PART 4

53 6 0
                                    

Ayuna berjalan sambil membawa nampan berisi enam nasi goreng yang dipesannya. Jangan bayangkan bagaimana Ayuna membawanya, karena Ayuna sendiri sangat amat bersyukur, setidaknya selama seminggu ia melakukan tugasnya menjadi BABU Kaisar, tidak sekalipun enam nasi goreng yang dibawanya jatuh.

Ayuna meletakan nasi goreng itu dengan hati - hati dimeja, lalu mengambil posisinya, berdiri di belakang Kaisar sampai laki - laki itu menghabiskan makanannya. Yaa, beginilah kehidupan Ayuna selama seminggu ini, gadis itu mau tidak mau menuruti perintah Kaisar karena tidak ingin kejadian saat di klub malam terulang lagi padahal harusnya saat ini Ayuna sudah pulang kerumahnya.

Berbicara tentang kejadian itu, Ayuna tidak tau pastinya tapi yang jelas saat bangun dipagi harinya, Ayuna sudah berada di kamarnya, Ayuna sempat bertanya pada Kaisar tapi laki - laki itu tidak memberikan Ayuna jawaban. Ayuna bergidik mengingat kejadian itu, mungkin itu merupakam salah satu pengalaman paling mengerikan yang akan diingatnya.

Setelah seminggu menghabiskan waktu menjadi pesuruh Kaisar, Ayuna mulai percaya bahwa manusia kejam benar - benar ada. Ayuna tidak menyangka bahwa Kaisar sekejam itu, laki - laki itu tidak memiliki perasaan. Bayangkan, saat Kaisar dan teman - temannya menyantap makanan Ayuna harus berdiri menunggu mereka menyelesaikan acara makannya, tidak peduli Ayuna akan kelelahan atau sebagainya.

"Gila, seminggu ini tiap siang gue makan nasi goreng terus." Celetuk Garka, sambil mengunyah makanannya.

Ayuna menatap Garka tidak suka, laki - laki itu sangat menyebalkan bagi Ayuna. Tidak, siapapun akan terlihat menyebalkan bagi gadis itu bila protes mengenai makanan. Padahal masih banyak orang diluar sana yang kesulitan untuk makan.

"Ini lama - lama gue kolestrol kalo makan ginian terus." Timpal Ravin, tapi tetap menghabiskan nasi gorengnya.

"Ngga usah banyak bacot lo. Makan - makan ajaa, masih untung dikasi makan." Revan berucap, sambil memainkan ponselnya. Sepertinya laki - laki itu sangat kecanduan bermain ponsel karena entah itu sedang makan seperti saat ini atau hanya sekedar berkumpul, laki - laki itu akan selalu sibuk dengan ponselnya, walaupun Revan selalu menanggapi ucapan temannya tetapi tangannya tetap sibuk dengan ponsel.

Ravin mendengus mendengar ucapan Revan, "Lo kira gue ngga mampu beli nasi goreng doang?" Kesal laki - laki itu.

Berbicara tentang Ravin dan Revan, mereka adalah kembar tidak identik, kedua orang tuanya bercerai saat mereka masih kelas empat SD. Tetapi walau begitu hubungan mereka tetap terjalin dengan baik, begitupula dengan hubungan kedua orang tuanya walaupun kini sudah memiliki keluarga baru masing - masing.

Ayuna menyentuh perutnya yang keroncongan karena memang dirinya belum makan, rencananya untuk makan dikantin harus diurungkan karena Kaisar mengiriminya pesan untuk menghampiri laki - laki itu di kantin fakultas teknik jangan lupakan pesan - pesan penuh ancaman yang diberikan oleh Kaisar membuat Ayuna tidak berani untuk menolak perintah Kaisar, lagipula Ayuna bisa apa? Kaisar itu tidak bisa ditolak.

"Beliin gue rokok!" Perintah Kaisar, saat nasi goreng sudah habis.

Tanpa banyak protes Ayuna langsung pergi memenuhi keinginan Kaisar, ya seminggu ini Ayuna banyak belajar, bahwa protes atau penolakan yang ia lakukan sangat sia - sia. Laki - laki yang memiliki tempramen buruk itu akan mengeluarkam asap dari kepalanya jika Ayuna sekali saja menolak perintahnya.

Butuh waktu cukup lama bagi Ayuna untuk membeli rokok yang Kaisar mau, karena kondisinya yang mengharuskan ia berjalan hati - hati serta gedung fakultas teknik yang letaknya cukup jauh dari minimarket tempatnya ia membeli rokok itu. Ayuna kembali ke kantin tempat terakhir ia meninggalkan Kaisar, tapi ternyata laki - laki itu sudah tidak ada disana.

KAISAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang