chapter 7

32 3 0
                                    

"Halo gum?"-Terdengar suara berat milik Sukuna ketika ia menyambungkan teleponnya.

"Sukuna, lo dimana?"-Tanya Megumi penasaran, sambil berjalan dan duduk di sofa. "Jangan marah kalo gua kasih tau.. janji?"-Megumi menjadi bingung ketika mendengar ucapan Sukuna barusan. Ya, walaupun tidak dibilang Sukuna-Megumi juga sudah tau dimana lelaki jakung itu berada, karena Megumi mendengar suara ribut yang terdengar di sekitaran Sukuna lewat telepon itu.

"Club?"

"Hm.. right, club xxx...."
"Kenapa gum?"

"Gue bosen kunaaa,"-Megumi sempat menghentakkan kakinya manja padahal ia tau Sukuna tak dapat melihatnya. "Yasudah, kemarilah.. aku tunggu", "Eh? tidak! aku lupa, kau tidak suka bau alkohol.. tunggu di rumah, biar aku jemput dan kita pergi ketempat lain"-Megumi terkekeh kecil mendengar kalimat yang baru saja Sukuna lontarkan. Ia masih mengingat bahwa dulu Megumi kecil sempat bilang bahwa ia tidak suka orang yang minum alkohol, bau.

"Mau lo apa sih, bentar-bentar lo-gue, bentar-bentar aku-kamu... yaudah tunggu! gue otw"-Kata Megumi dan langsung beranjak ke kamar untuk bersiap-siap.

"Gue jemput?"

"Nggak perlu, tunggu aja sebentar..."-Setelahnya, telepon itu di matikan oleh Megumi sepihak.

_____

Kini Megumi sudah tiba di depan Club tersebut, kini ia bergegas masuk ke dalamnya untuk mencari Sukuna. Terlihat semua orang disana sedang menari dan berdansa dengan ria sambil mengangkat gelas masing-masing.

"Gila! ribut banget....."-Megumi terus berjalan menelusuri orang-orang itu untuk mencari tempat duduk sambil menutup telinga nya karena sudah muak mendengar suara DJ yang berkumandang mengiringi orang-orang yang berjoget.

Megumi terus berusaha mencari tempat duduk sekalian mencari sosok lelaki jakung itu. Sukuna. Namun tanpa ia sadari, ada sesosok lelaki yang sedari tadi telah memperhatikannya sejak ia masuk tadi.

Lelaki itu memperhatikan lekuk tubuh Megumi yang di balut dengan kaus oblong putih ditambah kemeja hitam yang tidak di kancing, celana jeans hitam serta sepatu putihnya. Sangat tampan.

Sosok ini menatap Megumi dengan wajah penuh naf*su nya. Ia menyunggingkan smirk nya lalu tak lupa ia juga menjilat bibir bawah sendiri. "Damn...".

Perlahan lelaki itu mulai berjalan mendekati Megumi. Sedangkan Megumi yang kini tengah berjalan di keramaian dan sesekali tertabrak hingga dada nya disentuh dengan cewek-cewek seksi disana yang sedang menari heboh.

Dengan tiba-tiba tubuh Megumi dibuat terkejut oleh seseorang dengan menepuk pelan bahu Megumi dan Megumi langsung menoleh ke belakang karena ia mengira itu adalah Sukuna.

"Hai"-Kata orang tersebut.

"Em maaf? salah orang,"-Kata Megumi dan ingin lanjut mencari Sukuna. Namun tiba-tiba tangannya di tarik pelan oleh orang itu. "Salah orang? emang lagi nyari siapa?".

"Sukuna".

Pria tersebut mengangguk kecil mendengar nama yang barusan disebut oleh Megumi. "Sukuna, temen gw. tadi ada dia.. tapi lagi keluar bentar tadi kek nya".

Megumi mengerjapkan matanya beberapa kali menatap seseorang yang sangat asing yang berada di depannya. Lalu ia hanya mangut-mangut sebagai tanggapan dari info orang itu.

"Ayo ikut gw, tunggu Sukuna nya di ruangan kita aja"-Kata orang itu. Megumi yang terlalu polos itu hanya mengangguk dan bersedia mengikuti kemana perginya orang itu.

_____

Seseorang itu membawa Megumi ke sebuah kamar yang ada di Club itu. Megumi dengan ragu memasuki kamar itu dan duduk di tepi ranjang nya. "Lo mau minum?"-Orang itu menuang anggur ke dalam dua gelas, lalu ia menyodorkan segelas untuk Megumi.

ROOMMATE [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang