawan itu memberikan jalan bagi mereka. Di sampingnya ia menggandeng tangan Naysilla yang menutup wajah dengan kaca mata hitam dan masker.

"Mbak Naysilla, Mbak Naysilla. Gimana bulan madunya?" tanya seorang wartawan."

"Kapan mau punya momongan, Mbak?" tanya yang lain.

"Doain aja, ya," jawab Naysilla sambil lalu.

"Mbak mau punya berapa anak, Mbak?" desak wartawan lainnya.

"Se-dikasihnya aja sama Allah," jawab Naysilla. "Permisi ya, maaf ya saya capek sekali, terima kasih teman-teman wartawan." Naysilla menangkupkan kedua tangannya sebelum beranjak.

Televisi yang menampilkan acara berita gosip artis itu dimatikan oleh Sekar Rajasa tepat ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya, membuatnya beranjak dari sofa dan membuka pintu.

"Kenapa?" tanyanya pada seorang perempuan muda, salah satu asisten rumah tangga yang menunggu di depan pintu kamarnya.

"Ini Bu, mas Raka sama istrinya udah sampai, ada di bawah."

"Oke, saya turun sebentar lagi."

"Baik, Bu. Permisi," pamit perempuan muda itu.

"Hmm," jawab Sekar dalam gumaman.

Sekar masuk lagi ke kamarnya, mengambil sebuah map plastik yang berisi kumpulan brosur sebelum turun ke bawah menemui anak dan menantunya itu.

"Titin, Tin..." Sekar memanggil salah satu asisten rumah tangganya yang lain.

"Iya, Bu?" Perempuan bernama Titin itu datang dengan tergopoh-gopoh dari dapur.

"Udah bikinin minum belum? Ada Raka sama Naysilla kok belum ada minuman di meja?"

"Iya ini lagi dibuatin Bu," sahut Titin.

"Terus itu ada brownies kukus jangan lupa dikeluarin, ya?" pinta Sekar.

The Divorce PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang