My Bastard Beauty [✓]

06 Reward

Sorry for adult scenes and based on legal age restrictions, this reading is prohibited [⚠ CW degrading, degrading, degrading, porn in local, very strong languages, blowjob, dry-humping, squirting, sex (read the tags, mind your own risk and for complete chapters with explicit scenes of vaginal sex etc, you can check on my account karyakarsa, thank you)]

Di dalam kamar mandi kediaman Uchiha yang menjadi kamar mandi pribadinya, Sasuke sudah lebih dahulu berada di dalam untuk menyiapkan air hangat di dalam bathtub untuk Hinata berendam dan membersihkan diri di sana, mungkin untuk mereka berdua lebih tepatnya. Dengan bath bomb beraroma lavender yang sangat disukai oleh sang kekasih tak lupa lilin aromaterapi dengan wangi bunga yang menemani, mengenal Hinata sejak belia membuat Sasuke sedikit tahu mengenai kesukaannya. Dan berada di rumah seorang diri dengan Hinata bukanlah hal baru, sejak kecil mereka memang menghabiskan waktu bersama dengan bermain ataupun belajar bersama, hanya saja untuk melakukan hal gila seperti sekarang ini, Sasuke hanya tinggal menanti Hinata datang ke dalam kamar mandi, tentu ini adalah kali pertama. Hinata masih mengenakan atasan blousenya yang berantakan dan roknya yang hilang, menyisakan ia yang masuk ke dalam kamar mandi hanya menggunakan celana dalam bewarna merah menyala, malu-malu mengambil dua gelas white wine untuknya dan Sasuke.

"Loh, kok bawa dua gelas?" Tanya Sasuke saat melihatnya, entah mengapa Sasuke jauh lebih lembut dalam tutur perkataannya.

"Iya, buat aku sama Sasuke-kun." Hinata menjelaskan.

"Oh? Aku kan yang bakal layanin kamu malam ini," Sasuke berbicara lembut, terkadang ia hanya ingin berusaha menjadi kekasih yang baik walaupun bahasa kasarnya juga tak pernah hilang, ia belum terbiasa. "Aku mandiin kamu dulu sini." Niat Sasuke memang untuk menyenangkan Hinata, sebab ia senang karena gadisnya mau menginap—menemaninya di rumah sendirian, tapi tentu ia dan Hinata tak bodoh dengan niat mereka malam ini sebagai sepasang kekasih, oke mungkin Sasuke memang kotor, tapi memiliki kekasih seperti Hinata tak membantunya untuk bersikap gentleman, bahkan setelah semua hal yang mereka lakukan sebelumnya. Selain Sasuke juga ingin membersihkan mereka berdua setelah bermain kotor di dalam mobilnya, ia masih punya segudang tanggung jawab untuk membawa mobilnya menuju tempat salon mobil, antara membersihkannya atau mengganti jok mobilnya dengan yang baru.

"I know." Jawab Hinata lirih. "Tapi aku maunya Sasuke juga ikut berendam sama aku, sambil kita minum bareng," ucap Hinata seraya mencebik dan menatap Sasuke dengan matanya yang bulat.

Sasuke tersenyum tipis dan meraih kedua gelas yang Hinata bawa lalu meletakkannya pada sisi bathtub yang kosong. Ia menghampiri Hinata dan mulai membuka satu persatu kancing blouse gadisnya untuk melucuti fabrik yang masih menempel pada tubuh gadis itu. Hinata hanya diam dan menatap Sasuke dengan tatapan penuh cinta, ia selalu berdegup dan ingin mencumbunya terus-menerus. Membatin sendiri bahwa mungkin ini adalah hal termanis yang pernah Sasuke lakukan untuknya, selain ia yang menggendongnya tadi dari mobil saat kakinya lemas atau bagaimana Sasuke yang memeluknya—menutupi tubuhnya dengan selimut atau bagaimana membiarkan ia yang pipis di dalam mobil, itu sangat jorok, tapi Sasuke tak keberatan.

Lepas dari blouse yang dikenakan dengan bantuan Sasuke, kini pemuda itu membantunya melucuti celana dalam bewarna merah yang cukup ketat melapisi area sensitifnya, Hinata bisa melihat Sasuke meneguk ludahnya gugup, Hinata sempat tertawa dan geleng kepala saat melihat kekasihnya yang kesulitan membukanya, ini bukan perkara sulit tapi Hinata tahu bahwa sama halnya dengannya, hati Sasuke berdegup lebih banyak dari sebelumnya. Hinata kini hanya mengenakan branya, namun ia menghentikan tangan Sasuke yang ingin membukanya, lebih memilih untuk meminta Sasuke melucuti pakaiannya sendiri, sebab ia ingin berendam berdua. Dan Sasuke menurutinya dengan senang hati tanpa sedikitpun berkata, hanya menyentuh wajah Hinata dan membelainya dengan penuh hati-hati, mungkin memang benar, bahwa ini akan menjadi hal favorit bagi keduanya.