"Lama menunggu eh?"ucapku, paul terkekeh dan membukakanku pintu setelah itu ia berlari kecil mengitari mobilnya untuk memasuki kursi kemudi.
"Kau tampak cantik dengan baju itu"puji paul
Aku memutar bola mataku dan memilih untuk mengabaikan ucapannya dengan meninggikan volume tape.[2x]
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]When you're ready
When you're ready
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]You ain't gotta worry, it's an open invitation
I'll be sittin' right here, real patient
All day, all night, I'll be waitin' standby
Can't stop because I love it, hate the way I love you
All day, all night, maybe I'm addicted for life, no lie.I'm not too shy to show I love you, I got no regrets.
I love you much, too much to hide you, this love ain't finished yet.
This love ain't finished yet...
So baby whenever you're ready...[2x]
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]When you're ready
When you're ready
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]You got the kind of love that I want, let me get that. (Let me get that yeah)
And baby once I get it, I'm yours no take backs.
Gon' love you for life, I ain't leaving your side
Even if you knock it, ain't no way to stop it
Forever you're mine, baby I'm addicted, no lie, no lie.I'm not too shy to show I love you, I got no regrets.
So baby whenever you're ready...[2x]
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]When you're ready
When you're ready
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]This love will be the death of me
But I know I'll die happily
I'll know, I'll know, I'll know
Because you love me so... yeah![2x]
When you're ready come and get it
Na na na na [3x]When you're ready
When you're ready
When you're ready come and get it (when you're ready come and get it)
Na na na na [3x]*flashback on*
Seorang gadis kecil berambut cokelat berjalan diatas pasir pantai yang berwarna putih, anak perempuan itu tampak sedang bersedih dengan wajah yang ditekuk menjadi beberapa bagian, tibatiba muncullah lelaki yang berpostur tubuh lebih besar darinya, ayah gadis itu.
Lelaki itu mengangkat gadis kecil itu ke udara dari belakang dan memutar mutarkan tubuhnya..."Daddy stop it!!!!"teriak gadis kecil itu
"Nope.... sebelum kau memaafkan daddy mu"ucap sang ayah
"Gak mau, daddy sayang emily! Daddy gak sayang ember!"teriak gadis itu
"Daddy sayang ember, ember yang gak sayang daddy"ucap sang ayah menirukan suara gadis kecil itu
Gadis kecil itu tertawa dan jatuh kepelukan sang ayah, mereka lalu berlari lari sambil saling menyiprat nyipratkan air laut."Mom, daddy lebih sayang sama ember di banding emily"rengek gadis kecil seumuran gadis berambut cokelat tadi, bedanya gadis kecil yang satu ini memiliki rambut kehitaman.
"Itu bukan masalah besar emily sayang, mommy kan sayang sama emily"ucap sang ibu seraya mendekap gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang
"Mommy akan selalu menyayangimu emily, mom sangat menyayangimu"bisik ibunya lalu mendaratkan sebuah kecupan di dahi gadis berambut kehitaman itu
Tak selang beberapa lama gadis berambut cokelat datang bersama dengan ayahnya menghampiri ibu dan saudara kembarnya itu.
"Mom"ucap gadis kecil itu seraya berhambur kepelukan mommynya, mommynya hanya tersenyum dan membalas pelukan singkat itu
Sang ayah mengelus puncak kepala gadis berambut cokelat itu dan ikut memeluknya.
Tanpa mereka sadari sedari tadi gadis pemilik rambut kehitaman tengah diabaikan didepan mereka.
"Mom! Mom bilang mom sayang aku!"pekik gadis berambut kehitaman dengan mata berkaca kaca, sang ibu melepas pelukannya dan memeluk gadis berambut kehitaman itu
"Ember, daddy akan selalu menyayangi ember, ember kan favorite daddy, ingat?"hibur ayahnya membuat gadis berambut cokelat itu tersenyum menampakkan deretan gigi susunya yang rapih.
*flashback off*"Daddy!!!"
"Emberr..ember..."ucap seseorang sambil mengguncang guncangkan tubuhku, aku membuka mataku secara perlahan dan mendapati paul yang tengan mengguncangkan bahuku dengan pelan.
"Maaf aku ketiduran"ucapku, paul tersenyum dan langsung memelukku
"Its okey sweety"ucapnya disela sela pelukan kami. paul hendak melepas pelukannya tetapi aku mengeratkan pelukanku akhirnya dia mengurungkan niatnya dan mengusap usap punggungku.
"Please don't. Tetaplah seperti ini"bisikku
Entah mengapa aku merasa sangat nyaman ketika berada dipelukannya, aroma kayu mahoni dan buah lemon melekat ditubuhnya membuatku tenang.••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
"Vanilla's for u, and chocolate's for me"ucap paul, aku menerima ice cream di tangan paul dan menjilatinya
"Ku kira kita akan ke starbucks"ucapku mengingat kemarin paul mengajakku ke starbucks bukan ke taman.
"Aku berubah pikiran"ucapnya
"Labil"gumamkuMengayunkan kedua kakiku sambil menghayati setiap ice cream yang mengenai lidahku, aku memandangi hamparan danau dihadapanku sambil sesekali mencuri pandang ke paul.
sungguh, ia sangat menawan saat sedang memakan ice cream. kurasa dia handal dalam hal berciuman.
astaga ember apa yang kau katakan barusan, oke lupakan perkataanku yang terakhir."Suka dengan apa yang kau lihat eh?"ucap paul
"Pardon me?"ucapku
"Ayolah aku mengetahuinya, kau sedari tadi memerhatikanku Ember"ujar paul membuat pipiku merona
"Kau blushing em"lanjut paul
"Ttidak! Enak saja! Aku tidak memerhatikanmu dan aku tidak blushing"elakku
Paul mendekatkan wajahnya pada wajahku dan semakin lama ia menghilangkan jarak diantara kami.
"Selesai"aku membuka mataku dan mendapati paul sedang yang memundurkan wajahnya.Astaga ku kira tadi dia akan menciumku.
"Tenang, aku hanya membersihkan ice cream yang ada di suduh bibirmu, aku tidak akan menciummu"ujar paul, menyebalkan.
Aku tersenyum penuh arti kepadanya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, sejurus kemudian ku colek ice cream vanillaku yang tinggal sedikit dengan jari telunjukku lalu mencolek bibir paul. Paul menaikkan satu alisnya membuatku harus menahan tawaku melihat wajahnya.
"Kau memang tidak pandai membersihkan ice cream, biar ku contohkan"ucapku, aku merapatkan tubuhku ke tubuh paul dan memajukan wajahku, hidungku bertabrakan dengan hidung paul, aku memiringkan kepalaku dan mengecup bibirnya, kulanjutkan dengan mengulum bibir paul untuk membersihkan ice cream vanilla ku.
"Nah selesai"ucapku, paul menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan.
"Apa yang kau lakukan?"ucapnya
"Membersihkan ice cream, memangnya apa? Lain kali kau harus mencontohku"ucapku diiringi tawaku karena sudah tidak tahan melihat mimik wajahnya.
"Kau tau? Bibirmu sangat enak. manis. lain kali biarkan aku mencobanya lagi"godaku,
"Oh paul sayang Kau blushing paul"lanjutku, paul menundukkan kepalanya dan langsung pergi meninggalkanku, sialan.
"Hey paul tunggu aku!"teriakku seraya berlari menghampirinya dan menyamainya langkahnya.
"Kau kenapa sih? Seenaknya saja meninggalkanku sendirian dikursi itu!"aku mengerucutkan bibirku.
"Ember kau sangat cerewet"astaga, apa aku cerewet?
"Menyebalkan!"aku mempercepat langkahku dan berjalan didepannya
"Hahahaha aku hanya bercanda babe,"paul menarik tanganku dan merangkulku.Apa dia barusaja memanggilku 'babe'?
Pipiku memerah dan segera kupegangi kedua pipiku dengan kedua tanganku agar paul tidak menyadarinya.
"thanks for today Uncle Paul"ucapku dengan menekankan kata 'uncle'.
"Sialan kau em"umpat paul, aku terkekeh dan dengan cepat mencium pipinya.
Aku membuka pintu mobil paul tetapi sebuah tangan menahan tangaku.
"Mrs.Grier, would u be my Girlfriend?"ucapnya.
Persetan dengan perbandingan umur!
"I do"ucapku dan langsung melingkarkan tanganku dilehernya.
"Good night babe, sleep tight"ucapnya
"Nite too"balasku
Paul mulai menjalankan mobilnya,
"Paul, be careful"ucapku sambil melambaikan tanganku
"Thanks, i love you"ucapnya
"Me too"balasku.