"Yunho, ayo putus!" gadis manis tersebut bicara penuh ketegasan.
Pemuda berkaca mata yang sedang menatap teman sekelas sekaligus pacarnya tersebut diam dan mendengarkan dengan sabar. "Kenapa?" tanyanya.
"Aku menyukai orang lain dan ingin mengejarnya. Jadi aku harap kau mengerti situasiku saat ini. Mari putus dengan damai tanpa dendam." Ia tidak merasa bersalah sedikit pun. "Kita masih bisa berteman."
"Oh..." Yunho berkomentar. "Siapa?" tanyanya.
"Kim Jaejoong." Perempuan tersebut tersenyum manis dan malu-malu hanya karena menyebut nama orang yang ditaksirnya.
"Dia hanya anak berandalan yang sulit diatur. Apa yang hebat darinya?" Yunho mengerutkan kening tidak puas. Ia yang memiliki nilai dan penampilan sempurna dibuang hanya demi seseorang yang bahkan sering berbuat onar? Memalukan!
"Tidak apa-apa. Dia kaya. Masa depannya cerah meskipun dia berandalan." Ia berbalik pergi, rok seragamnya bergelombang seiring langkah kakinya menjauh.
Yunho mendengus, "Kaya? Apa aku tidak cukup kaya?" tanyanya pada diri sendiri. Ah! Ia ingat! Yunho sengaja menyembunyikan status keluarganya agar tidak ada penjilat yang berusaha memanfaatkannya tetapi hal tersebut justru membuatnya kehilangan pacarnya. Yah, meskipun Yunho tidak terlalu menyukainya tetapi diputuskan karena alasan konyol benar-benar membuatnya kesal!
Kim Jaejoong ya? Yunho akan mencatat dalam hati dan memberi pelajaran pada orang yang sudah membuatnya dicampakan.
ᴥᴥᴥᴥᴥ
Yunho adalah ketua dewan kedisiplinan OSIS, sangat kejam dan tegas. Pandai bertarung karena tidak jarang para siswa bandel yang ditangkap akan membalas dan mengajak berduel. Hari ini ia berhasil menangkap lebih dari selusin siswa yang mabuk-mabukan di belakang gudang olah raga. Tetapi dari sekian banyak siswa tidak satu pun dari mereka adalah Kim Jaejoong yang dicarinya.
Dengan tenang Yunho berjalan menuju atap gedung sekolah lama yang bulan depan akan diratakan untuk diganti dengan bangunan baru. Meskipun siang hari tapi nuansa usang benar-benar jelas, bau debu dan apek khas tempat yang lama tidak dijamah manusia.
Menapaki tangga kemudian membuka pintu paling atas, angin bergegas menampar wajah Yunho, sinar matahari membuat matanya silau, ia berkedip beberapa kali sebelum menyesuaikan. Mencium aroma asap rokok, ia menatap siluet yang dikenalnya sedang duduk tenang bersandar pada tembok.
"Bukankah kita sudah membuat kesepakatan? Kau tidak akan mengangguku. Apa kau sudah lupa ucapanmu sendiri?" mata indah itu melirik Yunho tajam, bibir merah itu mengerucut tidak senang.
"Tidak lupa." Yunho menghela napas. "Aku hanya butuh sedikit bantuanmu."
"Oh... apakah akan terjadi hujan badai hari ini?"
Yunho melirik pemuda berkulit pucat kemerahan tersebut, "Cepat berdiri!"
Mata indah itu masih menuntut penjelasan.
"Kau akan mengerti nanti."
Ia menatap Yunho curiga tetapi tetap menandaskan puntung rokoknya yang belum habis, berdiri dari duduk malasnya, menginjak puntung rokok tersebut untuk memastikan bara apinya benar-benar mati.
Yunho meraih jemari tersebut, meremasnya dan menariknya, membawanya pergi dari tempat yang sudah jarang dijamah ini.
ᴥᴥᴥᴥᴥ
Siswi perempuan yang memutuskan Yunho beberapa waktu yang lalu terbelalak ketika melihat mantan pacarnya tengah berciuman mesra dengan pemuda yang disukainya. Mulutnya mengaga, ia ingin bicaram, berteriak tetapi suaranya tidak mau keluar.
Yunho yang sedang bercumbu dengan Jaejoong melirik arah pintu, hatinya bersorak penuh kemenangan. Lihat! Kau mencampakanku untuk Jaejoong tetapi sejak awal Jaejoong adalah milikku!
"Yunho..."
Siswi tersebut menutup mulutnya ketika melihat jemari Yunho mulai menggerayangi tubuh Jaejoong, bibirnya dengan lihai mencium sisi leher Jaejoong. Dengan kemarahan dan kebencian, ia berlari pergi meninggalkan ruang kelas yang sudah sepi tersebut.
Jaejoong terengah, ia yang duduk diatas pangkuan Yunho mulai memahami apa yang sedang terjadi.
"Nah, ku rasa kita harus pulang dan meneruskannya di rumah." Yunho mengusap bibir basah Jaejoong dengan lembut menggunakan ibu jarinya.
Jaejoong mendengus, "Jangan libatkan aku lagi dalam permainan konyolmu!" Jaejoong turun dari pangkuan Yunho, berjalan menuju pintu sambil merapikan pakaiannya.
Yunho tersenyum penuh arti. Ia berjalan dengan tenang sambil mengikuti Jaejoong dari belakang. Tidak banyak yang tahu, Jaejoong dan Yunho sudah bertunangan sejak keduanya berusia 13 tahun. Jika Jaejoong tidak menyembunyikan statusnya sebagai putra orang kaya maka Yunho lebih rendah hati dan membaur.
Karena Yunho ingin merasakan kehidupan SMA dengan normal, ia mencoba berkencan dengan perempuan beberapa kali tentu saja setelah Jaejoong mengijinkan hal itu jika tidak Yunho tidak akan berani mencobanya. Mereka masih muda dan ingin mencoba hal-hal yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Naksir Jaejoong katanya? Jaejoong adalah miliknya!
ᴥᴥᴥᴥᴥ
ᴥᴥᴥᴥᴥ
TBC
ᴥᴥᴥᴥᴥ
ᴥᴥᴥᴥᴥ
Tuesday, February 20, 2024
9:21:38 PM
NaraYuuki