Alaska badut

45 6 1
                                    

Hallo selamat malem mentemen, gue nulis ini pada tanggal 18/02/2024 pada jam 22:42, jadi nyampe di sana jam berapa nih.

Ayo gays biasakan vote dulu sebelum baca, biar aku makin semangat juga terus cepet tenar deh cerita ini.

Aminnnnn....

Dah lah gak usah berlama-lama, kita langsung baca aja yukk..

Setelah di usir dari kamar adiknya, benua tidak langsung pulang melainkan menyusul launa yang ia harap masih di IGD rumah sakit ini.

Saat ini ia sudah berada di depan ruangan tersebut, ia membuka pintu kamar tersebut tenyata gadis itu sudah pergi.

Benua memijat penipisnya "kemana sih tuh bocah" lirihnya.

Benua memutuskan untuk pulang saja, ia sudah cape hari ini.

Saat di perjalanan mata benua bertemu dengan gadis yang sedang di caci maki di parkir rumah sakit.

"SEHARUSNYA LO GAK ADA ANJINGG!" teriak gadis berambut pirang terang.

Gadis yang ada di hadapanya hanya menunduk "aku minta maaf kak" lirih gadis itu.

Muka mereka hampir sama, bahkan sama hanya warna dan model rambut yang membedakan mereka.

Sementara gadis berkulit pucat hanya terdiam menahan isak tangis.

Gadis pirang itu mengangkat dagu adiknya "siapa yang udah hamilin lo, bilang ke gue Anjing" bentaknya, namun sang adik tidak menjawab "jawab! Lo mau mama sendiri yang tau gitu?" ujarnya.

Launa mengigit bibirnya, matanya sudah sembab akibat menangis sedari tadi "kak, launa mohon jangan bilang mama atau papa, launa takut" ucapnya pada sang kakak.

Laura tersenyum sinis "najis gue punya adik kaya lo, pembawa sial lo Anjing" bentaknya lagi, saat hendak menampar tangannya tercekal oleh lelaki di sampingnya.

Benua menepiskan tangan perempuan itu kasar "dia bukan hewan" lirihnya.

"Kenapa loh hah? Punya masalah apa lo sama dia" ucap laura "ouhh apa lo yang udah hamilin anak ini hmm?" tebaknya.

Benua terdiam "gue manusia, gue cuma mau tolong apa salah?" jawab benua.

Launa tertawa "hahaha, nolong? Sejak kapan iblis kaya lo jadi kaya gini, ngaku aja sih kalo lo yang udah hamilin bocah sialan ini" beonya.

"BAC_"

"iya kak benua yang udah hamilin aku kak, udah cukup" sela launa membuat keduanya menatapnya.

Laura tertawa "ouh jadi bener, lo berdua emang cocok, sama-sama munafik" ujarnya.

Benua menatap launa, lalu membawa gadis itu pergi dari sana, saat di samping mobilnya terparkir, benua melepaskan tangan launa.

"lo gila?" tanya benua.

Launa menunduk takut, apa ia salah bicara? "bener kan kak, aku cuma mau kakak tanggung jawab atas apa yang kakak lakuin ke aku" ujarnya dengan sendu.

Benua mengusap wajahnya fustrasi "gak seharusnya kaya gini una, laura pasti ngadu ke yang lain" ujarnya menasihati.

"lebih cepat lebih baik kak" lirihnya.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang