Typo bertebaran 🙏
-
"Kau cerdas dan tidak tuli bukan? Aku tidak ingin mengulang perkataanku"
Kyungsoo terdiam mendengar kalimat pria itu sebelum ia berlalu dari sana, selalu seperti itu setelah memberikan perintah mutlak. Chanyeol tidak pernah berniat untuk tinggal sekedar mendengar balasan Kyungsoo, apa wanita itu setuju atau tidak dengan keputusan yang di ambil sepihak.
Wanita itu memejamkan mata kuat, dadanya bergemuruh sangat sakit. Pernikahan apa yang telah ia jalankan ini? Sedikit pun ia tidak merasakan kebahagiaan di dalamnya selain mendekap kedua ponakan tersayangnya.
Kedua tangan Kyungsoo terkepal kuat meremas sprei milik Chankyung, andai tidak mengingat kedua putranya tidur Kyungsoo sudah pasti teriak sekencang kencangnya melampiaskan isi hatinya, melampiaskan semua amarah yang menggumpal di dalam dadanya.
"Brengsek!!!"
Desisnya marah, selama ia hidup di muka bumi ini. Kata itu baru pertama kali dia lontarkan. Kepalanya terasa panas, matanya berkaca-kaca karena emosi.
Pria itu? Astaga!! Kyungsoo harus menarik nafas dalam dalam sekedar meredakan emosi. Ia bangkit dari duduknya lalu menuju tempat tidur berbentuk box di mana Chansoo tidak lagi mengisap pentil dotnya karena sudah tidur.
"Mommy harus bagaimana? Hiks"
Pada akhirnya pertahanannya runtuh, wanita itu terisak di depan putra bungsunya. Ia tidak sanggup entah sampai kapan Chanyeol memperlakukannya semaunya.
"Mommy sudah tidak kuat, ini sangat sulit dan terlalu berat untuk mommy" lirihnya lagi membiarkan air mata menetes di atas pipi gembul bayi yang baru berusia satu bulan lebih.
"Bisakah kita pergi saja? Mommy ingin hidup tenang, mommy sudah cukup hanya bersama kalian--- mommy janji tidak membuat kehidupan kalian kekurangan"
Kyungsoo menunduk mengecup kedua pipi putranya setelah mengambil dotnya dari sana.
Wanita itu menyeka air matanya yang tak mau berhenti, kemudian berjalan menuju ranjang Chankyung usai mengusap pipi Chansoo yang basah karena air matanya.
Kyungsoo membaringkan dirinya di samping putra sulungnya, memeluk tubuh kecil itu ke dalam dekapannya. Alih-alih ke kamar Chanyeol, wanita itu lebih memilih tidur di kamar kedua putranya.
Ia ingin tidur dan terlelap, mungkin saja setelah keesokan harinya ia bangun semua masalah di dalam rumah tangganya raib.
-
Namun tidak semudah itu, kenyataannya pagi ini Kyungsoo hanya bisa menatap nanar semua barang-barangnya di angkat ke dalam kamar Chanyeol, tanpa berminat membantu bibi Moon dan beberapa pekerja yang lain.
Wanita itu tengah menggendong Chansoo yang baru selesai mandi dan di sampingnya Chankyung berguling-guling bermain mobil-mobilan sesekali terlentang memangku kaki kecilnya.
"Nyonya ini saya letakkan di mana?"
Kyungsoo menoleh mendengar pertanyaan dari maid yang terlihat lebih muda dari yang lain.
Wanita itu tidak langsung menjawab, ia mendesah melihat beberapa kertas di dalam tangan maid termuda itu.
Kertas yang di maksud adalah kertas yang berisi desain yang sudah di selesaikan ingin segera di berikan pada Baekhyun mengingat ia seorang model yang cukup terkenal dan banyak mengenal desainer yang pernah memakai jasanya untuk produk terbaru.
Kyungsoo ingin mempunyai lebih banyak pakaian couplean dengan kedua putranya, lupakan pria pemarah yang sialnya suaminya. Kyungsoo tidak peduli toh kalau Chanyeol mau, ia bisa beli sendiri untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE WIFE
FanfictionDo Kyungsoo, gadis berusia 21 tahun tidak pernah menyangka masa muda yang seharusnya ia nikmati dengan bebas seperti gadis muda di luar sana harus berakhir di altar hari ini. Gadis itu sebelumnya menargetkan mengakhiri masa lajangnya di usia 30 tah...