-5-

123 18 4
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Dirga dan Ludwig segera merapikan barang-barang mereka dan segera keluar dari kelas. Berjalan di koridor sekolah menuju ruang UKS.

"Kenapa gak langsung ke ruangan agen perubahan?" Tanya Dirga.

"Kita perlu laporan yang jelas dari cewek itu, biar gak miss informasi." Jawab Ludwig. Dirga hanya ber 'oh' ria dan mengikuti Ludwig.

Dalam beberapa menit sudah sampai di depan ruangan UKS. Belum sempat Ludwig membuka pintu UKS, pintu tiba-tiba saja terbuka. Dua orang petugas UKS sedang merapat seorang gadis dengan langkah pelan. Ah, Ludwig tahu gadis itu, dia adalah gadis yang menerima perlakuan bullying dari Nancy tadi pagi.

"Ah, (Name)." (Name) yang baru saja keluar dari UKS dipanggil pun menoleh.

"Eh, kalian mau ke mana?" Tanya (Name).

"Niatnya mau ke UKS--buat nanya kejadian tadi pagi." Jawab Ludwig.

"Oh, tapi gak apa, aku udah ngobrol sama dia kok." Balas (Name).

"Kalau gitu kamu mendingan ikut kami ke ruang agen perubahan. Ini harus langsung dilaporin biar gak terulang lagi."

(Name) mengangguk, "Tapi aku ambil tas dulu, ya. Aku belum sempat ke kelas dari jam pelajaran ke 8."

Sepanjang jalan menuju ruangan agen perubahan, (Name) menceritakan kejadian yang dialami dari sudut pandang si korban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang jalan menuju ruangan agen perubahan, (Name) menceritakan kejadian yang dialami dari sudut pandang si korban. Alasan kenapa dia bisa diperlakukan seperti itu dan apakah ada kejadian tertentu yang parah.

"Yang bikin aku kaget ternyata dia udah sakit dari awal masuk. Kasihan, tadi dia keliatannya lemes banget." Ujar (Name), terdengar dari nada suaranya kalau ia sedang khawatir.

"Perkara gak sengaja nabrak aja jadi masalah." Ludwig menghela napas gusar mendengar penjelasan (Name).

Saat sudah sampai, Ludwig dan (Name) masuk ke ruangan untuk menjelaskan kronologi pembullyan tersebut, sementara Dirga menunggu di luar. Dia bersandar di dinding sembari memainkan ponselnya.

Saat sedang asyik memainkan ponselnya, tiba-tiba saja ponsel itu direbut oleh seseorang, membuatnya terkejut dan menoleh dengan wajah marah.

"Hei! Itu gak--"

High School | Hetalia X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang