Disclaimer
Book ini mengandung unsur kekerasan kata-kata kasar dan lainnya, diharapkan bijak dalam memilih bacaan.
Homophobic jangan salah lapak.Sebelum lanjut, saya mengingatkan bahwa Nama, Cerita, Tokoh, Alur dan waktu kejadian ini adalah murni karya fiksi tidak ada kaitannya dengan real life masing-masing tokoh. Kritik dan Saran yang membangun sangat dibutuhkan karna book ini adalah book pertama bagi saya.
Terimakasih
Hope you like it guys
____Ricuhnya koridor lantai dua di salah satu SMA Unggulan yang terletak di kota petra membuat remaja manis itu tak bergeming, dari jauh dia memandang sosok laki-laki dengan seragam lusuh yang duduk bersimpuh, surai hitam yang acak-acakan serta bagian sudut bibir dan pelipisnya mengeluarkan darah.
Netra gelapnya tak lepas memandang sosok yang terlihat begitu memprihatinkan itu, tanpa disadari sosok lain yang berada disampingnya juga ikut menatapnya.
"Kenapa lu, mau jadiin dia mangsa lu selanjutnya?" Ucapnya membuyarkan lamunan si manis.
"Boleh tuh, anak kelas mana dia?" Tanya Bara.
Meski laki-laki tersebut manis, namun banyak yang tertipu dengan tampang rupawannya.
Bara Delvan Adhitama adalah remaja manis yang menjadi primadona sekolah. Namun dibalik tampang manisnya remaja ini adalah seorang Trouble Maker.
"12 MIPA 1" Jawabnya dengan semangat.
Mendengar itu Bara hanya mengulum seringai, dia bawa tungkainya melewati kerumunan para siswa yang menyaksikan adegan pembullyan tadi.
Memasuki istirahat kedua kantin sekolah menjadi sangat ramai, para siswa berdesakan untuk mengisi perutnya.
Dari arah pintu masuk terlihat Erland bersama pasukannya menyeret tubuh Nata dan seketika menghempasnya.
"Ngerti kan sama tugas lu?" Tanya Erland memandang tak suka terhadap Nata.
Tanpa menjawab Nata bangkit dan segera menuju salah satu stand makanan, setelahnya dia kembali kemeja Erland dengan membawa pesanannya.
"Babu baru lu land" tanya Bara yang tiba-tiba duduk disamping Erland diikuti Fariz disampingnya lagi.
"Iya nih, kenapa? Lu mau lap__ Eh mau kemana lu" potong Erland saat Nata lari keluar dari kantin.
Bara bangkit dari kursinya dengan sedikit berlari keluar dari kantin.
"Bar tunggu gue dong" Teriak Fariz yang tak di dengar oleh Bara, dia semakin mempercepat langkahnya saat melihat sosok tadi memasuki toilet sekolah.
Nata mencuci wajahnya dan membenarkan penampilannya yang sangat berantakan, seragam kusutnya menjadi sangat kotor saat Erland membully nya tadi.
Tatapan matanya teralihkan saat mendengar deritan pintu di buka dan sosok pengacau lain juga ikut masuk ke toilet tersebut.
Pelan-pelan Bara mulai mendekati Nata dan memojokkannya ke sudut wastafel.
Nata tiba-tiba diserang rasa panik mengingat pemuda di depannya ini terkenal sebagai Trouble Maker sekolah dan jauh sadis dari pada Erland meskipun tampangnya manis.
Bahkan saat awal memasuki sekolah ini Nata menyaksikan sendiri adegan pembullyan yang dilakukan oleh Bara, namun tidak ada yang berani melaporkan perbuatannya mengingat orangtua Bara adalah salah satu donatur sekolah, dan sejak itu Nata bersumpah tidak ingin berinteraksi dengan orang ini.
Nata menyebutnya berandal manis.
Namun apa ini, sosok yang dihindari tersebut saat ini tengah menatapnya dari dekat bahkan deru nafasnya pun terasa di pipi Nata.
Jarak antara mereka sekarang mulai terkikis, terbukti dengan hidung mancung Bara yang menyentuh cuping telinga Nata.
Nata memejamkan matanya namun hening tidak ada pergerakan apapun dari Bara, merasa penasaran Nata pun membuka kembali matanya dan betapa terkejutnya dia saat wajah Bara menjadi sangat mengerikan dengan seringai khas nya.
Nata mencengkram ujung seragamnya saat Bara tiba-tiba mencekik lehernya, tangan Bara dilehernya menjadi sangat kuat, dia merasa sesak dan pandangannya mengabur.
Nata jatuh tak sadarkan diri di toilet sekolah, Bara membelai pipi nya dan melangkah pergi dari sana sebelum ada orang yang mengetahui perbuatannya.
BERSAMBUNG
Aaaa kasian aaa
Jangan lupa votmen ya
Sekalian follow aku guysTerimakasih 🙏🥺😁
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS || TaBarcode🔞
Teen Fiction"Bahkan atmosfer kita saja berbeda, bagaimana kita bisa bersatu" __ Nata "Jika ingin penyatuan, datanglah ke apartemenku malam ini" __ Bara