chapter 4

181 19 2
                                    

hari ini Megumi dan Sukuna sudah mulai aktif masuk kuliah. di semester pertama ini mereka terlihat sangat rajin menghadiri kelas hingga mengerjakan tugas dari dosen dengan tepat waktu.

di hari pertama ini, mungkin karena wajah tampan nan imutnya Megumi, tak seorang dua orang yang menyapanya pada hari itu. banyak wanita hingga pria pun mengagumi ketampanannya, berbeda dengan Sukuna pemuda semester pertama itu ramai yang takut dengan wajah seramnya. memang sih, masih ada yang naksir tetapi dari persenannya jumlah orang yang takut dengannya bisa jadi melebihi dosis maksimum.

(wkwk pake ukuran dosis, maklum anak obat obatan 😁😁) ok lanjut..

tampan, dingin, sangar, bahkan bertato. tidak hanya anak semester pertama yang takut padanya, namun kakak tingkatan nya pun juga ramai yang takut. pria dewasa dari Amerika itu membuat para loli Jepang ketakutan dengan tato nya. tetapi, entah mengapa Megumi yang menyadari bahwa ramai yang takut dengan Sukuna merasa aneh. baginya Sukuna biasa saja, wajah tampan, dingin, dan penuh perhatian membuatnya semakin falling in love.

_____

Sukuna baru saja menyelesaikan kelas nya, kini dia berjalan keluar dari kampus. saat tengah berjalan, Sukuna melihat Megumi yang sedang berbicara sampai tertawa bersama perempuan yang pernah ia lihat waktu lalu. Sukuna tidak tau ada apa dengan mereka, apa mereka memiliki hubungan spesial atau tidak? Sukuna tidak tau dan mungkin tidak mau tau.

akhirnya Sukuna memutuskan untuk tetap berjalan melewati Megumi dengan Nobara. Megumi yang sedang tertawa menjadi terhenti dan fokus melihat seseorang yang baru saja melewati nya. ia langsung pamit pulang lebih dulu pada Nobara dan segera menyusul Sukuna.

"hey!"-sapa Megumi setelah sampai di samping Sukuna. Sukuna hanya menatap nya dan tersenyum saja sebagai tanggapan.

"masih ada kelas gak?"-tanya Megumi sambil terus berjalan tetapi wajahnya tetap menoleh kesamping menatap Sukuna yang sedang menggelengkan kepala nya.

"gak ada, kenapa?"-Sukuna berjalan sambil sesekali melirik Megumi yang masih saja menatap nya.

"cari es cream yuk Kuna!!"-ajak Megumi semangat 45. Sukuna terdiam dan berhenti berjalan, ia merasa sangat deja vu dengan panggilan tersebut. mungkin ia sering mendengar Yuji memanggil nya seperti itu, tetapi ketika Megumi yang menyebutnya rasanya sagat beda.

"Gum.."-panggil Sukuna pelan membuat langkah Megumi pun terhenti.

"yaa???"

Megumi menatap wajah serius milik Sukuna. Megumi tersenyum saat menyadari bahwa Sukuna sekarang sedang menatapnya sangat lekat dan dalam. lalu tak lama kemudian Sukuna segera menggelengkan kepala nya dan segera membuang pandangan nya kearah lain.

"mau cari es cream kan? ayo"-senyuman Megumi mengembang saat Sukuna setuju dengan ajakannya untuk mencari es cream.

_____

"om, eskrimnya dicampur bisa?"-tanya Megumi pada orang yang menjual es cream sekaligus orang yang lebih dewasa dari padanya. Sukuna sedari tadi tertegun melihat Megumi yang sangat sopan dan lucu, dari kecil hingga sekarang Megumi selalu memanggil lelaki yang lebih dewasa dari ia dengan panggilan 'om', 'bang', 'uncle'.

"dicampur? pilih dua rasa? bisa, adeknya mau random atau pilih sendiri rasanya?"-tanya sang penjual dan Megumi mulai bingung memilih rasa es cream yang sangat banyak di depan matanya.

"ini deh, yang ini sama yang ini"-tanya Megumi menunjuk ke arah eskrim yang kelihatannya sangat enak.

"ok, matcha campur vanilla?"-Megumi kelihatan kaget ketika sang penjual mengatakan kata 'matcha', ia sungguh membenci rasa itu katanya rasanya seperti rumput dan Sukuna dulu sering meladeninya 'emang lo pernah ngerasain rumput? sapi dong lo'.

ROOMMATE [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang