Chapter 8

149 27 4
                                    

Sasuke merebahkan dirinya di taman belakang panti asuhan tempat tinggalnya, menghabiskan waktu untuk menatap langit dimalam hari itu. Pandangannya menerawang kosong tak terdefinisikan. Pikirannya melayang mengingat kejadian tadi sore bersama seorang gadis pink yang begitu mengejutkan baginya. Sakura namanya. Gadis itu sudah pulang sedari sore tadi. Tapi kejadian bersamanya masih begitu melekat kuat diingatan dan mengganggu pikirannya.

Sakura.

Sasuke tahu dia. Sasuke tahu gadis itu. Hanya tahu. Tak mengenalnya.

Pertama kali melihatnya saat gadis yang adalah guru magang di sekolahnya itu mengajar dikelasnya. Sasuke bukanlah tipe siswa yang suka memperhatikan detail siapa identitas guru yang mengajarnya dan segala hal yang ia lakukan. Asal tahu materi yang disampaikan sudah cukup baginya.

Tapi berbeda dengan guru pinknya yang satu itu. Segala hal yang dilakukannya, entah mengapa selalu menarik perhatian Sasuke. Ingat tentang hari pertama mereka bertemu. Sasuke yang biasanya acuh saat ada guru atau murid baru yang memperkenalkan diri, harus rela waktunya tersita untuk memperhatikan bagaimana ia dengan nada cerianya memperkenalkan dirinya.

Atau bagaimana ia dengan tanpa sadar menarik ujung bibirnya, karena melihat wajah cemberut sang gadis yang kesal diolok oleh satu kelas karena rambutnya yang aneh dan ukuran dadanya yang bisa dikatakan mini itu. Dan bagaimana ia mendengus geli, saat sang gadis membanting pintu kesal meninggalkan kelasnya yang masih riuh dengan tawa karena mengoloknya.

Sungguh konyol.

Dan jangan lupakan pertemuan terakhir mereka kemarin. Bagaimana dengan angkuhnya ia menantang Sasuke dengan gagah berani di ruang musik. Dan seketika mengkerut tanpa nyali saat Sasuke menyinggung tentang 'guru berdada rata'.

Sasuke mendengus sarkastik.

Dari kesemua moment pertemuan mereka, sama sekali tidak pernah terbersit di benak Sasuke, kalau hubungannya dengan sang guru pink akan menjadi serumit ini. Bahkan kemarin malam, ia tidak merasa memimpikan sesuatupun yang menjadi pertanda buruk tentang apa yang baru saja ia dengar keluar dari mulut sang gadis tadi sore, yang membuatnya berpikir keras sampai sekarang.

Gadis itu ibunya?

Lelucon macam apa ini?

Namun satu hal yang Sasuke tahu kini. Satu hal yang meluncur mulus dari mulut gadis itu. Satu hal yang membuatnya menggeram marah tanpa sadar. Satu hal yang membangkitkan luka masa lalunya yang sudah berusaha ia kubur dalam-dalam.

Gadis itu adalah seorang Uchiha.

Seorang keturunan klan Uchiha.

Uchiha.

Nama keluarga yang paling ia benci. Nama keluarganya, keluarga yang membuangnya. Keluarga yang merenggut kebahagiaannya. Keluarga penyebab kematian ayah dan ibunya secara tak langsung.

Sasuke tahu semua. Sasuke sudah tahu riwayat hidupnya.

Dan sekarang gadis pink itu ingin menklaim dirinya adalah Uchiha? Sebagai anaknya? Jangan membuatnya tertawa.

"Apa aku mengganggumu?"

Sebuah suara membuyarkan pikiran Sasuke. Sang pemuda reflek menoleh pelan ke asal suara dan menatapnya datar.

School's Love NoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang