BAB 41

179 24 61
                                    

Karena tanggal persidangannya belum ditentukan, Kang Haneul ditahan dan ditempatkan di penjara sementara. Kedua orangtua Haneul telah menggunakan semua koneksi dan pengaruh yang mereka punya untuk membebaskan Haneul----atau setidaknya mencoba untuk menangguhkan penahanan Haneul sampai pihak pengadilan menentukan jadwal sidang. Namun keluarga besar Taehyung menghalau semua upaya yang dilakukan oleh kedua orangtua Haneul ini. Mereka tak mau jika Haneul sampai bisa bergerak bebas di luar tembok penjara.

Sore itu, Kang Haneul sedang menonton TV seorang diri di dalam kamar selnya yang sangat nyaman. Ia memindah-mindahkan channel televisi dengan jemu. Yang ingin ia lihat adalah berita tentang perkosaan yang dilakukannya pada Yoona. Tapi entah mengapa berita tentang kasus itu tidak juga menjadi headline. Bahkan sama sekali tidak disinggung-singgung dalam acara berita manapun. Haneul sempat merasa heran karena biasanya kasus kejahatan semacam itu akan menyedot semua perhatian masyarakat. Tapi mengapa kasusnya ini sama sekali tidak dimuat di TV dan koran-koran? Padahal yang ia inginkan sekarang ini hanyalah meledaknya berita tentang perkosaan itu. Ia ingin melihat wajah Yoona mengisi setiap kolom di semua situs berita.

Bukan Haneul ingin namanya dikenal sebagai seorang pemerkosa, tapi ia ingin sekali melihat penderitaan di wajah Taehyung. Demi menghancurkan lelaki itulah ia sampai membutakan mata hatinya untuk memerkosa Yoona. Dua kali Haneul merasa kasihan dan menyesal karena telah menyeret-nyeret Yoona ke dalam arus dendamnya kepada Taehyung. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Lagipula salah Yoona sendiri, kenapa dia memilih untuk menjadi isteri Taehyung? Jika bekas tunangannya itu tidak menikah dengan Kim Taehyung, tentu dia tidak akan turut menjadi korban tambahan.

Saat ini, memang tak ada yang lebih Haneul inginkan selain melihat wajah Kim Taehyung yang penuh dengan penderitaan. Semakin sering berita mengenai pemerkosaan Yoona ditayangkan di televisi, tentu akan semakin merana Taehyung jadinya.

Tapi entah apa sebabnya berita tentang perkosaan Yoona tidak juga muncul di pemberitaan nasional.

Haneul terpekur. Haruskah ia meminta pengacaranya untuk membocorkan kasus ini ke pihak media massa? Haruskah ia diam-diam mengirimkan video-video rekaman saat ia memerkosa Yoona kepada kantor-kantor berita seperti yang ia kirimkan kepada Taehyung beberapa malam lalu?

Haneul tersenyum membayangkan akan seperti apa reaksi Taehyung. Ia memang jahat. Benar-benar jahat. Haneul harus mengakui hal itu. Ia gembira setiap kali membayangkan betapa marah dan terhinanya Taehyung melihat isterinya digagahi oleh lelaki lain secara kasar dan tanpa belas kasihan. Tapi kalau cuma membayangkan dan berandai-andai seperti ini rasanya kurang memuaskan. Haneul ingin melihat langsung reaksi Taehyung. Ia ingin menonton dan menikmati kemarahan, kesedihan, frustasi, serta rasa malu seorang Kim Taehyung dengan mata kepalanya sendiri.

Haneul menghela nafas. Rasanya, jika kasusnya ini tidak juga diberitakan, ia terpaksa turun tangan sendiri-----seperti beberapa malam lalu saat ia meminta akses menuju ponselnya dan mengirimkan semua rekaman yang telah dia persiapkan sebelumnya kepada Taehyung. Perbuatannya ini sudah pasti akan menambah berat hukumannya, tapi karena ia sudah nekat untuk berbuat sejauh ini, Haneul tidak lagi peduli hukuman apa yang akan ia terima. Yang penting ia sudah menuntaskan dendamnya kepada Taehyung.

Dan ada satu lagi yang membuat Kang Haneul tertawa puas. Pengacaranya bilang, sekarang ini Yoona sedang mengandung. Walaupun belum dapat dipastikan, dokter rumah sakit memiliki kecenderungan kalau bayi dalam kandungan Yoona adalah anaknya----anak Kang Haneul, si pemerkosa. Bukan anak Kim Taehyung-----suami sah Yoona.

Haneul tersenyum sinis. Ia bisa tertawa puas hanya dengan membayangkan seperti apa penderitaan Taehyung menerima kenyataan kalau isterinya tercinta malah mengandung dan melahirkan anak dari laki-laki lain.

Tapi bagaimana kalau Yoona malah memilih untuk menggugurkan kandungannya?

Haneul termenung sesaat. Ah, wanita bodoh itu...

WHEN LILAC IS FALLING [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang