Hari ini, RRQ harus mengakui kekuatan Evos Legends dengan skor 3-2, berat rasanya, ini lower bracket.
Mereka kembali ke belakang stage dengan rasa sakit, mungkin mereka akhir-akhir ini memang sering kalah, tapi mereka di season ini benar-benar ingin mengangkat piala itu lagi.
Skylar masuk ke ruang RRQ dengan menunduk dia langsung memeluk Renbo, ia menyembunyikan wajahnya di dada Renbo, ia terlalu malu jika air matanya terlihat di depan si cantiknya ini.
"Gapapa ler, next season gonna be better" Renbo mengelus-elus rambut halus Skylar, ia juga sebenarnya ingin menangis, tapi ia harus kuat demi menyemangati teman-temannya.
Fiel pun berbicara, dia menenangkan para playernya, mereka tak menangis memang, hanya sedikit berkaca-kaca, tapi fiel tahu, hati mereka pasti retak.
Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, mereka pun pulang ke-GH.
Masing-masing langsung masuk ke kamar, Renbo dan Skylar juga, Renbo masih mencoba untuk menenangkan Skylar, dengan pelukan dan juga sedikit elusan di kepala Skylar mungkin sedikit membantu.
"Udah ya lerrr, Setiap orang pasti punya masa-masa kalahnya masing-masing, tapi kita gaboleh berlarut-larut sedih atas kekalahan yang tadi, sedih itu wajar, tapi jangan lama-lama ler, Kesempatan masih banyak, coba lagi, sekalipun lu udah menang dan kalah berkali-kali gak ada salahnya kita mulai kembali, masih ada season depan!, tenang yaa, udah....."
Suara lembut itu sangat perlu untuk didengar Skylar, Pelukan hangat yang selalu ada untuknya, dan tangan yang tak henti menguatkannya.
"Maaf ya ren, gue kalah" Skylar dengan perlahan melepas pelukannya, memperlihatkan mata sembab dan hidung merah nya.
"Buat apa? Gapapa kali ler." Skylar memegangi tangan Renbo, tapi kanan Renbo merapihkan rambut Skylar yang berantakan.
"Mandi gih, bentar lagi fiel pasti manggil."
Mereka saling bergantian, dan benar saja fiel memanggil mereka, untuk membahas gameplay tadi. Fiel dan Arcadia menjelaskan dengan sedikit memarahi para player.
Mereka mendengarkan dengan seksama, Skylar masih tak ingin lepas dari Renbo, kedua tangannya memegang tangan kiri Renbo. Dia sedikit takut akan dimarahi karna tadi ia sedikit blunder, Tapi tidak, tenang saja.
Mereka selesai.
"Ler udah lah..." Kata Clayyy, ia sedikit kesal, sudah blunder, masih mencari pembelaan juga dari Renbo.
"Kita tuh udah kalah, tapi lo seolah-olah gak mau ngakuin, Lo gak sabaran! Deven aja dibelakang stage bilang sabar!"
"Eh den! Kita itu tim! Lo nyalahin satu orang kaya elo enggak salah aja!" BANANA berbicara, padahal tadi fiel dan arcadia sudah meluruskan semuanya, tapi Deden tersulut emosi, untung fiel dan Arcadia sudah keluar.
"Dih anj! Blunder mah blunder aja! Lo juga kenapa ngapain belain dia? Hah?!" Skylar tak bergeming, dia merasa ini memang salahnya, tapi ia juga ingin dipojokan, Ia berdiri.
"Gw juga gak mau blunder anj-
"Ya terus kenapa tadi blunder?!" Deden benar-benar marah.
"Den udah Den, gausah memperkeruh keadaan." Sang Capten berbicara, ia berusaha tenang.
Deden terdiam, berusaha menahan emosi.
"ARGHH!" Deden menggebrak meja lalu pergi kekamarnya, Sementara Renbo, ia hanya diam sembari menggigit bibir bawahnya sembari memainkan tangannya seperti seseorang yang sedang gugup.
"Gausah dipikirin Ler, udah kita istirahat semuanya, inget kata Fiel, jangan larut dalam kekalahan." Vynnn Sang Capten begitu bijak menenangkan para playernya, dia mengelus pundak Banana yang sedang menunduk sembari menyilangkan tangannya.
Alberttt tak bisa berkata-kata dan langsung pergi begitu saja.
Skylar bingung, ia memijit pelipis dahinya.
Renbo juga bingung, mereka sedang kalah, semuanya frustasi, semuanya sedih, semuanya marah, ia juga.
Ia berdiri dan mengelus pundak Skylar lalu berjalan pergi ke kamar, Skylar memandang ke arah Renbo....
"I'm Sorry Ven, i'm so sorry...." Ucap Skylar.
Dikamar, Renbo melamun disamping jendela, satu persatu air matanya berjatuhan, namun ia langsung mengusap air matanya.
Ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan wajahnya, ia berkaca.
"Tuhan, gw pindah kesini mau juara" Ucapnya sambil menunduk, air matanya kembali berjatuhan.
Skylar juga sudah selesai dengan debatnya, ia pergi ke kamar untuk menenangkan diri, ia masuk dan langsung mencari Renbo.
"Vennn, Devennnn"
Renbo dikamar mandi memang mendengar, tapi ia diam tak menjawab, ia juga sedikit bingung dengan game-play Skylar.
Skylar dikamar masih memanggil dengan kebingungan, ia pun pergi ke kamar, saat ia membukanya, ia langsung melihat Renbo yang menangis.
"Ven?" Mendengar itu Renbo langsung mengusap air matanya dan langsung tersenyum ke arah Skylar, tanpa basa basi, Skylar menarik Renbo keluar dari kamar mandi.
"Ven kamu kenapa?" Tanya Skylar saat keduanya sudah duduk di sofa kamar, ia memegang kedua pipi Renbo sembari mengusap sisa air mata Renbo yang tersisa
"Gapapa ler" Renbo menurunkan tangan Skylar lalu beranjak dari sofa, tangannya langsung ditahan oleh Skylar
"Kamu marah ven?" Renbo menggelengkan kepalanya sembari tersenyum dan melepaskan genggaman tangan Skylar.
Ia lelah, tidur mungkin membantu.
Setelah berganti pakaian ia pun langsung beranjak ke kasurnya untuk tidur.
Ia berselimut dan menutup matanya
1 Menit....
5 Menit...
10 Menit.....
Ia tak kunjung terlelap, tapi tiba-tiba, ada yang menggenggam tangannya, itu..... Skylar.
"Ven maafin akuu, karna aku kamu nangis, karna aku kamu gak bisa angkat piala itu, karna aku kita kalah....," Skylar menahan tangisnya.
"hari ini semuanya hampir nyalahin aku ven, aku gatau harus apa, aku emang salah, dan karna aku juga kesempatan kita abis, mereka gatau rasanya jadi aku venn, aku juga gatau tadi kenapa bisa blunder, maafin aku..." Skylar mulai terisak, tapi masih saja mengelus tangan lembut Renbo,
Mendengar itu, Renbo tak bisa membiarkan anak ini menangis lebih lama, ia gold lane utama haha.Ia bangun dan menyingkirkan selimutnya, ia menyuruh Skylar duduk disebelahnya, lalu memeluknya.
"Cengeng banget si dexter, gapapa kalii, masih ada kesempatan lain" Ia memeluk Skylar sembari mengelus rambut halus itu, lagi.
"Hiks- tapi- kamu nangis gara-gara aku ven" Skylar menenggelamkan wajahnya dibahu Renbo.
"Udahlah gapapa, kamu tadi cuman blunder dikit aja, lagian ini kan 5vs5 gak cuman kamu doang yang main."
Renbo melepas pelukan itu, dan mencium pipi Skylar sekilas, Skylar gak expect, dia memerah.
Renbo mengusak kembali rambut itu
"Udah bobo sana"
Sedikit lambat, tapi Skylar nurut, meskipun tadinya mau minta tidur sekasur
Tbc
DUARRR, I'M BACK, hehe. Gak ada angin apa apa tiba² langsung kalah aja wkwk, keep vote and comment guys, Vivi love you!