Hai..
Entah kalimat apa yang paling tepat untuk memperkenalkan kisah ini kepada kalian.
Sebagian dari kejadian-kejadian yang ada dalam kisah ini, memang terjadi..
Tempat.. waktu.. benda.. makanan.. karakter.. sikap.. bahkan perasaan dan hal-hal sekecil apapun itu menjadi suatu kenangan yang tak bisa terlepas dari kisah ini.
Aku harap kisah ini tidak hanya sekedar bacaan di reading list-mu tapi juga bisa membuat kamu.. kita, dapat menerima bahwa, dalam hidup, akan ada satu fase ketika kau sudah berjuang sepenuh hidup namun akhirnya harus melepaskan, tapi tak sedikitpun ada rasa sesal setelah itu.
Hmm..
mungkin dengan begini, kau bisa lebih memahami kisah ini.. cobalah baca sambil memutarkan playlist kesukaanmu, makan cemilan favoritmu, cari posisi ternyamanmu, dan bawalah pikiranmu seolah-olah kau adalah Anaya, atau mungkin Tanaka... atau bisa jadi, kau adalah Tristan.. atau.... bisa jadi kisah ini juga kisahmu yang sedang kau simpan rapat-rapat.
...................................
Anaya Yoselin dan Tanaka Yasawirya.
Dua manusia dengan kepribadian yang berlawanan tertahan dalam Love-Hate Relationship. Anaya sang Overthinker kelas berat bertemu dengan Tanaka si Alpha Male yang selalu memandang segala sesuatu harus sesuai dengan data, si realistis yang sulit menerima hal yang mengawang-ngawang.
Dua manusia asing yang tiba-tiba bertemu, berteman, dan berharap bersama selamanya. Pertengkaran tiap harinya didasarkan dari perbedaan umur, karakter, pola pikir, life background, dan perbedaan paling mendasar yaitu keyakinan.
Herannya, Anaya dan Tanaka masih terus saling mencintai dan memilih untuk bertahan seolah-olah ada harapan buat mereka untuk bisa bersama selamanya.
Tapi, Tanaka menghilang.
~
"Tidak akan ada Happy Ending untuk ceritaku dan Tanaka, jangan berharap, karena akupun tidak berharap apa-apa. Tapi, nanti anakku harus tau bahwa Ibunya pernah mencintai pria hebat yang mengajarkan banyak hal untuk Ibunya. Pria baik yang meski dalam sisi gelapnya sebagai seorang Tanaka, mampu membuat Ibunya menjadi wanita kuat. Tanaka tidak 100% menjadi pria idaman bagiku, tapi Tanaka 100% membuat aku belajar mencintai tanpa batas." ujarku ketika bercerita tentang Tanaka.
...................................
Jika kalian berharap di akhir cerita ini, Anaya dan Tanaka bertemu kembali dan menemukan jalan tengah? Itu tidak ada. Ini bukan suatu khayalan yang dapat dibuat jadi Happy Ending. Ini benar adanya, Anaya dan Tanaka tidak ditakdirkan bersama. Mereka menjalani hidupnya masing-masing.
Namun, jika kau mencari bagaimana Anaya dan Tanaka bertahan dan akhirnya menerima keadaan kalau mereka harus berpisah, yuk ikuti perjalanan Anaya mencari Tanaka.
"Come along with Anaya on her journey to find Tanaka in this story, and thanks for sticking with it until the end!"
🍃
Ijinkan aku menyampaikan titipan surat dari Anaya untuk Tanaka. Ia berpesan agar surat ini diletakkan di awal kisah ini.
Special for Tanaka,
Hi.. Tanaka.
How's life been treating you?
I hope things are going well for you.
Mungkin kau akan membaca cerita ini, beberapa cerita yang sebelumnya pernah kau baca.
Aku tidak sedang membuatmu memanggil kenangan.
Jika kisah ini tidak sengaja hadir dalam hidupmu di masa sekarang, cukup berpikir bahwa aku bangga pernah memilikimu dahulu, dan pastinya di kehidupanmu saat ini, wanita disampingmu akan bangga mengatakan hal yang sama.
Aku pernah ingin berhenti menuliskan kisah ini, tapi aku pernah ingat bahwa kau tidak suka jika aku tidak menyelesaikan sesuatu yang sudah ku mulai.
Lagipula, kau bilang kalau kita tak bersama di masa depan, kisah ini tidak akan berpengaruh apa-apa. Betul begitu, bukan?
Anyway,
Maafkan aku jika dalam kisah ini, ada kesalahan ketika aku menggambarkan seorang Tanaka.
Kau tau kan bagaimana aku menilaimu?
"Selamat berjalan di jalan yang terpisah. Sehat-sehat ya, kamu. Jaga diri baik-baik meski aku tahu kamu bisa. Tetap jadi pria baik. Jadi orang hebat."
Toss,
Anaya Yoselin
KAMU SEDANG MEMBACA
Anaya Mencari Tanaka
Romance"Aku tau jalan kita ke depan buntu. Aku tau kalau kamu dan aku tidak akan pernah bertemu jalan tengah. Aku yang awalnya penuh ekspektasi dengan hubungan kita, sampai akhirnya cuma bisa mencintai kamu tanpa berharap kita bakal nikah. Tapi aku paham...