Bab 5

845 24 1
                                    

.
.
.

Setelah urusannya selesai reyder langsung terbang ke negara asalnya.
Laki-laki itu tak akan berlama-lama di sana. Karna banyak urusan yang belum ia selesaikan saat ini.

Sesampainya di mansionnya reyder langsung membersihkan dirinya.

__#__

Sedangkan di sisi lain tepatnya di sebuah rumah yang sederhana terdapat dua gadis yang sejak tadi sedang berdebat.

" Mbak aku nggak apa-apa kok, mbak tenang aja aku bakal jaga diri aku".

Keyra mencoba meyakinkan Dira agar ia diperbolehkan untuk kembali bekerja. awalnya ia masih ragu namun gaji yang dia dapatkan dari pekerjaan itu lumayan besar.

Keyra juga berfikir dia baru sehari bekerja di sana tidak mungkin kan langsung resain.

" Tapi key,mbak kawatir sama kamu".
Dira memang sejak kemarin tak mengizinkan Keyra untuk bekerja kembali di sana, dia hanya terlalu takut terjadi sesuatu lagi pada adik angkatnya.

Gadis itu menggenggam tangan kakaknya itu mencoba membujuk kembali.
" Pokoknya mbak tenang aja ya, aku gak papa kok".

"Oke Mbak bakal izin kamu tetap kerja di sana, tapi kalau ada apa-apa langsung hubungi Mbak, ingat"

.
.

Keyra berangkat ke tempat kerjanya menggunakan angkutan umum untuk sekedar menghemat ongkos.

" Keyra ya ampun, Kamu ke mana aja sih dari kemarin aku nyariin kamu loh tumben kok nggak masuk". Semprot suara cempreng itu. Siapa lagi kalau bukan Karin teman kerjanya.

"Hehe... maaf ya Mbak jadi kemarin keyra sakit, jadi izin sehari". Ringkasnya tak enak pada Karin.

"Hah, jadi kemarin kamu sakit kenapa nggak bilang sama aku sih, biar aku bisa jenguk kamu". Kesalnya

"Nggak papa mbak lagian aku cuman demam biasa".

"Nggak bisa gitu dong lain kali kalau kamu sakit bilang sama aku, sekarang kan kita teman". Kesel Karin merasa tak dibutuhkan.

"Iya-iya mbak udahlah sekarang kita kerja,ntar di marahin bos kalau tau kita cuma ngobrol ".

.
.
.

Sore ini Dira sedikit pulang cepat dari biasanya . karena cafe tempat dia bekerja hari ini sang bos sedang berulang tahun jadi para karyawan cafe diperbolehkan untuk pulang lebih awal.

Dengan senyuman yang masih mengembang, Dira menunggu angkutan umum lewat.

Tapi dia dikejutkan dengan kehadiran anak perempuan yang menghampirinya.

Terlihat raut ketakutan dari wajahnya,  serta nafas yang tak beraturan akibat dia berlari tadi.

"Hiks...kak tolong aku mereka mau nyulik aku". Ujar anak itu sambil memegang tangan Dira.

" Hey kamu kenapa, sini duduk tenang dulu".

Dira menuntun anak tersebut untuk duduk di sebelahnya.

" Hiks... Kak tadi ada penjahat yang mau nangkap aku". jelasnya sedikit sesenggukan.

" Hah...kok bisa, terus orang tua kamu di mana?".

"Aku juga nggak tahu kenapa mereka mau nyulik aku, dan aku udah nggak punya orang tua kak".

" Jadi kamu tinggal di mana selama ini".

Belum sempat anak itu menjawab tiba-tiba datang dua orang preman berbadan besar.

" Hey kamu mau lari kemana lagi, ayo sekarang ikut kita ".

Dira langsung berdiri dari duduknya dan menyembunyikan anak perempuan itu di belakang tubuhnya.

hamil anak mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang