Bagian Keenam : The Reason

313 42 4
                                    

The Divorce Paper
Bagian Keenam : The Reason

The Divorce PaperBagian Keenam : The Reason

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Life before accident - 1

"Nay, ayo cepetan." Bembi mengetuk-ngetukkan kakinya ke lantai ketika tak sabaran menunggu Naysilla di depan pagar. "Duh, ilah ini anak ngapain sih masih ngobrol, entar telat, lakinya ngomel, gue-gue juga yang kena," keluh Bembi. "Nay..." panggil Bembi kali ini sedikit mengencangkan volume suaranya.

Perempuan langsing yang mengenakan Moroccan kaftan berwarna putih gading dengan sulaman benang emas itu keluar dari dalam rumah. Di sampingnya ada pria yang sebaya dengannya, melakukan cipika-cipiki padanya sebelum melambaikan tangan padanya.

"Jadiin ya, collab-nya nanti, awas lho kalo enggak." Naysilla menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah lawan bicaranya.

"Pasti-pasti, nanti manajer gue yang kontak ke manajer lo, ya?" jawab pria itu. "Bye-bye Sill, hati-hati. Thank you ya? Bem, thank you, jagain Naysilla."

Bembi hanya membalas dengan lambaian tangan lalu acungan jempol ke arah pria muda itu. Wajah Bembi merengut kepada Naysilla yang berjalan santai menuju pintu mobil Toyota Vellfire di mana ada dirinya menunggu di depannya.

"Sorry," bisik Naysilla ke arah Bembi.

"Lo ngapain sih pake ngobrol lama sama si Vindi Aldino, udah tau dia anaknya susah di-stop kalo ngobrol," keluh Bembi. "Kita telat sepuluh menit dari jadwal, laki lo udah nelpon-nelponin gue dari tadi, acara akikahan anaknya Riani udah mau mulai."

"Tadi tuh ngomongin rencana collab, Bem. Dia ngasih denger gue materi lagunya. Groovy banget, gue suka. Tapi dia mau cocokin jadwal gue sama jadwal dia dulu, soalnya semenjak punya podcast dia jadi sibuk banget," terang Naysilla. "His manager will contact you, hopefully soon."

Bembi mengembuskan napas dengan lemah. "Iya-iya, tapi jangan ngeluh ke gue kalo ibu mertua lo yang jutek itu entar sewot ke elo karena elo telat."

Naysilla terkekeh santai. "Nggak, kali ini doi nggak bakal sadar gue telat, 'kan dia host-nya, lagian dia terlalu happy buat menyambut cucu pertama."

"Terserah deh, ya." Bembi melambai-lambaikan tangannya lalu menutup matanya, memilih mengistirahatkan diri selama perjalanan.

Naysilla maklum, karena sejak kemarin, jam tidur Bembi lumayan terganggu karena padatnya jadwal off air Naysilla. Belum lagi nanti sore, mereka akan terbang ke Surabaya untuk menghadiri acara pembukaan mal terbaru di sana.

The Divorce PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang