Ayuna turun dari motor Rava yang mengantarnya ke kampus hari ini. Setelah menghabiskan waktu selama tiga hari tidak ke kampus karena sakit, kini Ayuna kembali menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswi. Gadis itu membuka helm yang dipakainya dibantu oleh Rava, yang sejak tadi terus saja berdecak. Bukan tanpa alasan, remaja laki - laki itu begitu kesal dengan Ayuna karena Ayuna memaksakan dirinya untuk datang ke kampus, padahal gadis itu baru saja membaik. Rava tau betul jika kakaknya itu belum sembuh total, wajah kakanya itu masih terlihat pucat walaupun Ayuna sudah berusaha menyamarkannya.
"Kak Mey kalo masih sakit ngga usah ngampus dulu." Rava masih mencoba membujuk Ayuna. Entah harus bujuk rayu apa lagi yang harus digunakan oleh Rava, tetapi Ayuna tetap bersikukuh ingin tetap ke kampus.
"Ngga Ravaa, aku udah sembuh kok. Udah kamu pergi aja, nanti kamu terlambat." Jawab Ayuna keras kepala.
Rava lagi - lagi berdecak, kadang Rava kesal sekali pada Ayuna yang sangat batu."Ini kalo kakak sakit lagi, terus bunda tau aku bakan bener - bener habis sama bunda kak."
Ayuna memamerkan senyumannya, mengetahui jika Rava yang terlihat kesal, tetapi Ayuna tau bahwa adiknya itu mulai mengalah. Gadis itu melambaikan tangannya. "Aku ngga bakal sakit lagi, janji. Jadi kamu tenang ajaa."
"Kalo udah ngerasa ngga enak badan, janji langsung telfon aku." Perintah Rava yang mendapat acungan jempol dari Ayuna.
Rava mau tidak mau mengangguk, lalu setelahnya remaja laki - laki itu menjalankan motornya meninggalkan area kampus. Sedangkan Ayuna menatap Rava yang mulai menjauh hingga tidak terlihat lagi dari pandangannya. Gadis itu berjalan dengan santai, mencoba mengabaikan bisik - bisik serta tatapan para mahasiswa dan mahasiswi yang terarah pada dirinya. Entah mengapa Ayuna menjadi tidak tenang, apalagi setelah mengingat selama tiga hari ini dirinya tidak membalas satupun pesan dari Kaisar.
Entah neraka apa lagi yang menunggunya hari ini, yang jelas Ayuna sangat yakin itu bukan hal yang baik. Jika dapat Ayuna jabarkan, Aura mencengkam milik Kaisar terasa sangat jelas saat Ayuna masuk semakin dalam kearea kampus, padahal keberadaan Kaisar entah dimana, belum lagi bisikan - bisikan tentang nasib dirinya kedepannya terdengar jelas ditelinganya.
Ayuna memasuki kelasnya membuat kelas yang tadinya ramai berubah menjadi sunyi. puluhan pasang mata menatap kearah Ayuna membuat Ayuna semakin menelan ludahnya. Gadis itu menatap satu - persatu teman sekelasnya, sambil memberikan senyum sopan. Saat Ayuna duduk dibangkunya, kelas itu kembali ramai, tetapi keramaian itu tidak bertahan lama saat tiba - tiba pintu kelas itu ditendang dengan kasar oleh seseorang.
Tidak perlu menebak siapa pelakunya, semua orang tau jika hanya satu orang yang memiliki keberanian melakukan perbuatan itu, siapa lagi jika bukan Kaisar. Laki - laki itu berdiri di depan pintu yang terbuka dengan wajah menyeramkan, tidak, Ayuna bahkan tidak dapat mendefinisikan lagi bagaiman wajah Kaisar, mungkin jika ada kata yang tingkatnya lebih tinggi dari kata menyeramkan, Kaisar ada ditingkat itu.
Ayuna meremas cardigan yang menutupi hampir seluruh lengannya, gadis itu sudah bersiap menerima segala bentakan atau makian yang akan dilontorkan Kaisar, jadi saat laki - laki itu berjalan mendekatinya, Ayuna menghirup udara sebanyak - banyaknya guna menyiapkan mental untuk menghadapi kemarahan Kaisar.
"Lo ikut gue."
***
Kaisar menghisap rokoknya dengan nikmat sambil memperhatikan dua orang manusia berbeda gander itu sedang berbicara dari dalam mobil yang dikendarainya. Matanya menyipit saat melihat gadis itu, Ayuna tersenyum pada laki - laki yang kini memunggunginya itu. Kaisar mendengus, kembali menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya kesembarang arah.
Setelah membuatnya menggila selama tiga hari ini, gadis itu masih bisa tersenyum rupanya. Tidak tanggung - tanggung, Ayuna bahkan datang bersama seorang laki - laki. Kaisar, mencoba menahan diri agar tidak menabrak kedua orang itu dengan mobilnya, walau saat ini Kaisar benar - benar ingin melakukannya. Kaisar terus memperhatikan interaksi keduanya, sampai pada saat Ayuna melambaikan tangannya lalu memasuki area universitas.
![](https://img.wattpad.com/cover/363053134-288-k299352.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISAR
RomanceKaisar itu kasar dan egois, semua keinginannya harus terpenuhi, apa yang diperintah tidak boleh dibantah. Laki - laki itu juga memiliki tempramen yang sangat buruk, membuat hampir semua orang menakutinya. Selain wajah tampan dan berasal dari keluarg...