Antara satu daratan dan pelabuhan lainnya tidak pernah terasa begitu dekat pada kenyataan
Ada dimana aku sekarang? Sejak kapan langit bercahaya tanpa matahari namun lautan beriak dan berisik
Sebuah kain terlilit di antara pinggul, tiba-tiba langkahku menjadi ayunan, aku resah sehingga melompat melewati palung tanpa dasar dan berenang di atasnya ... sendirian
Gunung-gunung purba mencuat menjadi karang dan melukai namun tak memberi kesakitan
Aku merasa tersesat dan menemukan di saat yang sama. Sebuah bibir pantai menengadah di langit yang berbeda, kabin dengan orang-orang yang tak kukenal memberikan batas pada kehadiranku yang hanya sementara
Aku kembali begitu singkat untuk menyaksikan lautan surut dengan segenap kegelapannya, ular-ular menjalar menghalangi setiap langkah, salah satunya kukenal baik dan ia menggigit pipiku tanpa kesakitan, atau mungkin maksudnya hendak memakan. Sesosok Dewi melompat dan memegangiku untuk ikut pulang bersamanya
Melewati segala yang mengerikan, lautan yang membuatku seakan kehilangan arah, cumi-cumi yang terus mengikuti dan sesosok gadis yang menjelma ular putih selalu ingin ikut denganku
Dimana kah aku bila sedang dilupakan, Tuan?