Bab 2.

1.5K 29 0
                                    

Pagi hari, cahaya matahari yang terang masuk ke celah-celah gorden sebuah kamar hotel. Yang di mana terdapat sepasang manusia berbeda jenis itu masih nyaman memejamkan kedua matanya. Sampai salah satu dari mereka dikit demi sedikit mulai tersadar membuka kelopak matanya.

Pandangan pertama yang dia lihat adalah dada seseorang. Karena posisi keduanya saat ini tengah berpelukan ralat maksudnya hanya dia yang dipeluk oleh pemilik dada bidang di depannya.

Mengingat kejadian semalam membuatnya ingin meneteskan air matanya kembali.

Mahkota yang selama ini dia jaga diambil secara paksa oleh orang yang bahkan ia tak kenal.

Perlahan tangan kekar itu dia coba lepaskan yang melingkar di atas perutnya.

Setelah berhasil dengan hati-hati ia beranjak turun dari atas kasur.

"Sshtt... kenapa perih sekali".
Sedikit menahan rasa sakit di area kewanitaannya.

Setelah memakai pakaian milik pria yang telah merenggut kesuciannya itu. Karena tak mungkin ia memakai pakaian yang sudah dirobek oleh pria itu.

Berjalan perlahan keluar dari kamar hotel tersebut dengan kepala yang sedikit pusing karena mereka melakukan hal itu sampai jam 03.00 dini hari.

Lorong yang sepi sedikit memberi ketenangan untuknya segera pulang ke rumah.

Keyra Freya ashaliya nama gadis cantik tersebut. Yang kini telah menjadi seorang wanita.
Perempuan yatim piatu yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.
Hanya menyisakan rumah kecil untuknya. Berusia 19 tahun dan tidak melanjutkan sekolahnya. saat kedua orang tuanya telah tiada ia sedikit kesusahan untuk mencukupi kebutuhannya. Maka Keyra memutuskan untuk bekerja. Memiliki sifat baik hati serta penyabar membuat keyra slalu di sukai oleh tetangganya.

Akan tetapi Keyra tidak tinggal sendiri di rumah mendiang kedua orang tuanya.

Dira mahesti sahabat yang sudah Keyra anggap seperti saudaranya sendiri.
Sama seperti keyra, Dira juga tak memiliki kedua orang tua, dari kecil dia tinggal di panti asuhan sampai di mana dia bertemu dengan Keyra.

Sedangkan sifat Dira sendiri lebih cenderung tomboy usianya hanya selisih satu tahun dengan Keyra.

.
.
.

Setelah sampai di rumah Keyra langsung disambut pelukan seseorang siapa lagi kalau bukan Dira.

" Ya ampun key, kamu dari mana aja mbak khawatir sama kamu kok baru pulang sekarang".

Melihat penampilan keyra yang berantakan. Membuat rasa kawatir Dira bertambah apalagi dari pertanyaan itu melainkan suara Isak tangis yang ia dengar.

" Kita duduk dulu ". Dira menuntun keyra yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri ke sofa yang ada di sana.

Flashback...

Sore itu keyra baru saja ingin pulang ke rumah selekas belanja bulanan di pasar.

Tapi ketika di tengah perjalanan dia di hadang dengan dua orang berbadan besar.

" Wah... gadis cantik ikut kita yuk ".
Ujar salah dari mereka.

" Mau apa kalian jangan macam-macam ya ". Sentak keyra kaget saat lengan kirinya dipegang oleh preman itu.

" Tenang cantik, kita gak bakal sakitin kamu kalau kamunya nurut".

Keyra sangat bingung saat ini karna jalanan yang dia lewati lumayan sepi.

" Gak usah kurang ajar ya aku bisa teriak nih".
Ancamnya mencoba menakuti kedua preman tersebut. Namun alih-alih merasa terancam, dua preman itu malah tertawa seperti mengejek ke arahnya.

hamil anak mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang