-2-

171 22 0
                                    

Dirga sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirga sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Di jam pelajaran terakhir ini, gurunya masuk kelas sebentar, menjelaskan materi, lalu memberikan tugas yang akan dikumpulkan minggu depan, setelah itu dia kembali keluar karena agenda lainnya. Jadi mereka bisa bersiap pulang lebih awal dari biasanya.

"Ludwig udah ke sana kali, ya?" Gumam Dirga, tidak melihat kehadiran teman sebangkunya sejak guru pelajaran terakhir keluar.

"Dirga~ kita ke ruangan bareng, Дa~" Ujar Ivan.

"Boleh, Ivan. Mending kita segera ke ruangan. Kayaknya anggota yang lain udah nungguin kita." Ivan mengangguk, masih dengan senyuman lebar yang terpampang di wajahnya.

"Hei lu pada!! Tungguin gua dong!!" Tiba-tiba saja seorang pemuda bersurai blonde dan alis tebal menyusul kedua pemuda.

"Bloody hell! Kenapa ninggalin gua, sih!" Pemuda dengan nametag bertuliskan Arthur itu mendelik kesal.

"Ngapain tungguin? Kau itu kan lelet~" Ejek Ivan.

"Lu bilang apa..." Muncul perempatan imajiner di dahi Arthur.

Arthur hanya berusaha menahan kesalnya dan mencoba untuk tidak menjitak Ivan. Walaupun sedang kesal, dia masih ingin selamat. Dirga hanya menghela napas menyaksikan pertengkaran kecil antara kedua orang itu.

Bahkan makin buruk, di tengah jalan mereka bertemu dengan Alfred dan Matthew. Ya--tidak masalah dengan Matthew, yang jadi masalah di sini adalah Alfred. Dia benar-benar berisik.

Sampai akhirnya Dirga menghela napas lega melihat pintu ruangan khusus OSIS di depannya, tapi orang-orang itu tetap berisik di belakangnya. Ya, kecuali Matthew yang diam saja, walaupun sebenarnya ada niatan ingin melerai.

Dirga membuka pintu ruangan rapat itu, di dalamnya sudah ada beberapa anggota--termasuk Ludwig. Pemuda itu sudah duduk di kursinya, dengan sebuah papan nama meja bertuliskan 'Ketua OSIS'.

Dirga menaruh tasnya di kursi khususnya. Dia kembali menoleh pada Ludwig, "Ada pembahasan apa hari ini?" Tanya Dirga.

"Ada pembahasan mengenai event yang akan kita jalani." Jawab Ludwig, Dirga mengangguk paham.

Tiba-tiba saja bel pulang sekolah berdering dengan kencang ke seluruh umat penjuru sekolah. Murid-murid yang masih berada di dalam kelas bernapas lega, sebagian bersorak karena akhirnya mereka bisa pulang mengakhiri aktivitas sekolah yang membosankan.

Beberapa menit setelahnya, ruangan rapat OSIS sudah dipenuhi oleh anggota OSIS yang lain. Saat semua anggota sudah duduk di kursi khususnya masing-masing, Ludwig berdehem menarik perhatian.

"Ekhem! Mohon perhatian semuanya." Semua pasang mata kini tertuju pada Ludwig.

"Aku ucapkan terima kasih pada kalian semua yang sudah datang ke pertemuan ini. Kita akan membahas beberapa topik penting terkait program kerja dan isu-isu di sekolah."

High School | Hetalia X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang