Jungkook memulai kehidupan barunya di sebuah rumah kos sederhana di pinggiran kota. Dia harus melepas segala kemewahan yang orang tua miliki untuk mendewasakannya.
Jungkook tidak bisa menolak nasibnya ini termasuk harus terlibat dengan anak laki-la...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook terpaksa pergi ke kampus mengunakan bus. Dia tidak ingin menghabiskan uang sakunya hanya untuk naik taksi. Untung saja, Minkyu membantunya untuk mengurus motornya yang mogok. Jika Jungkook masih dimanja seperti dulu, dia pasti akan minta ganti saja motor baru itu.
Minkyu meyakinkannya untuk tetap mengunakannya dengan memanfaatkan garansi motor itu. Jadi Jungkook tidak perlu sampai mengeluarkan biaya apapun.
Jungkook membaca map untuk melihat bus yang akan digunakannya, dan dia merasa seseorang menarik bajunya.
"Kak Jungkook ngapain di sini?" suara anak kecil yang familiar.
Jungkook melirik ke belakang dan menemukan si penanya yang bingung kenapa Jungkook ada di halte tempatnya menunggu bus sekolah.
"Nunggu bus lah," jawab Jungkook memalingkan muka, kembali melihat ke arah rute map bus yang akan dinaikinya.
Bisa-bisanya ketemu bocil ini lagi di tempat seperti ini kan, sebel.
"Oh kak Jungkook mau sekolah juga ya?" tanya Seokjin semakin penasaran,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sumpah ya, Jungkook ingin sekali mengusir anak kepo di depannya ini. Karena Seokjin kalau sudah penasaran harus di jawab dan kalau jawabannya tidak memuaskan anak ini terus saja mengoceh.
"Kak, busku udah dateng!" Seokjin tiba-tiba berseru, dia menunjuk bus yang akan di naikinnya dan ternyata itu bus yang sama dengan apa yang Jungkook tunggu.
"Haisssh... sial!" dengan tersenggal Jungkook harus berlari sebelum bus mulai jalan lagi di belakang Seokjin.
Mereka berdua duduk di kursi yang sama, karena masih pagi, tidak banyak penumpang dan mereka masih mendapatkan kursi kosong dan tidak harus harus berdiri, seperti yang Jungkook bayangkan. Itu saja hanya satu saja. Sisanya penuh.
Jungkook duduk kikuk dengan wajah cemberut,
"Kakak mau rotiku?" Seokjin menawarkan roti isi selai coklat pada Jungkook.
Jungkook melirik kotak makan Seokjin dan hanya ada satu tangkup roti dan itupun ditawarkan untuknya.
"Lu makan aja, gue ngga laper," jawab Jungkook, bersamaan dengan suara perutnya yang tidak bisa berdusta tentang isi perutnya.
