⚠️WARNING! INI HANYA CERITA FIKTIF BELAKA. KALAU ADA KESAMAAN DALAM NAMA DAN TEMPAT KEJADIAN, MOHON DIMAAFKAN. SAYA SAMPAIKAN SEKALI LAGI, CERITA INI HANYA FIKTIF!⚠️
Guys, votenya dong! Jgn jadi silent readers anjay.
Kalo ada yg blm vote, vote dulu yaa sayang💕 🔪
___Malam ini, setelah makan malam. Vincent datang bertamu untuk mengajak Zale keluar dengan beralasan berjalan-jalan di pinggiran pantai. Tadinya Jemma dan lainnya tidak mengizinkan, karena malam makin larut.
Tapi Zale meyakinkan jika dirinya bisa menjaga diri, walau Jemma berkali-kali melarang. Vincent pun ikut menambahkan kalau mereka hanya mau ke bar dekat kafe miliknya. Mengajukan pernyataan, mau menunjukkan dunia malam kepada Zale.
Tapi masih dalam batas kewajaran, berakhir Jemma dan Pamela mengizinkannya.
Di sinilah kedua pria tampan itu berada. Tempat Vincent berjanji kepada Mirdin. Zale diajak untuk mengambil cangkang kerang kosong di pasir, memang Zale cukup tertarik, namun suasana sekitar berubah ketika energi lain ia rasakan.
Anehnya ekspresi Vincent menggambarkan raut tidak sabar, seolah sedang menunggu seseorang yang entah siapa itu. Zale jadi mengangguk mengerti akibat membaca situasi sendiri.
"Aku baru tahu kau mengenalnya," cakap Zale membuka suara.
Vincent mengerutkan keningnya bingung. Bertanya, "Siapa yang kau maksud? Aku tidak mengerti."
Zale melihat ke arah laut dan menggerakkan dagu memberi isyarat. "Kau mengenalnya, bukan?"
Vincent menggeleng sembari membantah, "Aku tak mengenal wanita itu!"
Dapat! Ketika dia lengah dan dibodohi, kini dengan mudah dirinya membalikkan keadaan.
"Memang aku bilang wanita, ya?" Lihat sejauh mana pancingan berhasil, bahkan wajah Vincent berubah menjadi bodoh.
"Ya, kau sempat mengatakan itu sebelumnya," dalih Vincent berusaha menutupi kegugupannya.
Sialnya, wanita aneh yang jadi bahan pembicaraan antara mereka berdua ini belum juga muncul. Padahal Vincent malas sekali berlama-lama bersama Zale. Apa lagi pria itu kini sedang memungut kerang kosong dan dibuang ke kubangan air di dekat tebing.
"Mau aku panggilkan teman barumu?" tawar Zale tersenyum miring.
Dalam hatinya Vincent membatin, 'Hah, seharusnya aku dorong saja dia ke laut, kalau wanita itu akan lama begini. Muak sekali melihatnya sejak tadi!'
"Vincent, kau pria baik di mata Jemma, sayangnya kau akan menjadi jahat dalam semalam."
"Apa yang kau bicarakan?" Jujur, Vincent belum mengerti arah pembicaraan ini.
Zale berjalan menaiki bebatuan di samping tebing, cukup besar dan masih bisa dinaiki. Tingkah anehnya dilihat baik oleh Vincent. Kemudian ia berbalik.
Vincent menghampiri Zale, agar pria aneh itu turun dari sana. "Jangan cari masalah, cepat turun!" tegasnya dirundung kesal.
"Zale turunlah!" pekik seseorang dari kejauhan.
Dia berlari susah payah menahan sakit di kaki tanpa alas. Zale melihat dalang dari rencana Vincent pun menyeringai. Sedangkan Vincent sendiri melirik geram ke arah wanita itu, Mirdin baru datang dengan pakaian basah kuyup.
Rambut panjangnya terurai membuat gerah siapapun yang melihat wanita itu.
"Turunlah, dia temanmu." Zale diam saja disaat Vincent menghampiri.
"Aku kesusahan untuk turun, apa kau bisa membantu?" Vincent tanpa menjawab langsung membantu Zale. Diam-diam hatinya merutuki tingkah kekonyolan Zale.
Padahal pijakan di batu sangatlah mudah, sehingga tidak perlu susah payah. Di posisinya Zale sudah berhadapan dengan Vincent. Dirinya merendahkan diri guna terlihat turun perlahan, di dekatnya ada Vincent mengambil lengannya untuk menyangga tenaga Zale sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/350598183-288-k16949.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Voices In The Ocean : Cursed Man, Zale Merville [End]
Fantasy___ Gadis ini menjalani hari dengan rasa lapang dada. Tiada hari tanpa cobaan melanda dirinya. Walau dicap sebagai orang aneh dan buruk rupa serta perlakuannya yang tergolong kasar, ia akui dirinya hebat bertahan sampai sekarang. Langkahnya memang s...