🐰🦙🐰

263 33 4
                                    

"Haruto, om"

Yoonbin merasa tidak asing dengan nama itu, tapi dia juga tidak mau berfikir buruk.

Dia mempersilahkan Haruto masuk, sekarang mereka sedang duduk diruang tamu.

Terkecuali Jihoon, dia pergi keluar sebentar karena kekasihnya menelpon.

Doyoung datang dengan nampan yang berisi minuman, dan juga ada beberapa cemilan.

Ia menata semuanya di meja.

"Maafin Haruto ya om, tadi Haruto lagi buru² makanya ini ngebut, eh gak sengaja malah nyerempet Tante Anna" jelas Haruto dengan penuh penyesalan.

"Gak papa nak, yang penting kamu sudah mau bertanggung jawab" Haruto mengangguk lalu tersenyum.

"Makasih om"

Haruto mendongak dia baru sadar jika ada si manis yang duduk di samping sang ayah.

"Loh, kak Doyoung" Doyoung menatap Haruto.

"Apa?! Baru sadar ada gue disini!" Sinis Doyoung.

"Shutt, Youngie. Jangan galak begitu ah" lerai sang Bunda.

"Dia nyebelin bund" Doyoung mempoutkan bibir nya.

"Astaga, salah gue dimna kak?" Haruto mengusap dadanya sabar.

"Au ah" Doyoung menghentak hentakan kaki nya, lalu dia pergi ke lantai dua kamarnya.

"Maafin Doyoung ya. Haruto, dia emng begitu, duh bunda jadi gak enak"

Haruto tersenyum kikuk, "gak papa ko Tante, udah biasa. Di sekolah juga kak Doyoung mah begitu, suka marah² gak jelas"

"Ah, jadi kalian satu sekolah?" Haruto mengangguk, "pantas saja saling kenal"

"Iya om, Tante, Haruto ini adik kelas nya kak Doyoung" para orang tua hanya mengangguk.

"Bunda ke atas dulu ya, mau liat Doyoung" pamit bunda Naa.

"Emang udah bisa jalan Bun?" Tanya sang ayah khawatir.

"Udah gak papa" bunda Naa pergi meninggalkan keheningan di antara Haruto dan Yoonbin.

"Haruto" yang panggil mendongak dan menatap Yoonbin.

"I-iya om" Yoonbin ingin tertawa rasanya melihat ekspresi Haruto, dia tau jika Haruto takut padanya.

"Santai aja, gak usah takut saya gak bakal apa apain kamu"

"Hehe iya om"

"Saya mau nanya sesuatu sama kmu, apa boleh?" Haruto mengangguk.

"Boleh, mau nanya apa om"

"Kamu kenal Dobby?" Tubuh Haruto seketika kaku, jantung nya berdetak dua kali lebih cepat. Tiba tiba pikiran nya kosong.

"Haruto?" Yoonbin membuyarkan lamunannya.

"Eh, m-maaf om"

"Kamu belum jawab pertanyaan saya"

"I-yaa om, nama itu. Nama yang lucu sama seperti pemilik nya" Haruto tersenyum tipis.

"Namun, sekarang. Nama itu sudah tidak pernah lagi Haruto dengar" Haruto melanjutkan ucapannya sambil menunduk.

Yoonbin tersenyum tipis, dia mendekat dan duduk di samping Haruto.

"Ternyata memang kamu orang nya, Haruto"

Haruto memandang Yoonbin dengan tatapan penuh tanya, apa maksudnya?

"Ingin mendengar sedikit cerita?" Haruto mengangguk, Yoonbin mulai menceritakan semuanya pada Haruto.

Mulai dari panggilan Doyoung yang berubah, dan Doyoung yang melupakan Haruto.

Sekitar 30 menit Yoonbin bercerita, Haruto menyimak dan mendengarkan dengan baik.

Tanpa sadar, air mata Haruto mulai menggenang di pelupuk mata nya.

Air matanya lolos begitu saja, sekarang siapa yang harus disalahkan atas kejadian apa yang sudah terjadi?

"Jangan menangis Haruto" Yoonbin mengusap punggung Haruto.

Haruto mengusap air matanya kasar "maafin Haruto om, harus nya malam itu Haruto tidak pergi"

Yoonbin tersenyum, "bukan salah kamu nak, ini semua sudah takdir."

Haruto hanya bisa menundukkan kepalanya dan menangis, Yoonbin terus berusaha menenangkan dengan kata kata.

Tak lama bunda Naa turun dari lantai atas.

"Eh, eh ayah. Anak orang di apain?" Tanya nya kaget.

"Gak di apa apain tuh" jawab Yoonbin sambil mengangkat bahu nya acuh.

"Om, Tante. Haruto izin ke kamar Doyoung, boleh?" Yoonbin mengangguk.

"Makasih om"

Haruto langsung berlari dan masuk kedalam kamar Doyoung, dia bisa melihat Doyoung yang sedang duduk dan belajar.

"Kak" Doyoung menoleh.

"Kirain udah pulang" Doyoung bangkit dan mengajak Haruto duduk di kasur.

"Hehehe belum, enak disini"

Hening menerpa keduanya, mereka sama sama larut dalam pikiran masing², sampai akhirnya Haruto membuka suara duluan.

"Kak, gue mau nanya sesuatu boleh?"

Doyoung mengangguk, "boleh, mau nanya apa?"

"Kenapa lu ganti nama panggilan?"

Deg jantung Doyoung berdetak dua kali lebih cepat, dia menatap Haruto yang juga menatap nya.

"Dobby" seketika tangis Doyoung pecah, Haruto memanggil dengan sebutan itu.

"Jangan panggil gue dengan sebutan itu, hiks gue gak mau gue benci"

Haruto menarik tubuh Doyoung kedalam pelukannya.

"Maafin gue kak, maaf udah ninggalin lu"

Doyoung merasa kepala nya sakit seperti terbentur, dia menarik rambutnya dengan kasar.

"Sakit hiks" tak lama Doyoung pingsan tak sadarkan diri. Haruto panik langsung berteriak memanggil kedua orang tua Doyoung.

Doyoung pun di larikan kerumah sakit.















TBC

Vote!!! Komen!!!

"Sorry kalo makin gak jelas terus gak nyambung, author nya lagi gak mood"


TERBALIK BAB NYA CUK

Moon || HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang