Sembunyi

61 6 0
                                    

Karena sudah seminggu lebih Prim dan Win tidak masuk sekolah. Teman dekat mereka yakni Jane dan Dew berkunjung kerumah Win, namun Win tidak ada di rumah dan akhirnya mereka pergi ke rumah Prim.

Davika yang melihat mereka datang mempersilahkan mereka untuk langsung masuk ke kamar.

Sesampai di depan kamar Prim, mereka berdua mengetuk kamar Prim. Win yang panik ingin keluar melalui jendela kamar milik Prim, namun sial nya jendela kamar Prim sedang macet dan sulit untuk di buka. Sedangakan mereka terus menggedor kamar Prim, akhirnya Prim menyuruh Win untuk sembunyi di kolong tempat tidur.

" iya sebentar." Ucap Prim yang berjalan ke arah pintu.

" Ihh, lu kok ngga ada kabar sih selama seminggu ini?" Ucap Jane kesal.

" Sorry, gw lagi fokus belajar. Gw kan di scor selama 2 minggu. Daddy sama bunda gw ngelarang gw main dulu." Balas Prim.

" Owh iya Prim, lu tau Win ngga? Tadi kita kesana dia nggak ada di rumah." Tanya Dew.

" Emm.. Aanu. Gw nggak tau dah. Lagi main kali dia."

" Owhh.. Okay."

Sudah empat jam Jane dan Dew berada di kamar Prim, dan sudah di pastikan Win merasa engap karena di ruangan yang sempit. Prim juga merasa tidak enak kalau harus mengusir kedua teman nya.

"Haa...hachuu." Win yang tidak bisa menahan hidung nya yang gatal akhirnya dia bersin. Jane dan Dew yang mendengar suara, mencari sumber dari suara tersebut.

Dan bisa di pastikan bahwa Prim seketika langsung panik.

" Itu tikus kali." Ucap Prim.

" Emang tikus bisa bersin ya?" Tanya Dew.

" Bisalah. Lu kata cuma manusia aja yang bisa bersin."

" Eh, udah ngga kerasa ternyata udah sore banget. Kalau gitu kita balik ya Prim." Ucap Dew.

" iya.. Ati-ati di jalan."

Mereka yang sudah kembali kerumah Win segera keluar dari kolong tempat tidur dan meraup udara sebanyak-banyak nya. Tentu saja dia merasa seakan dirinya dikubur karena harus bersembunyi diruangan yang sempit, dan  pengap.

"Ahhhh.... Akhirnya gw bisa rebahan juga. Untung gw nggak mati." Ucap Win yang membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur.

" Mati tinggal kubur, gitu aja kok repot." Balas Prim yang masih fokus ke layar ponsel nya.

" Sialan, ngga ada kasian nya lu sama suami. Lagi ngapain sih lu kayaknya sibuk banget. Jangan-jangan lu lagi chatan sama cowok lain ya?! " canda Win.

" Apaan sih orang gw lagi liat form kok.  Nih ada perlombaan ngelukis gw jadi pengen deh"

" Yaudah sih daftar aja, lukisan lu juga bagus kok."

" Tapi gw nggak Percaya diri."

" Sejak kapan Cegil kayak lu berubah jadi orang nggak percaya diri. Kemarin lu ikut olimpiade percaya diri banget lah ini hobi lu sendiri kenapa jadi ciut lu." Protes Win.

" Ya, gw nggak tau. Tiba-tiba aja gw ngerasa nggak percaya diri." Ucap Prim  lesu. "Win gw boleh tanya nggak?" Sambung Prim.

"Hemm, tanya apa?"

" Emm.. Lu nyesel nggak nikah sama gw?

" Dih, tumben banget lu nanya gitu ke gw.  Lu mau di jawab jujur apa Boong?"

" Ya yang jujur lah."

" Engga, lagian ngapain gw nyesel nikah sama lu. Lu kan sahabat gw semua keburikan lu gw udah tau hahah."

Jodoh Kok 5 LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang