Bagian Kedua : The Second Chance

352 47 3
                                    

The Divorce Paper
Bagian Kedua : The Second Chance

The Divorce PaperBagian Kedua : The Second Chance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengemudinya gimana?"

"Nggak tau Bang, kayaknya belum meninggal, masih ada gerak-geraknya itu."

"Dibuka paksa aja pintunya."

"Nggak bisa, terlalu canggih mobilnya."

"Pecahin kaca, pecahin kaca."

Suara kaca mobil yang pecah membuat beberapa orang di sana menoleh, orang-orang refleks berkerumun mencoba membantu sebisanya, lalu mereka saling berkomentar apa yang seharusnya mereka lakukan atau tidak lakukan dengan para korban kecelakaan sebelum bala bantuan datang.

"Tunggu sampai polisinya dateng."

"Ini yang cewek cuma luka di kepala, bisa kali Bang, kita pindahin."

"Jangan, takutnya patah tulang atau luka dalam, tunggu ambulans aja."

Orang yang berkerumun itu membubarkan diri, memberi jalan pada petugas kepolisian dan medis yang datang ke lokasi kecelakaan dua puluh menit kemudian. Naysilla kehilangan separuh kesadaran dirinya, petugas-petugas medis itu saling bekerjasama untuk memindahkan tubuhnya yang terhimpit bagian mobil yang ringsek, darah mengalir pada bagian pelipisnya. Setelah tubuhnya berhasil dipindahkan ke atas kasur stretcher, para petugas itu memasang alat-alat juga penyanggah leher bagi Naysilla. Ambulans itu melaju membawa tubuh terluka Naysilla ke rumah sakit terdekat setelahnya.

"Ma, Nay mau ketemu mama... Raka... Raka..."

Naysilla berucap lirih dalam gumaman tapi tak ada satu pun yang mendengarkan, para petugas itu sibuk menanganinya, memeriksa dan mencatat kondisi vitalnya di dalam ambulans, hingga salah satu petugas medis itu menyadari satu hal.

"Dok, pasien henti napas..."

Suara berderit roda troli perawat membuat kesadaran diri Naysilla berangsur kembali, dia membuka matanya begitu perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara berderit roda troli perawat membuat kesadaran diri Naysilla berangsur kembali, dia membuka matanya begitu perlahan. Di dalam kepalanya dia mencoba mengingat hal terkahir yang terjadi pada dirinya sambil mencoba menerka di mana kira-kira dirinya saat ini berada. Wangi karbol dan obat-obatan yang begitu khas menyapa indera penciumannya, membuat dia bisa menebak jika rumah sakit-lah tempatnya singgah sekarang.

The Divorce PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang