11. Sial!!

46 32 6
                                    

Haii...
Happy reading 🍒

•••

Malam ini sangat dingin, disertai hujan dan juga petir, Syani khawatir dari tadi menunggu Aksel belum pulang.

"Bunda tenang pasti bang Aksel pulang, dia udah biasa keluyuran malam. lagian dia suka diem di basecamp nya sama temannya." ucap Leo.

"Tapi hati bunda gak tenang."

"Udah lagian dia anak nya keras kepala, gak usah di khawatir kan." ucap Bromo, lantas Syani menoleh ke arah sumber suara.

"Kamu gak tau gimana rasanya mendidik anak, dari dulu kamu gila kerja sampe gak ngurus anak-anak, dari dulu aku selalu jaga anak-anak, ya wajar kalo khawatir sama anak sendiri." protesnya.

Setelah mengucapkan kalimat yang membuat nya bungkam, Syani langsung melengos pergi tanpa sekata patah pun.

"Dari dulu ibu mu gak berubah."

"Lagian papa kali yang gak berubah, selalu aja mementingkan perusahaan dan juga selingkuh!" ucap Leo sambil menunjukkan kemarahan nya.

Tanpa basa-basi Leo langsung pergi dari hadapan sang papah, ia sudah muak dengan semua perilaku papah nya.

"Lagian bunya bapak gitu amat, gue gak suka kalo papah sikapnya seakan dia gak bersalah sama sekali." ucap Leo, sambil merebahkan tubuhnya di kasurnya.

Leo menatap atap langit-langit rumahnya, ia sedang membayangkan ia di masa depan memiliki keluarga yang harmonis, tiba-tiba ia terlintas di otaknya bayangan wajah Fira.

Leo senyum-senyum gak jelas, setelah itu ia tersadar dengan khayalan nya.

"Apaan sih, gue malah mikirin si Fira." ucapnya sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Tapi gue memang suka sama dia, tapi gue udah coba melupakan nya gak bisa."

Ia teringat kue yang di kasih Fira, lantas Leo bangun dari rebahan nya. mencari kue tersebut yang ia simpan.

Setelah di cari ternyata kue itu sudah berjamur, tetapi Leo menyimpan nya sebagai kenangan-kenangan.

Memang aneh!

Terbit senyuman yang begitu manis di bibirnya, ini adalah kenangan yang gak bisa Leo lupakan selamanya.

Lalu Leo memeluk nya begitu penuh kasih sayang, setelah itu Leo tertidur dengan memeluk kue yang berukuran sedang tersebut.

Alasan Fira ngasih kue tersebut untuk menjahili Leo, sengaja Fira kasih garam supaya kuenya asin tetapi nyatanya Leo memajangnya!.

Mungkin kalo Fira tau ia akan menertawakan nya sampe sakit perut.

Pukul 23.01, Aksel belum juga pulang Syani semakin cemas. sedari tadi Syani tidak bisa diam, sudah beberapa kali ia menelpon nya tetapi nihil nomornya tidak aktif.

Ting!

Suara bel berbunyi, Syani sontak membuka kan pintu dengan cepat, hatinya berdetak kencang saat melihat Aksel babak-belur dan penampilan nya tidak beraturan.

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang