🐰🦙🐰

395 44 8
                                    


"Kim Doyoung"

'Deg'

Haruto tercengang, mendengar nama yang baru aja lawan bicara nya katakan.

Apa yang harus Haruto lakukan sekarang? Apa dia harus minta maaf? Atau dia harus menghindar karena malu?

Haruto masih setia menatap wajah manis milik seorang Kim Doyoung.

'Puk'

Jeongwoo memukul pundak Haruto sedikit keras. "Jangan di tatap begitu dia gampang salting anak nya"

Doyoung mengerjapkan matanya berkali kali, sesaat kemudian dia menatap Jeongwoo tajam.

Seakan sadar dari lamunan nya, Haruto langsung melepaskan jabat tangan nya.

Mendadak jantung nya berdetak 2x lebih cepat dari sebelumnya. Dia sangat gugup sekarang, badan nya mulai bergetar, apakah dia akan menangis?

"G-gue ke t-toilet dlu ya" ucap Haruto, dia pun langsung berlari menuju toilet.

Jeongwoo dan Doyoung menatap Haruto bingung.

"Jeongwoo, dia kenapa dah?" Tanya Doyoung.

"Au, sawan kali dia liat muka lu yang kayak Mak lampir"

"Sembarangan lu kalo ngomong! Muka cantik nan imut kayak gini di bilang kayak Mak lampir" dengus Doyoung tak suka.

Jeongwoo hanya tersenyum tipis "Iya kak, lu cantik. Cantik banget malah, makanya gue suka sama lu' batin Jeongwoo.

"Apa jangan² Haruto suka sama gue?! Aaaaaaaaa kalo beneran dia suka sama gue gimna?!" Doyoung memukuli pundak Jeongwoo.

"Apaansi sakit tau kak akh"

"Hehehehe maaf Woo, abis nya gue seneng banget kalo misalnya Haruto suka sama gue!!"

"Kenapa lu bisa se antusias itu kak?"

"Gue juga gak tau Woo, tiba tiba aja begini" Jeongwoo hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalo misalnya lu suka sama Haruto, terus gue gimna dong kak? Gue gak tau ini bakal jahat atau nggak. Tapi, sampai kapan pun gue gak bakal bikin lu sama Haruto bersatu, lu punya gue kak! Kim Doyoung hanya milik Park Jeongwoo!" Tegas Jeongwoo dalam hatinya.

Mereka berdua kembali duduk dan makan dengan tenang.

Sedangkan disisi lain, Haruto benar² sedang menahan air matanya.

Haruto menyeka air mata yang turun membasahi pipinya.

Kenangan 3 tahun lalu sangat berarti bagi Haruto, pertemuan singkat namun, bisa menyebabkan kerinduan yang amat sangat berat.

Jika saja malam itu dia tidak bertemu dengan Doyoung, mungkin Haruto berfikir akan mengakhiri hidupnya.

Haruto sudah tidak sanggup dengan hidupnya yang terus di timpa banyak masalah dimna mna.

//Padahal kadang dia sendiri yang suka bikin masalah 🗿👌

Namun, beruntung nya Haruto di pertemukan dengan pemuda manis bernama Kim Doyoung, hanya itulah alasan Haruto masih bertahan sampai sekarang.

"Dobby lupa sama Ruru ya?" Gumam Haruto sambil memegangi gelang yang Doyoung berikan dulu.

Haruto menatap pantulan dirinya di cermin, sangat berantakan. Itulah Haruto sekarang.

"Maafin Ruru udah ninggalin Dobby waktu itu."

Haruto menghela nafas panjang, kemudian dia mencuci wajah nya agar tidak terlihat habis menangis, apa kata satu sekolah nanti jika melihat seorang Watanabe Haruto menangis?

Mungkin mereka akan mengabadikannya.

Saat Haruto sedang sibuk melamun di kamar mandi, tiba tiba saja ada seseorang yang masuk.

"Eh bjir! Kaget gue. Kirain jurig" ucap orang itu sambil mengelus dada, ah ternyata orang itu adalah Doyoung.

"Eh, geser dikit dong!! Gue kebelet kencing nih! Ntar kalo gue ngompol gimna?! Udah cepet awassss!"

Ada apa dengan manusia satu itu? Padahal jalan masih luas, tapi kenapa dia malah mencari jalan sempit yang mepet² sama Haruto.

Setelah selesai menuntaskan hajat nya, Doyoung langsung mencuci tangan nya di samping Haruto.

"Eh! Bell udah bunyi dari 5 menit lalu. Kenapa lu gak masuk kelas?"

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Haruto pergi meninggalkan Doyoung begitu saja.

"Bjir lah gue di kacangin, bisa²nya tu bocah tengik ngacangin gue!" Cibir Doyoung.

Selesai mencuci tangan, Doyoung seperti melihat sesuatu di samping wastafel.

"Gelang? Pasti punya si Haruto ketinggalan" Gumam Doyoung.

Dengan rasa penasaran Doyoung mengambil gelang tersebut, Doyoung melihat ada nama di gantungan gelang tersebut.

'Dobby'

"Gelang ini? Wah ada namanya, 'Dobby' kira² siapa ya, akhh kepala gue ko tiba² sakit" Doyoung memegang kepala nya yang sedikit sakit.

Doyoung memasukkan gelang tersebut kedalam saku celananya, lalu dia pergi keluar menuju kelas nya.

Di sisi lain....




Haruto baru sadar kehilangan barang yang sangat penting dalam hidupnya.

Haruto kembali ke toilet untuk mencari gelang tersebut, tapi hasil nya nihil. Haruto tidak menemukan gelang itu.

"Dobby, maafin Ruru. Gelang nya hilang" gumam Haruto putus asa.

Karena dia sangat lelah, jadilah dia pergi ke rooftop untuk bolos. Mood nya benar² hancur hari ini.
















Jangan lupa vote sama komen biar Buna makin semangat buat up!!! Timaacih><

Follow Ig aku @naaa_gmy follback? DM aja.

TBC

Moon || HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang