Pada suatu hari yang indah...
Terlihat Tori sedang melompat-lompat riang menuju kelasnya sambil tersenyum senang bahkan sampai cekikikan sendiri.
Orang yang lewat dan tak sengaja melihat Tori hanya menatap Tori aneh.
Saat sudah sampai didepan kelas, Tori langsung membuka pintu itu dengan slay dan anggunly.
Tapi boong.
BRAK!
Anak kelas 1-B yang mendengar suara dobrakan pintu langsung menoleh ke arah sumber suara. Atau lebih tepatnya Tori yang sedang berdiri diambang pintu lalu berjalan menuju papan tulis.
Diambilnya kapur yang terletak pada pinggir blackboard kemudian Tori menulis;
'SENSEI RAPAT'
"UWOOOOGHHH!!!!!!!"
.
.
.
Karena sedang jamkos, [Name] kira ia bisa tidur dengan tenang tanpa mempedulikan panas matahari yang luar biasa.
Tapi perkiraannya salah. Mataharinya lebih kuat daripada daya tahan tubuhnya. Dua sudut mejanya dipasang dengan kipas elektrik portable, bahkan Yuuta sampai memberikannya ice pack.
"... Darimana kau dapat ice pack ini?"
"Aku ambil dari peti mati Sakuma-senpai."
Hmm, baiklah, semoga kakaknya itu tidak menanyakan soal ice pack itu saat mereka dirumah.
Dan alasannya tidak bisa tidur bukan hanya karena panas, tapi kelas ini ributnya naudzubillah, ada yang manjat manjat tembok, ada yang main gitar(baca:sapu), ada yang main drama cinderella versi low budget, bahkan ada yang bilang "Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi... Pasien sudah tidak dapat diselamatkan lagi."
Ajaib sekali kelas 1-B ini.
"[Name]-chan, daijoubu...?" Tanya Tori berlutut di samping meja [Name] sambil memasang wajah khawatir yang sangat teramat imut. [Name] hanya mengangguk sebagai jawaban, padahal wajahnya sudah pucat.
Shinobu yang melihat wajah [Name] yang pucat itupun inisiatif mendekati. "Perlu kita antar ke UKS...? [Name]-dono bisa beristirahat disana..." Ujarnya yang dibalas anggukan setuju oleh Tori.
"Tidak perlu... Ngomong-ngomong, Shinobun..." [Name] menatap Shinobu cukup lama, sampai-sampai Shinobu berkeringat dingin.
"Berikan aku darahmu..."
"HAH!?"
Grep!
Cepat-cepat Yuuta menarik tubuh [Name] untuk menjauh, jika terjadi sesuatu pada [Name], Rei pasti akan menginterogasi Yuuta, dan dia tidak mau hal itu sampai terjadi.
"[Name]-san... Kubelikan jus saja, ya?" Yuuta sweatdrop.
"Ugh... Baiklah..."
Setelah Yuuta keluar membeli jus, [Name] menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu menghela nafas panjang. Sora, Mitsuru, Tori, Shinobu hanya menatapnya heran, ini pertama kalinya mereka melihat [Name] dalam fase 'meleleh'. Tsukasa? Dia sudah sering melihat senpai-nya kepanasan, jadi dia sudah tidak heran lagi. Like big bro like lil sis, itu katanya.
Tiba-tiba penghuni kelas 1-B menghilang, kecuali anak-anak berambut pelangi itu.
Di tengah-tengah keheningan kelas itu, Sora merogoh sesuatu dari tas nya lalu menjejerkan sebuah stik eskrim dengan nomor dan simbol mahkota di meja [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
「𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫」|| 【Ensemble Stars! x Readers】
Разное-ˋˏ┈┈┈┈ ┏━✦❘༻༺❘✦━━┓ 'Kenapa aku harus masuk ke sekolah yang sama dengan mereka?' Itulah suara hati seorang Sakuma [Name], anak bungsu dari keluarga Sakuma. Anak yang harus menahan emosinya setiap kali berhadapan dengan para idol sengklek Yumenos...