13

332 13 0
                                        

Celsia menendang pintu kelas nya dengan tenaga penuh membuat pintu yang tadinya tertutup kini terbuka setengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Celsia menendang pintu kelas nya dengan tenaga penuh membuat pintu yang tadinya tertutup kini terbuka setengah. Penghuni kelas sontak melihat kearah pintu dengan pandangan terkejut

"KETEMU LAGI DENGAN CELSIA GES" teriak gadis itu dengan senyum lebar

Belum sempat membalas sapaan Celsia suara pintu yang ambruk ke lantai terdengar begitu keras mengejutkan mereka semua. Celsia melonggo melihat pintu yang kini sudah tergeletak di lantai bahkan gagang pintunya patah.

"CELSIA ARNAY!" Teriak Bara dengan wajah memerah karena emosi juga tangannya yang terkepal kuat

"Binatang lo sumpah! Gue bilang jangan nendang pintu!" bentak Bara yang sudah berdiri dari duduk nya

"Ya maap pak ketu, namanya aja kebiasaan" cengir Celsia sedikit merasa bersalah

"Sekarang pintunya copot lagi jir, gue capek Cel capek!" keluh Bara lalu laki-laki itu duduk dengan lemas di bangku nya

"Lo nendang nya kekencangan Cel" tegur Azara tak kalah terkejut karena pintu yang terlihat kokoh itu bisa copot karena tendagan Celsia

"Gue pensiun aja jadi ketu capek gue! Tolong cekik gue!" ujar Bara frustasi

"Yakin bar? kalau memang lo mau gue ikhlas nyekik lo" ujar laki-laki yang duduk disamping Bara membuat laki-laki berstatus ketua kelas itu melihat teman sebangkunya dengan tatapan lemas

"Bunuh aja gue sekalian"

Teman sebangku Bara tersenyum kikuk saat melihat tatapan pasrah bara.

"ASTAGA APA INI!" teriakan pak Saipul membuat semua murid langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu. Bara sudah mengusap wajahnya frustasi dan Celsia sudah menyengir sambil menggaruk tekuk nya

Pak Saipul melirik gadis yang berdiri tepat didepan pintu. Tanpa diberi tahu pun pria paruh baya itu sudah tahu siapa pelakunya.

"CELSIA" Teriak Pak Saipul

Celsia menggosok telinga nya yang sakit akibat mendengar teriakan Pak Saipul. "Aduh santai pak, saya di samping bapak jadi jangan teriak-teriak!" ucap Celsia

"Kamu, selalu kamu! Tidak bisakah kamu membuka pintu dengan lembut mengapa sampai pintu nya copot!" pak Saipul kembali berteriak

"Aduh pak saya enggak tuli sampek bapak harus teriak-teriak gitu" ucap Celsia membuat emosi pak Saipul sudah mencapai ubun-ubun

"Tenang pak saya bakal ganti rugi kok" kata Celsia

"Itu memang harus" ketus pak Saipul

"Kamu pergi ke lapangan upacara hormat kamu di tiang bendera sampai jam istirahat" teriak pak Saipul sambil mengarahkan jadi tunjuk nya kelaparan upacara yang kebetulan dekat dengan kelas Celsia

"Kapan pak? Sekarang?" tanya Celsia

"Tahun depan" jawab pak Saipul

"Ouh tahun depan" Celsia mengangguk membuat pria paruh baya itu ingin menghilang dari bumi ini

ALZEICIA(REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang